Menu

15 Juli 2022: GDP China, Retail Sales Dan Kepercayaan Konsumen AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah GDP China, Retail Sales dan indeks kepercayaan konsumen UoM AS, serta pidato Bullard The Fed.

Jumat, 15 Juli 2022

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi yang biasanya diumumkan per kuartal. Di China, data ini dirilis oleh biro statistik nasional. Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y) dan perubahan per kuartal (quarter per quarter atau q/q). Data pertumbuhan China akan berdampak pada pasar karena pengaruh China pada perekonomian global yang cukup signifikan.

Sejak pertengahan 2013 hingga kuartal ketiga 2016, pertumbuhan ekonomi China (q/y) terus turun akibat perlambatan investasi di sektor manufaktur dan properti. Meski sempat rebound pada kuartal keempat 2016, perekonomian kembali turun pada tahun 2018 hingga saat ini.

Dengan adanya pandemi COVID-19, GDP China mengalami kontraksi hingga 6.8% pada kuartal pertama tahun 2020. Setelah rebound seiring dibukanya kembali aktivitas ekonomi, GDP GDP tumbuh 4.8% y/y pada kuartal pertama 2022, lebih tinggi dari perkiraan +4.2%, dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4.0%. Sementara untuk basis per kuartal (q/q), ekonomi China tumbuh 1.3%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang +1.5%.

Dengan kembali merebaknya kasus COVID-19, GDP China q/y diperkirakan hanya akan tumbuh 1.2% pada kuartal kedua 2022. Dalam basis kuartalan (q/q), perekonomian juga diprediksi mengalami kontraksi 1.5% (atau -1.5%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung berdampak positif pada semua mata uang utama dunia.

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total (Advance Retail Sales). Masing-masing data menunjukkan perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan lebih berdampak.

Bulan Mei lalu, Advance Retail Sales AS m/m turun 0.3% (atau -0.3%), lebih rendah dari perkiraan naik 0.1%, dan merupakan penurunan pertama dalam 5 bulan terakhir. Sementara itu, penjualan ritel inti naik 0.5%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.7%, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.4%. Advance Retail Sales y/y naik 8.1%, tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Penurunan penjualan ritel terjadi pada toko kendaraan bermotor, peralatan elektronik, furnitur, dan peralatan kesehatan. Sementara itu, penjualan di stasiun bahan bakar serta toko makanan dan minuman mengalami kenaikan.

Untuk bulan Juni 2022, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 0.9%, Core Retail Sales m/m akan naik 0.7%, dan Advance Retail Sales y/y diperkirakan naik 6.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Presiden Federal Reserve Bank of St.Louis yang juga anggota FOMC, James Bullard, dijadwalkan berbicara mengenai outlook ekonomi dan kebijakan moneter di acara yang diadakan European Economics and Financial Centre. Isi pidato Bullard bisa dibaca di sini.

 

Data yang dirilis oleh University of Michigan (UoM) 2 kali setiap bulan ini mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor disamping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Disebut juga Thomson Reuters/University of Michigan's Consumer Sentiment, indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 500 konsumen mengenai kondisi ekonomi AS saat ini dan yang akan datang. Data ini dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary (data awal) dan Revised (data final). Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga akan lebih berdampak.

Indeks UoM Consumer Sentiment AS bulan Juni final menunjukkan angka 50.0, lebih rendah dari perkiraan 58.1, dan merupakan rekor terendah sejak indikator ini mulai dirilis pada 1952. Indeks current economic conditions turun dari 63.3 menjadi 53.8, sementara indeks consumer expectations turun dari 55.2 menjadi 47.5.

Untuk indeks UoM Preliminary bulan Juli 2022 diperkirakan akan kembali turun menjadi 49.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE