Menu

15 Juni 2021: Retail Sales, PPI, Dan Output Industri AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Retail Sales, PPI dan Industrial Production AS, Notulen RBA, serta pidato gubernur BoE.

Selasa, 15 Juni 2021

Notulen meeting ini dirilis 11 kali setiap tahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga oleh RBA. Pertama kali dirilis pada Desember 2007, notulen RBA penting diperhatikan karena menyangkut pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Australia pada saat menentukan tingkat suku bunga. Jika hasil meeting secara keseluruhan dianggap hawkish, maka AUD akan cenderung menguat. Begitu pula jika notulen dianggap dovish.

Pada meeting terakhir tanggal 1 Juni lalu, RBA mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini merupakan rekor terendah sepanjang sejarah RBA. Statement menyebutkan bahwa bank sentral akan mempertahankan kebijakan moneter saat ini yang dinilai sudah tepat, sampai setidaknya tahun 2024 ketika inflasi telah mencapai target 2% hingga 3%.

Dalam proyeksi ekonomi, pejabat bank sentral mengharapkan GDP tahun ini bisa tumbuh sebesar 4.75%, sementara untuk tahun 2022 dapat mencapai 3.50%. Langkah-langkah fiskal dan kondisi keuangan yang akomodatif diekspektasikan menjadi penopang pertumbuhan GDP. Inflasi di tingkat konsumen diestimasikan naik di atas 3% pada kuartal kedua, sementara lapangan pekerjaan dan tingkat upah diharapkan tetap terkendali. Notulen meeting tanggal 1 Juni 2021 bisa dibaca di sini.

 

Andrew Bailey dijadwalkan berbicara di konferensi online yang diadakan oleh TheCityUK. Isi pidato Bailey bisa dibaca di sini.

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total atau Advance Retail Sales. Masing-masing data diukur dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan dianggap lebih berdampak.

Bulan April lalu, Advance Retail Sales AS m/m stagnan atau tidak ada perubahan (0.0%), lebih rendah dari perkiraan naik 1.0%, dan jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik hingga 10.7%. Penjualan ritel inti turun 0.8% (atau -0.8%), lebih rendah dari perkiraan naik 0.5%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 9.0%. Di sisi lain, Advance Retail Sales bulan April 2021 y/y naik hingga 51.2%, rekor tertinggi sejak tahun 1993.

Kenaikan penjualan ritel terjadi pada toko kendaraan bermotor, toko makanan, minuman dan toko elektronik. Sementara itu, penjualan di stasiun bahan bakar, toko pakaian, dan perdagangan umum mengalami penurunan.

Untuk bulan Mei 2021, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan turun 0.6%, Core Retail Sales m/m akan naik 0.4%, dan Advance Retail Sales y/y diperkirakan naik 55.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi di tingkat produsen, yaitu persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen. Hal itu karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah, dan ekspor.

Ada 2 data yang dirilis, yaitu PPI total dan PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk harga makanan serta energi. Masing-masing data dirilis dalam basis bulanan (m/m atau month over month) dan tahunan (y/y atau year over year).

PPI total AS m/m bulan April lalu naik 0.6%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 1.0%. Untuk basis tahunan (y/y), PPI total naik 6.2%, tertinggi sejak bulan September 2008. PPI inti m/m naik 0.7%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.4%, dan sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Mei 2021, baik PPI total maupun PPI inti m/m diperkirakan naik 0.5%, sementara PPI total y/y diperkirakan naik 6.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Dirilis oleh The Fed, Industrial Production (Factory Output) mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan bulan sebelumnya (month over month atau m/m) dan persentase perbandingan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Yang lebih berdampak adalah data m/m.

Output industri AS bulan April lalu naik 0.7%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.9%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 2.4%. Produksi sektor manufaktur dan pertambangan mengalami kenaikan. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 16.5%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Untuk bulan Mei 2021, diperkirakan output industri AS m/m akan kembali naik 0.6%, sementara y/y diperkirakan naik 21.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE