Menu

18-19 Maret 2020: Building Permits AS, CPI Kanada, GDP New Zealand

Martin

Data berdampak hari ini adalah Building Permits dan Housing Starts AS, CPI Kanada, serta perdagangan Jepang. Besok ada GDP Selandia Baru.

Rabu, 18 Maret 2020:

Neraca perdagangan merupakan komponen terbesar dalam neraca pembayaran pemerintah Jepang, yang biasanya berdampak langsung pada nilai tukar Yen. Data ini disebut juga dengan Merchandise Trade Balance yang hanya memperhitungkan produk barang impor dan ekspor, tidak termasuk jasa. Jepang adalah pengekspor utama otomotif dan peralatan elektronik. Rilis data berupa persentase perubahan nilai total impor dan ekspor yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).

Bulan Januari lalu, perdagangan Jepang y/y mengalami defisit sebesar ¥1.31 triliun, lebih baik dari perkiraan defisit ¥1.69 triliun, tetapi merupakan defisit tertinggi sejak Januari 2019. Pada bulan Januari 2020, ekspor turun 2.6% y/y ke ¥5.43 triliun, terutama disebabkan oleh merosotnya permintaan mesin, kendaraan bermotor, dan elektronik. Sementara itu, impor turun 3.6% ke ¥6.74 triliun.

Untuk bulan Februari 2020, diperkirakan perdagangan Jepang y/y akan surplus sebesar ¥0.92 triliun. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan JPY.

 

Jumlah izin pembangunan rumah (Building Permits) adalah indikator awal bagi aktivitas pekerjaan konstruksi. Kontraktor perumahan harus memperoleh izin terlebih dahulu sebelum mulai membangun. Meningkatnya Building Permits menunjukkan naiknya investasi dan optimisme pelaku bisnis perumahan. Karena itu, indikator ini sering digunakan untuk memprediksi penjualan perumahan (New Home Sales) yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Bulan Januari lalu, jumlah izin pembangunan rumah di AS mencapai 1.55 juta, naik sebesar 9.2% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan 1.45 juta, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan September 2012.

Sementara itu, Housing Starts yang merupakan indikator awal bagi pasar perumahan baru mencapai 1.57 juta unit, turun 3.6% dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi lebih tinggi dari perkiraan 1.40 juta unit. Penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnya pembangunan rumah di bagian selatan dan midwest.

Untuk bulan Februari 2020, diperkirakan Building Permits akan mencapai 1.50 juta, sementara Housing Starts akan mencapai 1.51 juta unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. Ada 2 jenis data yang diperhatikan, yakni CPI total serta CPI inti (Core CPI/Bank of Canada Core CPI) yang tidak memperhitungkan harga makanan dan energi. Kedua data dirilis secara bersamaan, dan masing-masing dirilis untuk month over month (m/m) serta year over year (y/y). Data m/m menunjukkan perbandingan dengan data bulan sebelumnya, sementara y/y adalah perbandingan dengan data bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Baik CPI inti maupun CPI total (m/m dan y/y) sama-sama berdampak tinggi.

Bulan Januari lalu, CPI total y/y naik 2.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 2.3%, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Mei 2019. Sementara untuk basis m/m, data ini naik 0.3%, lebih tinggi dari perkiraan + 0.2%, dan merupakan yang tertinggi dalam 3 bulan.

Kenaikan inflasi tahunan bulan Januari 2020 terutama disebabkan oleh meningkatnya harga energi, makanan, dan biaya transportasi. CPI inti bulan Januari y/y naik 1.8%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 1.7%. Sementara untuk m/m naik 0.4%, tertinggi dalam 3 bulan.

Untuk bulan Februari 2020, diperkirakan CPI total y/y akan naik 2.1%, m/m akan naik 0.4%, dan CPI inti y/y akan naik 1.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Kamis, 19 Maret 2020:

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP per kuartal 3 kali (Preliminary, Second Release, dan Final), Selandia Baru hanya merilis data sekali per kuartal pada sekitar 80 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.

Kuartal ketiga 2019 lalu, GDP Selandia Baru tumbuh 0.7%, lebih tinggi dari perkiraan tumbuh 0.5%, dan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2019. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya sektor perdagangan ritel, pertanian, manufaktur, dan konstruksi.

Untuk kuartal keempat tahun 2019, diperkirakan GDP akan tumbuh 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE