Menu

16-17 Desember 2021: ECB Dan BoJ Meeting, Manufaktur AS, IFO Jerman

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah pernyataan ECB, PMI Manufaktur, serta Jobless Claims AS. Besok ada pengumuman BoJ dan indeks IFO Jerman.

Kamis, 16 Desember 2021

Suku bunga ditentukan dengan cara voting antara 6 anggota ECB Executive Board dan 15 dari 19 gubernur bank sentral negara-negara kawasan Euro. Hasil voting akan diumumkan 4 minggu setelah pertemuan dalam notulen meeting.

Pada meeting terakhir 28 Oktober lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.00%, sesuai dengan perkiraan. Tingkat suku bunga ini adalah rekor terendah sepanjang sejarah ECB. Statement menyebutkan bahwa suku bunga akan tetap dipertahankan pada level terendah sampai tingkat inflasi kembali naik mencapai target 2% dan bertahan secara berkelanjutan.

Para pejabat bank sentral menilai bahwa pengurangan pembelian asset atau tapering pada program dana bantuan untuk pandemi (PEPP) bisa dipertahankan. Namun, Presiden Christine Lagarde menegaskan jika bank sentral tidak terburu-buru untuk memperketat kebijakannya, termasuk dalam hal menaikkan suku bunga, meskipun kenaikan inflasi dibahas dalam peretemuan tersebut.

Perlu diketahui, lonjakan harga di tingkat konsumen akhir-akhir ini adalah karena gangguan pasokan yang sedang berlangsung dan krisis energi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bank sentral mencatat bahwa tekanan inflasi saat ini bersifat sementara.

Untuk bulan Desember 2021, diperkirakan ECB masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada 0.00%. Jika ECB menaikkan suku bunga acuan, maka EUR akan cenderung menguat. Statement bank sentral Eropa hari ini bisa dibaca di sini.

 

Konferensi pers terdiri atas dua bagian, yaitu pembacaan statement kebijakan moneter dam proyeksi ekonomi, serta sesi tanya jawab. Acara konferensi pers ECB bisa dipantau di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 43,000 menjadi 184,000 klaim, jauh lebih rendah dari perkiraan 218,000 klaim, dan merupakan yang terendah sejak September 1969. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun menjadi 218,750 klaim, terendah sejak Maret 2020 (ketika pandemi COVID-19 melanda AS).

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 196,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indeks Flash Manufacturing dan Services PMI yang dirilis oleh Markit ini kurang berdampak di AS jika dibandingkan dengan data PMI dari Institute for Supply Management (ISM). Indeks ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager, sedangkan Markit melakukan survei terhadap 800 purchasing manager di seluruh AS, sehingga hasil akhirnya belum tentu sama.

Dari hasil survei Markit, indeks Manufacturing PMI AS turun tipis menjadi +58.3 pada bulan November lalu, lebih rendah dari perkiraan +59.3, dan merupakan yang terendah sejak Desember 2020. Indeks output produksi mengalami kontraksi, tetapi new orders justru naik.

Indeks Services PMI untuk bulan November turun menjadi +58.0, lebih rendah dari perkiraan +59.1, dan turun dari bulan sebelumnya yang +58.7.

Untuk bulan Desember 2021, diperkirakan indeks Manufacturing PMI akan naik ke +58.6, dan indeks Services PMI diperkirakan naik menjadi +58.9. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 17 Desember 2021

Suku bunga diumumkan bersamaan dengan statement kebijakan moneter (Monetary Policy Statement) rata-rata 14 kali dalam setahun. Disamping suku bunga, statement juga berisi perkiraan kondisi ekonomi Jepang untuk waktu mendatang.

Bulan Januari 2016, BoJ memotong suku bunganya menjadi negatif dari 0.0% ke -0.1%, penurunan pertama sejak tahun 2010 dan merupakan rekor suku bunga terendah. Tujuan pemotongan tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan menaikkan inflasi. Bulan September 2016, BoJ mengumumkan kebijakan yield curve control, dan pada bulan Juli 2017 menaikkan besaran stimulus dengan menambah pembelian bond pemerintah.

Karena laju inflasi belum juga naik, BoJ memutuskan untuk mengundurkan batas pencapaian target inflasi 2.0% dari tahun 2018 menjadi hingga tahun 2019. Bulan Januari 2018 lalu, BoJ secara di luar dugaan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi pemerintah untuk jangka panjang.

Pada meeting terakhir 28 Oktober lalu, BoJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level -0.1%, dan target yield hasil obligasi pemerintah tetap di 0%. Dalam laporan prospek kuartal keempat, BoJ memangkas proyeksi GDP tahun ini dari 3.8% menjadi 3.4%. Hal ini disebabkan oleh masih lemahnya tingkat konsumsi, perlambatan ekspor, dan masih adanya gangguan pasokan.

Para pembuat kebijakan juga merevisi turun perkiraan inflasi konsumen dari 0.6% menjadi 0.0%. Untuk tahun 2022, BoJ memperkirakan bahwa ekonomi menuju pemulihan dan merevisi naik proyeksi pertumbuhan dari 2.7% menjadi 2.9%.

Untuk bulan Desember 2021, diperkirakan BoJ masih akan mempertahankan suku bunga sebesar -0.1%. Statement kebijakan moneter BoJ bisa dibaca di sini.

 

Kuroda akan menjelaskan kebijakan moneter yang baru jika terjadi perubahan suku bunga, stimulus, atau kebijakan lainnya, termasuk juga jika terjadi perubahan proyeksi ekonomi. Isi konferensi pers bisa dibaca di sini.

 

Indikator ini dirilis oleh IFO atau Information and Forschung, lembaga riset ekonomi di Munich yang merupakan think-tanks terbesar dan terpenting bagi perekonomian Jerman khususnya dan kawasan Eropa pada umumnya. Indeks dibuat dengan melakukan survei pada sekitar 7000 perusahaan dan pelaku bisnis di Jerman mengenai kondisi perekonomian saat ini (current condition) dan perkiraan untuk 6 bulan ke depan (future expectations).

Indeks sentimen bisnis IFO merupakan indikator awal bagi pengeluaran untuk investasi baru (ekspansi) dan perekrutan tenaga kerja, sehingga akan berdampak pada pertumbuhan. Indeks ini menggunakan angka 100 sebagai patokan. Rilis indeks di atas 100 berarti sentimen bisnis positif, sedangkan di bawah 100 menandakan sentimen bisnis negatif.

Bulan November lalu, indeks kepercayaan bisnis Jerman turun menjadi 96.5, lebih rendah dari perkiraan 96.8, dan merupakan yang terendah sejak April lalu. Indeks current situation turun dari 100.2 menjadi 99.0, sementara indeks expectation turun dari 95.4 menjadi 94.2.

Dengan adanya virus corona varian Omicron yang melanda benua Eropa, indeks IFO diperkirakan kembali turun menjadi 95.3 pada bulan Desember 2021. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE