Menu

14-15 September 2021: Inflasi AS, Inggris Dan Kanada

Martin

Data berdampak hari ini adalah CPI AS. Besok ada CPI Inggris dan Kanada, output industri, serta persediaan minyak AS.

Selasa, 14 September 2021

Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS, mengukur persentase perubahan data CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi dirilis secara bersamaan, masing-masing dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y.

The Fed memperhatikan data CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Laju inflasi baik yang tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting, sehingga data inflasi setiap bulan akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.

Bulan Juli lalu, CPI total y/y +5.4%, lebih tinggi dari perkiraan +5.3%, dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi sejak bulan Agustus 2008). Kenaikan terjadi di tengah kuatnya permintaan akibat recovery ekonomi setelah dampak COVID-19 berkurang. CPI inti y/y bulan Juli 2021 naik 4.3%, sesuai perkiraan dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang +4.5%.

Naiknya inflasi tahunan bulan Juli terutama disebabkan oleh meningkatnya harga energi hingga 23.8%, kendaraan bermotor bekas (+41.7%), biaya transportasi (+6.4%), harga makanan (+3.4%), sewa tempat tinggal (+2.8%), dan pelayanan kesehatan (+0.8%).

Untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.5%, sesuai perkiraan dan menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir. Sedangkan CPI inti m/m naik 0.3%, terendah dalam 4 bulan.

Untuk bulan Agustus 2021, diperkirakan CPI total y/y akan turun menjadi +5.3%, sedangkan CPI inti y/y diproyeksi naik +4.2%. CPI total m/m diperkirakan +0.4%, dan CPI inti m/m diekspektasikan +0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Rabu, 15 September 2021

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga. Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, dan energi (bahan bakar minyak dan gas). Masing-masing data CPI dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). CPI total y/y (inflasi tahunan) menjadi yang paling berdampak karena digunakan sebagai acuan oleh BoE.

Data Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI) yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama dan biaya sewa tempat tinggal (y/y) juga dirilis hari ini. Namun, dampak CPI jauh lebih tinggi dibanding kedua data tersebut.

Bulan Juli lalu, inflasi tahunan Inggris turun menjadi +2.0%, lebih rendah dari perkiraan +2.3%, dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. CPI inti bulan Juli 2021 y/y naik 1.8%, lebih rendah dari perkiraan naik 2.0%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan. Hasil inflasi tahunan bulan Juli sebagian besar dipengaruhi oleh meningkatnya harga pakaian, mobil bekas, dan jasa. Sementara untuk basis bulanan (m/m), inflasi Inggris stagnan atau 0.0%, terendah dalam 4 bulan.

Untuk bulan Agustus 2021, diperkirakan CPI total y/y akan naik 2.9%, m/m akan naik 0.5%, dan CPI inti y/y akan naik 2.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. Data terdiri dari dua laporan yang dirilis bersamaan, yakni CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti disebut juga dengan Bank of Canada Core CPI dan tidak memperhitungkan harga makanan serta energi. Masing-masing data dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Baik CPI inti maupun CPI total (m/m dan y/y) sama-sama berdampak tinggi.

Bulan Juli lalu, CPI total y/y naik menjadi +3.7%, lebih tinggi dari perkiraan +3.4%, dan merupakan yang tertinggi sejak Mei 2011. CPI inti bulan Juli 2021 y/y naik 3.3%, lebih tinggi dari perkiraan +2.7%, dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 2003. Naiknya inflasi tahunan bulan Juli tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya sewa tempat tinggal.

Sementara untuk m/m, CPI total Kanada naik 0.6%, tertinggi dalam 6 bulan. CPI inti m/m naik 0.6%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3%, dan merupakan yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir.

Untuk bulan Agustus 2021, diperkirakan CPI total y/y akan naik 3.9%, m/m akan naik 0.1%, dan CPI inti y/y akan kembali naik 3.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Data ini dirilis oleh The Fed dan juga disebut dengan Factory Output. Industrial Production mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m) dan persentase yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Yang lebih berdampak adalah data m/m.

Output industri AS bulan Juli lalu naik 0.9%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.5%, dan menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir, didukung oleh produksi sektor manufaktur kendaraan bermotor mengalami kenaikan. Dalam basis tahunan (y/y), Industrial Production naik 6.6%, terendah dalam 4 bulan terakhir.

Untuk bulan Agustus 2021, diperkirakan output industri AS m/m akan naik 0.4%, sementara data y/y diperkirakan naik 5.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski dirilis oleh AS, namun indikator ini berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 1.53 juta barel (atau -1.53 juta barel), lebih tinggi dari perkiraan berkurang 5.90 juta barel, dan menjadi yang tertinggi dalam sebulan terakhir. Untuk minggu ini, analis tidak memberikan perkiraan.

Jika hasil rilis lebih tinggi dari minggu sebelumnya (-1.53 juta barel), maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Namun jika data lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Prospek Permintaan Meredup, Reli Harga Minyak Tertahan

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE