Menu

16 Juni 2022: Suku Bunga BoE Dan SNB, Jobless Claims AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah pernyataan kebijakan BoE dan SNB, notulen meeting BoE, serta Jobless Claims AS.

Kamis, 16 Juni 2022

Tidak seperti bank sentral negara-negara mata uang utama lainnya yang mengumumkan suku bunganya per bulan, SNB mengumumkan suku bunga per kuartal.

Sejak menerapkan suku bunga 0.0% pada Agustus 2011, SNB telah melakukan rate cut sebanyak 2 kali. Pertama, bank sentral melakukan pemotongan sebesar 0.25% pada 18 Desember 2014. Kemudian pada 15 Januari 2015, SNB memotong suku bunga sebanyak 0.50% sekaligus melepas pegging CHF terhadap EUR yang telah berjalan selama 3 tahun. Dengan demikian, suku bunga acuan terakhir Swiss adalah -0.75%, yang merupakan suku bunga terendah sejak tahun 2000.

Pada meeting terakhir tanggal 24 Maret lalu, SNB mempertahankan suku bunga pada level -0.75%, sesuai dengan perkiraan pasar. Statement menyebutkan bahwa bank sentral mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar untuk memastikan stabilitas harga dengan mengatasi penguatan mata uang Swiss Franc. Selain itu, SNB juga memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk perekonomian Swiss meski inflasi meningkat 2.2% atau di level tertinggi 13 tahun.

Bank sentral mencatat bahwa inflasi akan terus naik terutama karena melonjaknya harga energi dan harga komoditas akibat perang di Ukraina; hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan ketidakpastian di masa depan. SNB menaikkan proyeksi inflasi untuk tahun 2022 dari 1.0% menjadi 2.1%, serta mengestimasikan inflasi menjadi 0.9% pada tahun 2023 dan 2024 jika suku bunga tetap pada level -0.75%. Pada proyeksi pertumbuhan, bank sentral merevisi perkiraan GDP tahun 2022 dari 3.0% menjadi 2.5%.

Untuk bulan Juni 2022, diperkirakan SNB masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada -0.75%. Jika SNB menaikkan suku bunga, maka CHF akan cenderung menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir tanggal 5 Mei lalu, BoE kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level +1.00%, sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan ini adalah yang keempat kalinya secara berturut-turut dan merupakan suku bunga tertinggi sejak 2009. Pertimbangan untuk menaikkan suku bunga adalah risiko kenaikan inflasi di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Statement menyebutkan bahwa tekanan inflasi global telah meningkat tajam pasca invasi Rusia ke Ukraina, menyebabkan penurunan dalam outlook pertumbuhan ekonomi Inggris. Perekonomian Inggris diperkirakan telah meningkat 0.9% pada kuartal pertama tahun ini, tetapi GDP diperkirakan tidak akan berubah pada kuartal kedua. Perekonomian justru akan mengalami kontraksi sekitar 1% pada kuartal keempat akibat penurunan pendapatan rumah tangga, termasuk karena proyeksi harga gas dan listrik yang akan mengalami kenaikan sekitar 40%.

Untuk proyeksi tahun 2023, GDP diperkirakan menyusut sebesar 0.25%. Sementara itu, inflasi diperkirakan terus meningkat sepanjang tahun ini, tepatnya di atas 9% pada kuartal kedua, dan rata-rata di atas 10% (pada puncaknya) di kuartal keempat.

Dengan inflasi bulan April yang melonjak 9.0% y/y atau yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir, maka pada meeting bulan Juni ini, BoE diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +1.25%. Jika BoE menaikkan suku bunga, maka GBP akan cenderung menguat. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.


Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk penentuan suku bunga. Data ini dirilis dengan format X1-X2-X3, di mana X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan suku bunga, dan X3 adalah jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir tanggal 5 Mei lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 9-0-0. Artinya, berarti seluruh anggota MPC menginginkan kenaikan suku bunga. Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga akan kembali 9-0-0. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa dibaca di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang dirilis, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 27,000 menjadi 229,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 205,000 klaim, dan merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Januari lalu. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 215,000 klaim, tertinggi dalam 4 bulan terakhir.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun menjadi 215,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE