Menu

18 Oktober 2018: Tenaga Kerja Australia Dan Retail Sales Inggris

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah tenaga kerja Australia, penjualan ritel di Inggris, Jobless Claims , indeks Philly Fed AS, serta pidato BoJ Kuroda dan Fed Quarles.

Kamis, 18 Oktober 2018:

Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran dibandingkan bulan sebelumnya. Angka pengangguran selalu diperhatikan oleh RBA, guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan perubahan tingkat suku bunga.


 

Bulan Agustus lalu, jumlah tenaga kerja di Australia bertambah 44,000 orang, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 16,500 orang dan bulan sebelumnya yang berkurang 4,300 orang. Sementara itu, tingkat pengangguran bulan Agustus berada pada angka 5.3%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah sejak bulan November 2012). Tingkat partisipasi bulan Agustus berada pada angka 65.7%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 65.6%.

Untuk bulan September 2018, diperkirakan tenaga kerja akan bertambah 15,200 orang, sementara tingkat pengangguran akan tetap 5.3%. Hasil rilis data pertambahan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Kuroda dijadwalkan berbicara pada pertemuan branch manager BoJ di Tokyo. Isi pidato Kuroda bisa dibaca di sini.

 

Retail Sales adalah salah satu indikator penting yang bisa menggerakkan mata uang GBP. Di Inggris, indikator ini disebut juga dengan Sales Volume atau All Retailers Sales. Ada 2 jenis rilis yang diperhatikan, yakni Retail Sales total dan Retail Sales inti yang tidak termasuk otomotif dan bahan bakar. Masing-masing data diterbitkan dalam versi month over month (m/m) yang mengukur persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.

Penjualan ritel merupakan indikator awal untuk pengeluaran konsumen, dan akan berdampak pada pertumbuhan dan juga tingkat inflasi. Dari data-data ritel di atas, yang berdampak paling tinggi adalah Retail Sales total, baik m/m maupun y/y.


 

Penjualan ritel total Inggris bulan Agustus lalu naik 0.3%, lebih tinggi dari perkiraan turun 0.2%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.9%. Sementara untuk basis tahunan (y/y), penjualan ritel bulan Agustus naik 3.3%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 3.8%. Pada bulan Agustus 2018, kenaikan Retail Sales tertinggi ada pada penjualan produk-produk non makanan dan perlengkapan rumah.

Untuk bulan September 2018, diperkirakan Retail Sales total m/m akan turun 0.4% (atau -0.4%), dan y/y akan naik 3.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


 

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 7,000 ke 214,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 207,000 klaim. Klaim rata-rata 4 mingguan naik 2,500 ke 209,500 klaim. Hingga minggu lalu, Jobless Claims di AS sudah berada di bawah angka 300,000 selama 187 minggu berturut-turut, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun 3,000 ke 211,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks ini dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia, mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS. Philly Fed Manufacturing Index menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor. Angka indeks yang positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian yang membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi sedang menurun.


 

Bulan September lalu, indeks Philly Fed Manufacturing melonjak ke angka +12.9, lebih tinggi dari perkiraan +17.5 dan bulan sebelumnya yang 11.9. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya new orders, shipments, dan employment. Untuk bulan Oktober 2018, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan turun ke angka +19.7. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan USD.

 

Randal Quarles dijadwalkan berbicara mengenai outlook ekonomi di Economic Club of New York. Isi pidato Quarles bisa dibaca di sini.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE