Menu

15 Agustus 2019: Retail Sales AS Dan Inggris, Tenaga Kerja Australia

Martin

Data berdampak hari ini adalah Retail Sales AS dan Inggris, Employment dan pengangguran di Australia, serta indeks Philly Fed Manufacturing dan output industri AS.

Kamis, 15 Agustus 2019:

Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran yang dibandingkan bulan sebelumnya. Angka pengangguran selalu diperhatikan oleh RBA guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan perubahan tingkat suku bunga.

Bulan Juni lalu, jumlah tenaga kerja di Australia bertambah 471 orang, jauh lebih rendah dari perkiraan bertambah 9,100 orang, dan menjadi yang terendah sejak bulan September 2016. Sementara itu, tingkat pengangguran bulan Juni adalah +5.2%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi sejak bulan Agustus 2018). Tingkat partisipasi bulan Juni 2019 berada pada angka 66.0%, sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan tenaga kerja akan bertambah 14,200 orang, dan tingkat pengangguran akan tetap +5.2%. Hasil rilis data pertambahan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Retail Sales adalah salah satu indikator penting yang bisa menggerakkan mata uang GBP. Di Inggris, indikator ini disebut juga dengan Sales Volume atau All Retailers Sales. Ada 2 jenis rilis yang diperhatikan, yakni Retail Sales total dan Retail Sales inti yang tidak termasuk otomotif dan bahan bakar. Masing-masing data diterbitkan dalam versi month over month (m/m) dan year over year (y/y). Laporan m/m yaitu persentase perubahan yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara y/y adalah data bulan ini yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.

Penjualan ritel merupakan indikator awal untuk pengeluaran konsumen, dan akan berdampak pada pertumbuhan juga tingkat inflasi. Di Inggris, yang berdampak tinggi adalah Retail Sales total, baik m/m maupun y/y.


Penjualan ritel total Inggris bulan Juni lalu naik 1.0%, lebih tinggi dari perkiraan turun 0.3%, dan merupakan yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Sementara untuk basis tahunan (y/y), Retail Sales bulan Juni naik 3.8%, lebih tinggi dari perkiraan naik 2.6% dan bulan sebelumnya yang 2.2%. Pada bulan Juni 2019, kenaikan penjualan terbesar terjadi pada stasiun bahan bakar, toko pakaian, tekstil, dan perlengkapan rumah.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan Retail Sales total m/m akan turun 0.3% (atau -0.3%), sedangkan y/y akan naik 2.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang dianggap penting, yaitu penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos), dan penjualan ritel total atau disebut juga Advance Retail Sales. Masing-masing data dirilis sebagai laporan perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan lebih berdampak.


Bulan Juni lalu, Advance Retail Sales AS m/m naik 0.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1%, dan sama dengan bulan sebelumnya. Penjualan ritel inti bulan Juni 2019 juga naik 0.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1%, dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 3 bulan). Advance Retail Sales Juni y/y naik 3.4%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 2.9%.

Kenaikan penjualan ritel bulan Juni 2019 terjadi pada toko kendaraan bermotor (+0.7%), toko material bangunan (+0.5%), toko makanan dan minuman (+0.5%), perdagangan umum (+0.2%), serta restoran dan bar (+0.9%).

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan baik Advance Retail Sales, Core Retail Sales m/m, maupun Advance Retail Sales y/y akan naik, masing-masing ke 0.3%, 0.4%, dan 3.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS, dan menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor.

Angka indeks positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian yang membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi yang sedang menurun.


Bulan Juli lalu, indeks Philly Fed Manufacturing melonjak ke +21.8, jauh lebih tinggi dari perkiraan yang +5.0, dan menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya indeks new orders dan shipment. Untuk bulan Agustus 2019, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan terkoreksi ke +10.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan USD.

 

Data ini dirilis oleh The Fed dan disebut juga dengan Factory Output. Industrial Production mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data Industrial Production ada 2, yakni berupa persentase perubahan yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Di antara keduanya, yang lebih berdampak adalah data m/m.


Output industri AS bulan Juni lalu stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.1% dan bulan sebelumnya yang naik 0.4%. Pada bulan Juni 2019, produk-produk manufaktur dan pertambangan mengalami kenaikan, sementara produk utilitas mengalami kontraksi. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 1.3%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 2.1%.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan output industri AS m/m akan naik 0.1%, dan y/y akan naik 1.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE