Menu

2 Juni 2022: Data ADP Dan Jobless Claims AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah ADP Non Farm Employment Change, Jobless Claims, dan Factory Orders AS.

Kamis, 2 Juni 2022

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) berdasarkan hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian oleh ADP Research Institute dan Moody's Analytics. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tetapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.

Bulan April lalu, perkiraan dari ADP untuk lapangan pekerjaan di AS menunjukkan penambahan 247,000 jobs, jauh lebih rendah dari perkiraan bertambah 382,000 jobs, dan menjadi yang terendah sejak April 2020. Penambahan lapangan kerja diperkirakan terjadi pada sektor jasa, pendidikan, kesehatan, tenaga profesional, sektor manufaktur, dan konstruksi.

Untuk bulan Mei 2022, jumlah jobs di AS versi ADP diperkirakan bertambah 295,000 jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 8,000 menjadi 210,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 217,000 klaim. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 206,750 klaim, tertinggi sejak pertengahan bulan Februari lalu.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan tetap 210,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Factory Orders mengukur perubahan persentase order pembelian produk-produk manufaktur dan industri AS dalam sebulan. Data ini adalah indikator awal bagi output produksi yang menunjukkan tingkat permintaan, sehingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi pertumbuhan.

Bulan Maret lalu, Factory Orders AS naik 2.2%, jauh lebih tinggi dari perkiraan naik 1.3%, dan menjadi yang tertinggi sejak Mei 2021. Permintaan untuk produk sarana transportasi, produk-produk mesin, metal, dan peralatan pertahanan mengalami kenaikan.

Untuk bulan April 2022, Factory Orders diperkirakan naik 0.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE