Menu

16 Februari 2022: Retail Sales AS, Inflasi Inggris Dan Kanada

Martin

Data berdampak hari ini adalah penjualan ritel dan output industri AS, serta inflasi di Inggris dan Kanada.

Rabu, 16 Februari 2022

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga. Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, dan energi (bahan bakar minyak dan gas). Data yang dirilis masing-masing dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Yang paling berdampak adalah CPI total y/y (inflasi tahunan) karena digunakan sebagai acuan oleh BoE.

Pada saat yang sama, dirilis pula Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI) yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama serta biaya sewa tempat tinggal (y/y). Akan tetapi, dampak CPI jauh lebih tinggi dibanding kedua data tersebut.

Bulan Desember 2021 lalu, inflasi tahunan Inggris naik menjadi +5.4%, lebih tinggi dari perkiraan +5.2%, dan merupakan yang tertinggi sejak Maret 1992. CPI inti y/y naik 4.2%, lebih tinggi dari perkiraan naik 3.9%, dan menjadi yang tertinggi sejak 1997. Naiknya inflasi tahunan disebabkan oleh meningkatnya harga makanan dan minuman, pakaian, tarif hotel dan restoran, serta harga energi. Dalam basis bulanan (m/m), inflasi naik 0.5%, terendah dalam 3 bulan terakhir.

Untuk bulan Januari 2022, diperkirakan CPI total y/y akan tetap +5.4%, m/m akan turun 0.2% (atau -0.2%), sedangkan CPI inti y/y akan naik menjadi +4.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan; hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total (Advance Retail Sales). Masing-masing untuk data perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan data tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan lebih berdampak.

Bulan Desember 2021 lalu, Advance Retail Sales AS m/m turun 1.9% (atau -1.9%), lebih rendah dari perkiraan stagnan atau 0.0%, dan menjadi yang terendah sejak Februari 2021. Penjualan ritel inti juga turun 2.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.2%, dan tertekan di level terendah sejak bulan Februari. Sementara itu, Advance Retail Sales y/y naik 16.9%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 18.2%. Penurunan penjualan ritel terjadi pada toko makanan dan minuman, pakaian, elektronik, furnitur, peralatan olahraga, stasiun bahan bakar, serta dealer kendaraan bermotor.

Untuk bulan Januari 2022, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 1.8% (atau +1.8%), Core Retail Sales m/m akan naik 1.0%, dan Advance Retail Sales y/y akan meningkat 15.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. Terdapat dua jenis data yang diperhatikan, yakni CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti disebut juga dengan Bank of Canada Core CPI dan tidak memperhitungkan harga makanan dan energi. Masing-masing data dirilis secara bersamaan dan dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Baik CPI inti maupun CPI total (m/m dan y/y) sama-sama berdampak tinggi.

Bulan Desember 2021 lalu, CPI total y/y naik menjadi +4.8%, sesuai perkiraan dan merupakan yang tertinggi sejak September 1991. CPI inti y/y naik 4.0%, lebih tinggi dari perkiraan +3.5%, dan menjadi yang tertinggi sejak September 1989. Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga gasoline (+33.3%), biaya transportasi (+8.9%), harga makanan (+5.2%), dan sewa tempat tinggal (+5.4%).

Sementara itu, CPI total basis m/m turun 0.1% (atau -0.1%), sesuai dengan perkiraan dan merupakan yang terendah sepanjang tahun 2021. CPI inti m/m tercatat 0.0%, terendah sejak Januari 2021.

Untuk bulan Januari 2022, diperkirakan CPI total y/y akan tetap +4.8%, dan CPI inti y/y akan naik menjadi +4.2%, dan CPI total m/m akan naik menjadi +0.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Industrial Production dirilis oleh The Fed dan disebut juga dengan Factory Output. Data ini mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data berupa persentase perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Yang lebih berdampak adalah data m/m.

Output industri AS bulan Desember 2021 lalu mengalami kontraksi 0.1% (atau -0.1%), lebih rendah dari perkiraan naik 0.2%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Produksi sektor manufaktur mengalami penurunan, sementara produk kayu dan kimia justru mengalami kenaikan. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 3.7%, terendah sejak Maret 2021.

Untuk bulan Januari 2022, diperkirakan output industri AS m/m akan naik 0.4%, dan y/y diperkirakan naik 2.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE