Menu

16 Mei 2018: Penguatan USD, GDP Jepang, Upah Di Australia, Perumahan AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: GDP Jepang, upah di Australia, perumahan AS, CPI Eurozone, persediaan minyak AS, serta pidato Draghi, Jordan dan Fed Bostic.

Penguatan US Dollar

US Dollar menguat tajam pada pembukaan pasar New York kemarin malam (15 Mei 2018) akibat naiknya yield bond (imbal hasil obligasi) pemerintah AS untuk jangka waktu 10 tahun yang mencapai 3.061%, tertinggi sejak tahun 2011. Indeks USD menyentuh level 93.46, tertinggi sepanjang tahun ini.


 

 

Naiknya yield dipicu oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang bisa lebih agresif, setelah data penjualan ritel bulan April menunjukkan kenaikan moderat dan masih di teritori positif. Indeks New York Empire State Manufacturing juga melesat ke angka 20.1. Hari ini akan dirilis data perumahan AS (Building Permits dan Housing Starts) serta pidato Fed Bostic. Karena itu, diperkirakan sentimen terhadap USD masih positif.

Rabu, 16 Mei 2018:

Disebut juga dengan Real GDP, dan dirilis oleh Cabinet Office setiap kuartal, GDP menunjukkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan Jepang dalam periode waktu tertentu, dan digunakan sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi. Untuk Jepang, data GDP dirilis 2 kali: Preliminary (data awal) dan Final. Preliminary GDP yang merupakan rilis pertama biasanya lebih berdampak dari Final. Hasil rilis berupa persentase perubahan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (q/q).


 

 

Kuartal ke-4 tahun lalu, ekonomi Jepang tumbuh 0.4% (revisi dari data Preliminary yang tumbuh 0.1%), lebih tinggi dari perkiraan tumbuh 0.2%, tetapi menjadi yang terendah sepanjang tahun 2017. Kenaikan GDP kuartal ke-4 tersebut disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen, investasi di luar sektor perumahan dan ekspor. Untuk kuartal pertama tahun 2018, diperkirakan GDP Jepang q/q akan stagnan atau 0.0% (tidak ada pertumbuhan). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan JPY menguat.

 

Data ini dirilis oleh biro statistik Australia setiap kuartal, mengukur persentase perubahan upah per jam dari perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Besaran upah merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi besaran inflasi. Meningkatnya upah akan menyebabkan naiknya inflasi di tingkat konsumen (CPI). Rilis data berupa persentase perubahan upah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q), dan perubahan upah kuartal yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y).


 

 

Kuartal ke-4 tahun lalu, upah per jam di Australia naik 0.6% q/q, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.5%, dan merupakan yang tertinggi sejak kuartal pertama tahun lalu. Sementara untuk q/y, upah naik 2.1%, lebih tinggi dari perkiraan naik 2.0%, tetapi menjadi yang tertinggi sejak kuartal kedua tahun 2016. Kenaikan terbesar terjadi di sektor akomodasi, food services, dan media informasi.

Untuk kuartal pertama tahun 2018, diperkirakan upah per jam q/q akan kembali naik 0.6% dan q/y akan naik 2.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori barang makanan, minuman, tembakau, dan energi (bahan bakar minyak dan gas). Untuk kawasan Euro, yang berdampak tinggi adalah data inflasi tahunan atau CPI total year over year (y/y). Data tersebut merupakan inflasi yang dibandingkan dengan data bulan sama pada tahun sebelumnya. Bank sentral Eropa (ECB) selalu melihat indikator ini untuk menentukan target inflasi dan tingkat suku bunga. Data Final biasanya relatif kurang berdampak dibandingkan Flash Estimate, kecuali jika terjadi perubahan yang signifikan.


 

 

CPI total Flash Estimate bulan April y/y yang dirilis tanggal 3 Mei lalu menunjukkan angka +1.2%, lebih rendah dari perkiraan dan bulan sebelumnya yang +1.3%. Pada bulan April, harga energi naik 2.5%, sektor jasa naik 1.0%, sementara harga makanan, minuman beralkohol, dan tembakau naik 2.5%. CPI inti Flash Estimate y/y bulan April naik 0.7%, lebih rendah dari perkiraan +0.9%, dan menjadi yang terendah dalam setahun terakhir.

Untuk data Final bulan April 2018, diperkirakan tidak ada perubahan. CPI total y/y tetap +1.2% dan CPI inti y/y stabil di +0.7%. Jika terjadi revisi yang lebih tinggi dari perkiraan, maka akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Mario Draghi dijadwalkan berbicara di Frankfurt. Isi pidato Draghi bisa dibaca di sini.

 

Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta yang juga anggota FOMC, Raphael Bostic, dijadwalkan berbicara mengenai Outlook ekonomi di Augusta Cotton Exchange. Isi pidato Bostic bisa dibaca di sini.

 

Jumlah izin pembangunan rumah (Building Permits) adalah indikator awal bagi aktivitas pekerjaan konstruksi. Sementara itu, Housing Starts adalah indikator awal bagi pasar perumahan baru di AS. Kontraktor perumahan harus memperoleh izin terlebih dahulu sebelum mulai pembangunan. Meningkatnya Building Permits menunjukkan naiknya investasi dan optimisme pelaku bisnis perumahan. Indikator ini sering digunakan untuk memprediksi penjualan perumahan (New Home Sales) yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.


 

 

Bulan Maret lalu, jumlah izin pembangunan rumah di AS mencapai 1.38 juta, naik 4.4% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan 1.33 juta, dan yang tertinggi dalam setahun terakhir. Sementara itu, Housing Starts bulan Maret mencapai 1.32 juta unit, lebih tinggi dari perkiraan 1.27 juta unit, juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 1.30 juta unit.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pembangunan rumah di bagian selatan, barat, dan Midwest. Untuk bulan April 2018, diperkirakan Building Permits akan mencapai 1.35 juta dan Housing Starts akan mencapai 1.33 juta unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan Factory Sales, data ini mengukur persentase perubahan total penjualan sektor manufaktur di Kanada dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah penjualan sektor manufaktur adalah indikator awal pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Selain energi, Kanada juga mengekspor produk-produk suku cadang otomotif dan pesawat terbang, telekomunikasi, serta elektronika.


 

 

Bulan Februari lalu, total penjualan sektor manufaktur di Kanada naik 1.9% ke CAD55.8 miliar, lebih tinggi dari perkiraan naik 1.0%, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan April tahun lalu. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penjualan produk peralatan sarana transportasi. Untuk bulan Maret 2018, data diperkirakan akan kembali naik 1.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Data ini dirilis oleh The Fed dan disebut juga dengan Factory Output. Industrial Production mengukur perubahan Volume Output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya Output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Yang lebih berdampak adalah data m/m.


 

 

Output industri AS bulan Maret lalu naik 0.5%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 1.0%. Penurunan persentase tersebut disebabkan oleh berkurangnya produk manufaktur dan pertambangan. Untuk basis tahunan (y/y), laporan ini naik 4.3%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 4.4%. Untuk bulan April 2018, diperkirakan Output industri AS m/m akan kembali naik 0.5% dan y/y akan naik 4.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


 

 

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 2.20 juta barel, jauh lebih rendah dari perkiraan berkurang 0.20 juta barel, dan merupakan yang terendah dalam 5 minggu terakhir. Untuk minggu ini, persediaan diperkirakan akan berkurang 1.47 juta barel.

Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.
Baca juga: Analisa US OIL (WTI) Mingguan: Peluang Di Batas Atas Pola Wedge.

 

Thomas Jordan dijadwalkan berbicara di Zurich. Isi pidato Jordan bisa dibaca di sini.

 

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE