Menu

17-18 Januari 2019: G20 Meeting, CPI Jepang, Indeks Philly Fed AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah pertemuan G20, pidato BoJ Kuroda dan Fed Quarles, serta indeks Philly Fed dan Jobless Claims AS. Besok ada CPI Jepang.

Kamis, 17 Januari 2019:

Hari pertama pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara yang tergabung dalam G20 di Tokyo, Jepang. Berita mengenai pertemuan G20 bisa dibaca di sini.

 

Kuroda dijadwalkan berbicara pada simposium G20 di Tokyo. Isi pidato Kuroda bisa dibaca di sini.

 

Hasil survei ini dirilis oleh Bank of England setiap kuartal. Survei dilakukan terhadap sejumlah bank dan institusi keuangan lainnya sebagai kreditor, dengan fokus mengenai pertumbuhan kredit selama 3 bulan terakhir dan prospeknya untuk 3 bulan ke depan.

Kelompok nasabah yang disurvei meliputi sektor rumah tangga, usaha kecil, dan perusahaan di luar bank. Naiknya jumlah kredit ke berbagai sektor menunjukkan peningkatan aktivitas perekonomian, sehingga akan berdampak positif pada mata uang GBP. Hasil survei untuk kuartal keempat tahun 2018 bisa dibaca di sini.

 

Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks ini dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia, mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS. Indikator Philly Fed Manufacturing Index menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor.

Angka indeks yang positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian yang membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi yang sedang menurun.


Bulan Desember lalu indeks Philly Fed Manufacturing berada pada angka +9.4, lebih rendah dari perkiraan yang +15.1, dan menjadi yang terendah sejak bulan Agustus 2016. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya indeks inventories dan shipment.

Untuk bulan Januari 2019, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan naik ke angka +9.7. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan USD.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Maka dari itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 17,000 ke 216,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 226,000 klaim, dan merupakan yang terendah dalam sebulan terakhir. Sementara itu, klaim rata-rata 4 mingguan bertambah 2,500 ke 221,750 klaim. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan bertambah 3,000 ke 219,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Randal Quarles dijadwalkan berbicara di forum tahunan Insurance Information Institute, di New York. Isi pidato Quarles bisa dibaca di sini.

 

Jumat, 18 Januari 2019:

Di Jepang ada dua rilis data inflasi yang diperhatikan, yaitu Tokyo CPI dan National CPI. Masing-masing dirilis untuk CPI inti (Core) yang tidak termasuk bahan makanan dan energi, serta CPI total. Kedua data tersebut diterbitkan oleh Biro Statistik Jepang. Hasil rilis National CPI didasarkan atas survei dari beberapa media terkemuka Jepang.

Rilis data berupa persentase perubahan data dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m) dan data bulan yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Yang lebih berdampak tinggi adalah data inflasi tahunan atau National CPI total y/y.


National CPI total y/y bulan November lalu naik 0.8%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir. Naiknya inflasi tahunan bulan November tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar (+5.0%), harga makanan (+0.5%), biaya transportasi dan komunikasi (+1.2%), biaya rekreasi (+1.0%), perawatan kesehatan (+1.2%), serta biaya pendidikan (+0.5%).

Dalam basis bulanan (m/m), inflasi total di Jepang turun 0.2% (atau -0.2%) di bulan November, lebih rendah dari perkiraan +0.1%, dan merupakan yang terendah dalam 7 bulan. Sementara itu, CPI inti bulan November y/y naik 0.9%, lebih rendah dari perkiraan naik 1.0%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir.

Untuk bulan Desember 2018, National CPI total y/y diperkirakan naik 0.3% dan CPI inti y/y akan naik 0.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan JPY.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE