Menu

18-19 Juli 2019: Ritel Inggris, Tenaga Kerja Australia, Philly Fed AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah Retail Sales Inggris, Employment Australia, indeks Philly Fed dan Jobless Claims AS, serta BoE Credit Conditions Survey. Besok ada pidato Fed Williams.

Kamis, 18 Juli 2019:

Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran dibandingkan bulan sebelumnya. Angka pengangguran selalu diperhatikan oleh RBA guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan perubahan tingkat suku bunga.

Bulan Mei lalu, jumlah tenaga kerja di Australia bertambah 42,264 orang, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 16,000 orang, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang bertambah 43,089 orang. Sementara itu, tingkat pengangguran bulan Mei adalah +5.2%, lebih tinggi dari perkiraan +5.1% dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi sejak bulan Agustus 2018). Tingkat partisipasi bulan Mei 2019 berada pada angka 66.0%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 65.8%.

Untuk bulan Juni 2019, diperkirakan tenaga kerja akan bertambah 9,100 orang, dan tingkat pengangguran akan tetap +5.2%. Hasil rilis data pertambahan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Retail Sales adalah salah satu indikator penting yang bisa menggerakkan mata uang GBP. Di Inggris, indikator ini disebut juga dengan Sales Volume atau All Retailers Sales. Ada 2 jenis rilis yang diperhatikan, yakni Retail Sales total dan Retail Sales inti yang tidak termasuk otomotif serta bahan bakar. Masing-masing data diluncurkan dalam versi month over month (m/m) dan year over year (y/y). Data m/m yaitu persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara y/y adalah data yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.

Penjualan ritel merupakan indikator awal untuk pengeluaran konsumen, dan akan berdampak pada pertumbuhan juga tingkat inflasi. Dalam hal ini, yang berdampak tinggi adalah Retail Sales total, baik m/m maupun y/y.


Penjualan ritel total Inggris bulan Mei lalu turun 0.5% (atau -0.5%), sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah sepanjang tahun ini. Sementara untuk basis tahunan (y/y), penjualan ritel total bulan April naik 2.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 2.7%, dan menjadi yang terendah sejak bulan Oktober 2018. Pada bulan Mei 2019, penurunan penjualan terbesar terjadi pada stasiun bahan bakar dan toko pakaian.

Untuk bulan Juni 2019, diperkirakan Retail Sales total m/m akan turun 0.3% (atau -0.3%), dan y/y akan naik 2.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Hasil survei ini dirilis oleh Bank of England setiap kuartal. Survei dilakukan terhadap sejumlah bank dan institusi keuangan lainnya sebagai kreditor, mengenai pertumbuhan kredit selama 3 bulan terakhir dan prospeknya untuk 3 bulan ke depan.

Nasabah yang disurvei meliputi sektor rumah tangga, usaha kecil, dan perusahaan di luar bank. Naiknya jumlah kredit ke berbagai sektor menunjukkan peningkatan aktivitas perekonomian dan akan berdampak positif pada mata uang GBP. Hasil survei untuk kuartal kedua tahun 2019 bisa dibaca di sini.

 

Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS, dan menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor.

Angka indeks yang positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi yang sedang menurun.

Bulan Juni lalu, indeks Philly Fed Manufacturing anjlok ke +0.3, jauh lebih rendah dari perkiraan yang +10.6, dan menjadi yang terendah sejak bulan Februari lalu. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya indeks new orders, tenaga kerja, dan shipment.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan naik ke +5.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan USD.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 13,000 ke 209,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan yang 220,000 klaim, dan merupakan yang terendah sejak pertengahan bulan April lalu. Sementara itu, klaim rata-rata 4 mingguan berkurang 3,250 ke 219,250 klaim. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan bertambah 7,000 ke 216,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Jumat, 19 Juli 2019:

Presiden Federal Reserve Bank of New York yang juga anggota FOMC, John Williams, dijadwalkan berbicara mengenai kebijakan moneter dalam pertemuan Central Bank Research Association di New York. Isi pidato Williams bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE