Menu

17 Maret 2022: BoE Meeting Dan Tenaga Kerja Australia

Martin

Data berdampak hari ini adalah suku bunga, statement dan notulen meeting BoE, tenaga kerja Australia, serta Jobless Claims dan Industrial Production AS.

Kamis, 17 Maret 2022

Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran. Angka pengangguran selalu diperhatikan oleh RBA guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan perubahan tingkat suku bunga.

Bulan Januari lalu, lapangan pekerjaan di Australia bertambah 12,900 jobs, jauh lebih tinggi dari perkiraan stagnan atau nol, tetapi menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, tingkat pengangguran bulan Januari adalah 4.2%, sesuai perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah sejak bulan Agustus 2008). Tingkat partisipasi bulan Januari 2022 berada pada angka 66.2%, tertinggi sejak Juni 2021.

Untuk bulan Februari 2022, diperkirakan lapangan pekerjaan akan bertambah 36,000 jobs, sementara tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi 4.1%. Hasil rilis data pertambahan lapangan kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting diantara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting tanggal 16 Desember lalu, BoE menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.15% ke level +0.25%. Kenaikan ini adalah yang pertama sejak pandemi COVID-19 melanda Inggris. Pertimbangan untuk menaikkan suku bunga adalah risiko kenaikan inflasi di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Keputusan tersebut mengejutkan pasar yang mengharapkan tidak ada perubahan suku bunga karena ancaman virus corona varian Omicron.

Kemudian pada meeting terakhir tanggal 3 Februari lalu, seiring dengan kenaikan inflasi yang berlanjut, BoE kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +0.50%. Level ini adalah yang tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Meski demikian, ada 4 anggota MPC yang mengusulkan kenaikan sebesar 0.5%. Komite juga memilih untuk mulai mengurangi pembelian obligasi pemerintah Inggris, dengan berhenti menginvestasikan kembali asset yang jatuh tempo.

Bank sentral memperkirakan inflasi akan meningkat lebih lanjut di bulan-bulan mendatang, mendekati 6.0% pada bulan Februari dan Maret, dan mencapai puncaknya pada sekitar 7.25% pada bulan April. Akan tetapi, inflasi diperkirakan turun kembali ke sekitar target 2.0% dalam waktu dua tahun. Para pejabat bank sentral juga mengisyaratkan pengetatan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang jika perkembangan indikator ekonomi sesuai dengan proyeksi saat ini.

Dengan trend inflasi yang masih cenderung naik, maka BoE diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +0.75% pada bulan Maret 2022. Jika BoE menaikkan suku bunga, maka GBP akan cenderung menguat. Statement bank sentral Inggris hari ini bisa dibaca di sini.


Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk penentuan suku bunga. Data dirilis dengan format X1-X2-X3, di mana X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir tanggal 3 Februari lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 9-0-0. Artinya, seluruh anggota MPC menginginkan kenaikan suku bunga.

Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga akan kembali 9-0-0. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa dibaca di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperkirakan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 11,000 menjadi 227,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 220,000 klaim. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 231,250 klaim.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun menjadi 221,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data ini dirilis oleh The Fed dan disebut juga dengan Factory Output. Industrial Production mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan persentase yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Dari keduanya, data m/m dianggap lebih berdampak.

Output industri AS bulan Januari lalu mengalami kenaikan 1.4%, jauh lebih tinggi dari perkiraan naik 0.4%, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Produksi mesin, peralatan listrik, tekstil, dan bahan makanan mengalami kenaikan, sedangkan produk kendaraan bermotor dan petroleum mengalami penurunan. Dalam basis tahunan (y/y), Industrial Production naik 4.1%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 3.8%.

Untuk bulan Februari 2022, diperkirakan output industri AS m/m akan naik 0.5%, dan y/y diperkirakan naik 4.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE