Menu

17 Oktober 2019: Retail Sales Inggris, Philly Fed AS, Employment Australia

Martin

Data berdampak hari ini adalah Retail Sales Inggris, indeks Philly Fed AS, tenaga kerja dan pengangguran di Australia, serta output industri, Building Permits, dan persediaan minyak AS.

Kamis, 17 Oktober 2019:

Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran yang dibandingkan bulan sebelumnya. Indikator ini dianggap penting, karena angka pengangguran selalu diperhatikan oleh RBA guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan perubahan tingkat suku bunga.

Bulan Agustus lalu, jumlah tenaga kerja di Australia bertambah 34,700 orang, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 15,200 orang, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang bertambah 36,444 orang. Sementara itu, tingkat pengangguran bulan Juli adalah +5.3%, lebih tinggi dari perkiraan +5.2% dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Agustus 2018. Tingkat partisipasi bulan Agustus 2019 berada pada angka 66.2%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 66.1%.

Untuk bulan September 2019, diperkirakan tenaga kerja akan bertambah 15,300 orang, dan tingkat pengangguran akan tetap +5.3%. Hasil rilis data pertambahan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Retail Sales adalah salah satu indikator penting yang bisa menggerakkan mata uang GBP. Di Inggris, indikator ini disebut juga dengan Sales Volume atau All Retailers Sales. Ada 2 jenis rilis yang diperhatikan, yakni Retail Sales total dan Retail Sales inti yang tidak termasuk otomotif dan bahan bakar. Masing-masing data dipublikasikan dalam basis month over month (m/m) dan year over year (y/y). Data m/m yaitu persentase perubahan yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara y/y adalah data yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.

Penjualan ritel merupakan indikator awal untuk pengeluaran konsumen dan akan berdampak pada pertumbuhan juga tingkat inflasi. Di Inggris, yang berdampak tinggi adalah Retail Sales total baik m/m maupun y/y.

Penjualan ritel total Inggris bulan Agustus lalu turun 0.2% (atau -0.2%), sesuai dengan perkiraan dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Sementara untuk basis tahunan (y/y), data ini naik 2.7% pada bulan Agustus, lebih rendah dari perkiraan naik 2.9%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Penurunan terbesar terjadi pada penjualan online dan toko pakaian.

Untuk bulan September 2019, diperkirakan Retail Sales total m/m akan turun 0.1% (atau -0.1%), dan y/y akan naik 3.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS, dan menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor.

Angka indeks yang positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian yang membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi yang sedang menurun.

Bulan September lalu, indeks Philly Fed Manufacturing berada pada angka +12.0, lebih tinggi dari perkiraan yang +10.9, tetapi merupakan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Pada bulan September, indeks new orders mengalami kontraksi, sementara indeks shipment mengalami kenaikan.

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan turun ke +7.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan USD.

 

Jumlah izin pembangunan rumah (Building Permits) adalah indikator awal bagi aktivitas pekerjaan konstruksi di AS. Kontraktor perumahan harus memperoleh izin terlebih dahulu sebelum mulai membangun. Meningkatnya Building Permits menunjukkan naiknya investasi dan optimisme pelaku bisnis perumahan. Indikator ini sering digunakan untuk memprediksi penjualan perumahan (New Home Sales) yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.


Bulan Agustus lalu, jumlah izin pembangunan rumah di AS mencapai 1.42 juta atau naik 7.7% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan yang 1.31 juta, dan menjadi yang tertinggi dalam 12 tahun terakhir.

Sementara itu, dan Housing Start yang merupakan indikator awal bagi pasar perumahan baru di AS mencapai 1.36 juta unit atau naik 12.3% di bulan Agustus, lebih tinggi dari perkiraan 1.25 juta unit dan merupakan yang tertinggi dalam 12 tahun terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pembangunan rumah di bagian selatan, timur laut, dan Midwest.

Untuk bulan September 2019, diperkirakan Building Permits akan mencapai 1.34 juta dan Housing Starts akan mencapai 1.32 juta unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Data ini dirilis oleh The Fed dan disebut juga dengan Factory Output. Industrial Production mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan persentase yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Dalam hal ini, yang lebih berdampak adalah data m/m.

Output industri AS bulan Agustus lalu naik 0.6%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.2%, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Agustus 2018. Pada bulan Agustus 2019, produk-produk manufaktur dan pertambangan mengalami kenaikan. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 0.4%, terendah sejak bulan Februari 2017.

Untuk bulan September 2019, diperkirakan output industri AS m/m akan turun 0.1% (atau -0.1%), dan y/y akan naik 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Data yang disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah 2.93 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 1.80 juta barel, tetapi lebih rendah dari minggu sebelumnya yang bertambah 3.10 juta barel. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan akan bertambah 3.00 juta barel.

Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE