Menu

16-17 Agustus 2022: Suku Bunga RBNZ, Inflasi Kanada, Notulen RBA

Martin

Data berdampak hari ini adalah CPI Kanada dan notulen meeting RBA. Besok ada pengumuman RBNZ dan indeks upah per jam di Australia.

Selasa, 16 Agustus 2022

Notulen meeting ini dirilis 11 kali setiap tahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga oleh RBA. Pertama kali dirilis pada Desember 2007, notulen ini penting diperhatikan karena menyangkut pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Australia pada saat menentukan tingkat suku bunga. Jika hasil meeting secara keseluruhan dianggap hawkish, maka AUD akan cenderung menguat. Namun jika dovish, AUD cenderung melemah.

Pada meeting terakhir 2 Agustus lalu, RBA kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.50% menjadi +1.85%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi level suku bunga tertinggi sejak April 2016. Kenaikan tersebut adalah yang keempat kalinya secara berturut-turut.

Bank sentral menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga selama beberapa bulan terakhir diperlukan untuk menurunkan inflasi, serta menciptakan permintaan dan penawaran yang berkelanjutan. RBA juga berkomitmen melakukan pengetatan lebih lanjut, tetapi besaran dan waktunya akan ditentukan oleh data ekonomi. Pada proyeksi inflasi, RBA mencatat bahwa CPI tahun 2022 akan berada di sekitar 7.75%, sementara pada tahun 2023 ada di atas 4.00%.

Para anggota dewan juga menegaskan kembali bahwa mereka berkomitmen melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke target. Selain itu, mereka juga memperhatikan prospek ekonomi global yang masih diliputi suasana perang di Ukraina dan pengaruhnya terhadap harga energi dan komoditas. Notulen meeting tanggal 2 Agustus 2022 bisa dibaca di sini.

 

Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. Data terdiri atas CPI inti (Core CPI) dan CPI total yang dirilis secara bersamaan. CPI inti disebut juga dengan Bank of Canada Core CPI dan tidak memperhitungkan harga makanan serta energi. Baik CPI inti maupun total dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Semua data CPI dianggap berdampak tinggi.

Bulan Juni lalu, CPI total y/y melonjak menjadi +8.1%, lebih rendah dari perkiraan +8.4%, tetapi menjadi yang tertinggi sejak Januari 1983. CPI inti y/y naik 6.2%, lebih tinggi dari perkiraan +6.1%, dan merupakan rekor tertinggi sejak 1984. Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga gasoline (+54.6%), biaya transportasi (+16.8%), harga makanan (+8.8%), biaya rekreasi dan pendidikan (+6.3%), serta sewa tempat tinggal (+7.1%).

Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.7%, lebih rendah dari perkiraan +0.9%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang +1.4%. CPI inti m/m naik 0.3%, terendah sejak Januari 2022.

Untuk bulan Juli 2022, CPI total y/y diperkirakan turun menjadi +7.6%, m/m akan turun menjadi +0.1%, sedangkan CPI inti y/y tetap +6.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Rabu, 17 Agustus 2022

Data ini dirilis oleh biro statistik Australia setiap kuartal, mengukur persentase perubahan upah per jam dari perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Besaran upah merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi besaran inflasi, sehingga peningkatan upah akan menyebabkan naiknya inflasi di tingkat konsumen (CPI).

Rilis data berupa persentase perubahan upah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q) dan kuartal yang sama dibandingkan tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y).

Kuartal pertama lalu upah per jam di Australia naik 0.7% q/q, lebih rendah dari perkiraan naik 0.8%, tetapi menjadi yang tertinggi sejak kuartal pertama 2014. Sementara untuk q/y, tingkat upah naik 2.4%, lebih rendah dari perkiraan naik 2.5%, tetapi merupakan yang tertinggi sejak kuartal keempat 2018.

Untuk kuartal pertama tahun 2022, diperkirakan upah per jam q/q akan naik 0.8% dan q/y akan naik 2.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau yang lazim disebut Official Cash Rate (OCR) setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan rilis 8 kali dalam setahun.

Pada meeting terakhir 13 Juli lalu, RBNZ kembali menaikkan OCR sebesar 0.5% menjadi +2.5%, sesuai dengan perkiraan. Ini adalah kenaikan suku bunga keenam secara berturut-turut di tengah meningkatnya tekanan inflasi dan pelonggaran aktivitas ekonomi. Level suku bunga ini menjadi yang tertinggi sejak Maret 2016.

Statement menyebutkan bahwa para pejabat bank sentral akan terus memperketat kebijakan hingga kondisi moneter bisa menurunkan ekspektasi inflasi dan membawa inflasi dalam kisaran target 1.0% hingga 3.0%. Bank sentral juga mencatat bahwa kembali munculnya kasus COVID-19 dan peningkatan penyakit musiman lainnya akan membatasi kapasitas produksi.

Para pejabat bank sentral mengatakan mereka menyadari risiko penurunan jangka menengah terhadap kegiatan ekonomi, karena prospek ekonomi global terus melemah di tengah masalah pasokan yang sedang berlangsung, ketegangan geopolitik, dan lockdown di China.

Dengan inflasi kuartal kedua tahun 2022 yang melonjak hingga +7.3% (tertinggi dalam 32 tahun), maka RBNZ diperkirakan menaikkan suku bunga lagi sebesar 0.5% menjadi +3.0%. Jika RBNZ kembali menaikkan OCR, maka NZD akan cenderung menguat. Statement kebijakan moneter pada meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Konferensi pers Adrian Orr bisa dipantau secara live di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE