Menu

15 Februari 2023: Retail Sales AS Dan Inflasi Inggris

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Retail Sales dan indeks Empire State Manufacturing AS, inflasi di Inggris, serta testimoni Presiden ECB Lagarde.

Rabu, 15 Februari 2023

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga. Ada 2 rilis yaitu CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, serta energi (bahan bakar minyak dan gas). Masing-masing data dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Yang paling berdampak adalah CPI total y/y (inflasi tahunan) karena digunakan sebagai acuan oleh BoE.

Di samping CPI, juga dirilis data Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI) yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama serta biaya sewa tempat tinggal (y/y). Namun, dampak CPI jauh lebih tinggi dari kedua data tersebut.

Bulan Desember 2022 lalu, inflasi tahunan Inggris turun menjadi +10.5%, sesuai perkiraan dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. CPI inti y/y naik 6.3%, lebih tinggi dari perkiraan +6.2%, tetapi menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir.

Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan (+16.8%), tarif hotel dan restoran (+11.3%), harga pakaian (+6.5%), biaya rekreasi (+4.9%), serta biaya transportasi (+6.5%).

Sementara untuk basis bulanan (m/m), inflasi total naik 0.4%, sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Januari 2023, diperkirakan CPI total y/y akan kembali turun menjadi +10.3%, CPI inti y/y diperkirakan turun menjadi +6.2%, dan CPI total m/m akan turun 0.4% (atau -0.4%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan; hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan.

Rilis data terdiri atas penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total (Advance Retail Sales). Masing-masing data menunjukkan perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Yang dianggap lebih berdampak biasanya adalah penjualan ritel bulanan lebih berdampak.

Bulan Desember 2022 lalu, Advance Retail Sales AS m/m turun 1.1% (atau -1.1%), lebih rendah dari perkiraan turun 0.8%, dan merupakan persentase penurunan tertinggi sepanjang 2022. Penjualan ritel inti juga turun 1.1%, lebih rendah dari perkiraan turun 0.5%, dan merupakan persentase penurunan tertinggi sejak Februari 2021. Sementara itu, Advance Retail Sales y/y naik 6.0%, terendah sejak 2020.

Penjualan di stasiun bahan bakar, dealer kendaraan bermotor, toko furnitur, dan elektronik mengalami penurunan. Di sisi lain, penjualan di toko material bangunan mengalami kenaikan.

Untuk bulan Januari 2023, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 1.9% (atau +1.9%), Core Retail Sales m/m akan naik 0.9%, dan Advance Retail Sales y/y diproyeksikan naik 4.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini disebut juga dengan New York Manufacturing Index dan dirilis oleh Federal Reserve Bank of New York untuk mengukur kondisi serta ekspektasi bisnis di kawasan New York dan sekitarnya. Data dibuat berdasarkan survei terhadap 200 pelaku industri di kawasan.

Angka indeks yang positif (lebih besar dari nol) mencerminkan kondisi bisnis semakin baik, sedangkan angka negatif mencerminkan kondisi yang menurun. Meski kawasan industri di New York relatif kecil, indeks ini tetap berdampak karena dirilis lebih awal dari indeks Philly Fed Manufacturing dan indeks ISM Manufacturing. Dengan demikian, indeks manufaktur New York dianggap bisa mencerminkan keadaan awal sektor manufaktur di AS yang bisa mempengaruhi tenaga kerja, pengeluaran konsumen, dan investasi.

Bulan Januari lalu, indeks Empire State Manufacturing merosot menjadi -32.9, jauh lebih rendah dari perkiraan -8.7, dan merupakan yang terendah sejak Mei 2020. Indeks new orders, shipments, dan tenaga kerja mengalami kontraksi, sementara inventories mengalami kenaikan.

Untuk bulan Februari 2023, diperkirakan indeks akan naik menjadi -18.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Christine Lagarde dijadwalkan memberikan testimoni mengenai laporan tahunan ECB di hadapan parlemen Eropa. Isi testimoni Lagarde bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE