Menu

15-16 April 2021: Retail Sales Dan Jobless Claims AS, GDP China

Martin

Data berdampak hari ini adalah Retail Sales dan Jobless Claims AS. Besok ada GDP China dan indeks kepercayaan konsumen AS.

Kamis, 15 April 2021

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos), dan penjualan ritel total atau disebut juga Advance Retail Sales. Masing-masing data dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan lebih berdampak.

Bulan Februari lalu, Advance Retail Sales AS m/m turun 3.0% (atau -3.0%), jauh lebih rendah dari perkiraan turun 0.5%, dan menjadi yang terendah sejak bulan April 2020. Penjualan ritel inti turun 2.7%, jauh lebih rendah dari perkiraa naik 0.2%, dan merupakan yang terendah sejak April 2020. Penurunan terjadi pada Department Stores, dealer otomotif, toko pakaian, elektronik, serta makanan dan minuman. Sementara itu, Advance Retail Sales y/y naik 6.3%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 9.5%.

Untuk bulan Maret 2021, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 5.8%, Core Retail Sales m/m akan naik 5.1%, dan Advance Retail Sales y/y diperkirakan naik 7.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang dirilis, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak, sehingga indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 16,000 menjadi 744,000 klaim, jauh lebih tinggi dari perkiraan 682,000 klaim, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 minggu terakhir. Klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 723,750 klaim.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun menjadi 703,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 16 April 2021

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi yang biasanya diumumkan per kuartal. Di China, data ini dirilis oleh biro statistik nasional.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y), dan perubahan per kuartal (quarter per quarter atau q/q). Data pertumbuhan China akan berdampak pada pasar karena pengaruh China pada perekonomian global yang cukup signifikan.

Sejak pertengahan 2013 hingga kuartal ketiga 2016, pertumbuhan ekonomi China (q/y) terus turun akibat perlambatan investasi di sektor manufaktur dan properti. Sempat rebound pada kuartal keempat tahun 2016, GDP China kembali turun pada tahun 2018.

Dengan adanya pandemi COVID-19, GDP China mengalami kontraksi hingga 6.8% pada kuartal pertama 2020. Namun, data tersebut berhasil rebound seiring berlangsungnya normalisasi ekonomi. Kuartal keempat 2020 lalu, GDP tumbuh 6.5% y/y, lebih tinggi dari perkiraan +6.2%, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal keempat 2018. Sementara untuk basis per kuartal (q/q), GDP tumbuh 2.6%, terendah sejak kuartal pertama 2020.

Untuk kuartal pertama 2021, diperkirakan GDP China q/y akan tumbuh 18.3%, sementara q/q diprediksi tumbuh 1.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung berdampak positif pada semua mata uang utama dunia.

 

Data yang dirilis oleh University of Michigan (UoM) 2 kali setiap bulan ini mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor disamping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Disebut juga sebagai Thomson Reuters/University of Michigan's Consumer Sentiment, indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 500 konsumen mengenai kondisi ekonomi AS saat ini dan yang akan datang. Data terdiri dari 2 versi dengan selang waktu rilis 2 minggu, yaitu Preliminary (data awal) dan Revised (data final). Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga akan lebih berdampak.

Indeks UoM Consumer Sentiment final untuk bulan Maret 2021 menunjukkan angka 84.9, lebih tinggi dari perkiraan 83.6, dan merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir. Indeks current economic conditions naik dari 86.2 menjadi 93.0, sementara indeks consumer expectations naik dari 70.7 menjadi 79.7.

Rilis indeks UoM Preliminary untuk bulan April 2021 diperkirakan naik menjadi 88.9. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE