Menu

2 Februari 2022: Data ADP AS Dan Tenaga Kerja Selandia Baru

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah ADP Non Farm Employment Change dan persediaan minyak AS, serta Employment Selandia Baru dan pidato gubernur RBA Lowe.

Rabu, 2 Februari 2022

Data Employment Change mengukur perubahan jumlah total tenaga kerja dan dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data ini tiap bulan, Selandia Baru merilisnya tiap kuartal.

Kuartal ketiga lalu, jumlah lapangan kerja di Selandia Baru naik 2.0% dibandingkan kuartal sebelumnya, jauh lebih tinggi dari perkiraan naik 0.4%, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal kedua 2016. Sementara itu, tingkat pengangguran kuartal ketiga turun menjadi 3.4%, lebih rendah dari perkiraan 3.9%, dan merupakan yang terendah sejak kuartal keempat tahun 2007. Tingkat partisipasi berada pada angka 71.2%, tertinggi sejak tahun 2018.

Untuk kuartal keempat tahun 2021, diperkirakan lapangan kerja akan naik 0.4%, sedangkan tingkat pengangguran akan turun menjadi 3.3%. Jika rilis data pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka NZD akan cenderung menguat.

 

Philip Lowe dijadwalkan berbicara dalam acara National Press Club di Sydney. Isi pidato Lowe bisa dibaca di sini.

 

Indikator yang dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian oleh ADP Research Institute dan Moody's Analytics. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.

Bulan Desember 2021 lalu, perkiraan dari ADP menunjukkan penambahan 807,000 jobs, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 405,000 jobs, dan menjadi yang tertinggi sejak Mei 2021. Kenaikan lapangan kerja diperkirakan terjadi pada sektor rekreasi, transportasi, pendidikan, kesehatan, tenaga profesional, perdagangan, sektor manufaktur, dan konstruksi.

Untuk bulan Januari 2022, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP akan bertambah 175,000. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels dan mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski dirilis oleh AS, indikator ini berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah 2.38 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 1 juta barel, dan merupakan penambahan tertinggi sejak akhir Oktober 2021. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan bertambah 1.80 juta barel.

Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka akan menyebabkan harga WTI/USD cenderung melemah karena permintaan diasumsikan berkurang. Sebaliknya, persediaan minyak yang lebih rendah dari minggu sebelumnya akan cenderung menyebabkan harga WTI/USD menguat karena permintaan diasumsikan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Rusia Terancam Dijatuhi Sanksi, Harga Minyak Menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE