Menu

17 Maret 2020: Panic Selling, Retail Sales AS, Tenaga Kerja Inggris

Martin

Data berdampak hari ini adalah Retail Sales dan output industri AS, tenaga kerja Inggris, indeks ZEW Jerman dan Eurozone, serta Manufacturing Sales Kanada.

Kepanikan kembali terjadi di pasar global awal pekan ini (16/Maret), setelah The Fed memangkas suku bunga acuan untuk yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu. Total pemotongan suku bunga The Fed sejauh ini sudah mencapai 150 basis poin. Selain The Fed, bank sentral negara-negara mata uang utama dunia juga memangkas suku bunga, yaitu BoE, BoC, People's Bank of China (PboC), RBA, dan RBNZ. Sementara itu, BoJ melonggarkan kebijakan dengan menambah stimulus.

Efek domino pemotongan suku bunga dari berbagai bank sentral menunjukkan kepanikan bank-bank sentral, yang pada akhirnya menambah panik pelaku pasar. Hari ini, bursa saham Amerika Serikat dihentikan setelah indeks S&P 500 anjlok 8%, Nasdaq turun 6.1%, dan Dow Jones merosot hingga 9.7%.

Panic selling tampaknya tidak bisa dibendung dan diperkirakan akan berlanjut hari ini. Dengan demikian, data-data yang akan rilis hari ini bisa saja tidak memberi dampak yang signifikan.

Di hari-hari krisis corona seperti sekarang ini, tampaknya business is not as usual. Oleh karenanya, trading juga is not as usual. Kami sangat menganjurkan agar trader membatasi risiko dengan Stop Loss dan Money Management yang terukur.

 

Selasa, 17 Maret 2020:

Data yang dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) setiap bulan ini mengukur perubahan tingkat upah rata-rata di Inggris termasuk bonus, baik dari sektor swasta maupun pemerintahan. Rilis data berupa perubahan rata-rata upah mingguan dalam 3 bulan terakhir, yang dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.

Bulan Desember 2019 lalu, upah rata-rata per minggu termasuk bonus naik 2.9%, lebih rendah dari perkiraan naik 3.1%, dan merupakan yang terendah sejak bulan Agustus 2018. Untuk bulan Januari 2020, data ini diperkirakan naik 3.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator ini disebut juga dengan ILO Unemployment Rate, mengukur jumlah tenaga kerja usia produktif yang sedang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan selama kurun waktu 3 bulan terakhir. Disamping pertumbuhan dan tingkat inflasi tahunan, bank sentral (BoE) juga memperhatikan data tingkat pengangguran sebagai acuan dalam mengambil kebijakan, terutama untuk perubahan tingkat suku bunga.

Bulan Desember 2019 lalu, tingkat pengangguran di Inggris berada pada angka 3.8%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 5 bulan). Sementara itu, tingkat partisipasi bulan November 2019 menduduki angka 79.5%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 79.4%.

Untuk bulan Januari 2020, diperkirakan tingkat pengangguran akan tetap 3.8%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

 

Jobless Claims Change atau Claimant Count Change mengukur perubahan jumlah klaim pengangguran guna memperoleh kompensasi dari pemerintah. Sementara itu, Claimant Count Rate menyatakan persentaseperubahan data Claiman Count Change yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jumlah klaim yang tinggi menunjukkan peningkatan jumlah pengangguran, sehingga akan berpengaruh pada pengeluaran konsumen. Jumlah klaim tunjangan pengangguran Inggris dirilis sebulan lebih cepat dari data tingkat pengangguran.

Bulan Januari lalu, klaim tunjangan pengangguran di Inggris bertambah 5,500 klaim, jauh lebih rendah dari perkiraan bertambah 20,200 klaim, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang bertambah 2,600 klaim. Untuk bulan Februari 2020, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan bertambah menjadi 6,200. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

 

Angka indeks Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) atau Centre for European Economic Research ini dibuat berdasarkan survei terhadap sekitar 275 investor dan analis di Jerman. Fokusnya adalah mengenai pandangan mereka terhadap perekonomian kawasan Euro pada umumnya dan Jerman pada khususnya untuk 6 bulan mendatang. Data ini berdampak tinggi karena sentimen investor dan analis adalah indikator awal bagi kondisi perekonomian.

Meski indeks ZEW untuk Jerman dan kawasan Euro dirilis secara bersamaan, angka indeks untuk Jerman dianggap lebih berdampak. Angka positif (lebih besar nol) menunjukkan optimisme, sedangkan angka negatif menunjukkan pesimisme.

Bulan Februari lalu, indeks ZEW Jerman merosot ke +8.7, jauh lebih rendah dari perkiraan +20.0, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Penurunan tersebut diakibatkan merosotnya indeks economic expectation akibat merebaknya wabah virus corona. Sementara itu, indeks ZEW kawasan Euro berada pada angka +10.4, jauh lebih rendah dari perkiraan +21.3, dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan.

Untuk bulan Maret 2020, diperkirakan indeks ZEW Jerman akan turun menjadi -25.0, dan untuk kawasan Euro akan turun menjadi -23.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos), dan penjualan ritel total atau disebut juga Advance Retail Sales. Masing-masing data dipublikasikan dalam versi month over month atau m/m (perubahan bulanan) dan year over year atau y/y (data tahunan). Di antara keduanya, penjualan retail bulanan dinilai lebih berdampak.

Bulan Januari lalu, Advance Retail Sales AS m/m naik 0.3%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Penjualan ritel inti bulan Januari 2020 juga naik 0.3%, sesuai dengan perkiraan, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.6%. Advance Retail Sales Januari y/y naik 4.4%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 5.5%. Kenaikan penjualan ritel di periode ini terjadi pada dealer kendaraan bermotor dan toko furnitur.

Untuk bulan Februari 2020, diperkirakan baik Advance Retail Sales maupun Core Retail Sales m/m akan naik 0.2%, begitu pula dengan Advance Retail Sales y/y yang diyakini naik 2.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan Factory Sales, jumlah penjualan sektor manufaktur adalah indikator awal pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Data ini mengukur persentase perubahan total penjualan sektor manufaktur Kanada yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Selain energi, Kanada juga mengekspor produk-produk suku cadang otomotif dan pesawat terbang, telekomunikasi, juga elektronika.

Bulan Desember 2019 lalu, total penjualan sektor manufaktur di Kanada turun 0.7% (atau -0.7%), lebih rendah dari perkiraan naik 0.8%, tetapi lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun 1.0%. Untuk bulan Januari 2020, data ini diperkirakan turun 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan CAD.

 

Dirilis oleh The Fed dan disebut juga dengan Factory Output, industrial Production mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data Industrial Production AS berupa persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan persentase yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Dalam hal ini, yang berdampak adalah data m/m.

Output industri AS bulan Januari lalu turun 0.3% (atau -0.3%), lebih rendah dari perkiraan turun 0.2%, tetapi lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun 0.4%. Pada bulan Januari 2020, produksi pesawat terbang dan mesin mengalami penurunan. Dalam basis tahunan (y/y), data ini turun 0.8%, lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun 0.9%.

Untuk bulan Februari 2020, diperkirakan output industri AS m/m akan naik 0.4%, sedangkan laporan y/y akan turun 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE