Menu

2 Maret 2022: Testimoni Powell, Suku Bunga BoC, Data ADP AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah testimoni ketua The Fed Jerome Powell, suku bunga BoC, Data Keternagakerjaan AS versi ADP, CPI Eurozone, dan GDP Australia.

Rabu, 2 Maret 2022

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP per kuartal 3 kali (Preliminary, Second Release, dan Final), Australia hanya merilis sekali per kuartal sekitar 65 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.

GDP Australia mengalami kontraksi 1.9% (atau -1.9%) secara quarter per quarter (q/q) pada kuartal ketiga 2021. Hasil tersebut lebih tinggi dari perkiraan kontraksi 2.7%, tetapi menjadi yang terendah sejak kuartal kedua 2020. Sementara untuk basis quarter per year (q/y), perekonomian mengalami pertumbuhan 3.9%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 9.5%. Kontraksi GDP terutama disebabkan oleh pembatasan aktivitas (lockdown) di beberapa negara bagian yang menyebabkan merosotnya pengeluaran konsumen dan investasi sektor swasta.

Untuk kuartal keempat tahun 2021, diperkirakan GDP Australia q/q akan mengalami pertumbuhan 3.0% (atau +3.0%), sementara data q/y diperkirakan tumbuh 3.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

CPI kawasan Euro dirilis 2 kali dalam sebulan yaitu Flash (data awal) dan Final. Angka estimasi tingkat inflasi ini dirilis oleh Eurostat berdasarkan masukan data CPI awal dari 19 negara anggota kawasan Euro. Meski mungkin ada kekurangan tentang detail dari kategori barang sebagai acuannya, namun Flash Estimate akan berdampak tinggi karena merupakan data CPI yang paling awal dirilis.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total yang dihitung dalam basis tahunan (year over year atau y/y). CPI inti tidak memperhitungkan kategori barang makanan, minuman, dan energi. Bank sentral Eropa (ECB) selalu mengacu pada CPI total y/y untuk menentukan target inflasi dan perubahan tingkat suku bunga.

CPI Final kawasan Euro bulan Januari lalu naik menjadi + 5.1%, lebih tinggi dari perkiraan +4.4%, dan merupakan rekor tertinggi sejak 1991. Sementara itu, CPI inti y/y naik 2.3%, lebih tinggi dari perkiraan +1.9%, tetapi menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Kenaikan inflasi tahunan disebabkan oleh meningkatnya harga energi, makanan, dan sektor jasa. Negara penyumbang inflasi tertinggi adalah Spanyol, Jerman, Italia dan Prancis.

Sementara dalam basis bulanan (m/m), CPI total bulan Januari 2022 naik 0.3%, terendah dalam 6 bulan terakhir. Untuk bulan Februari 2022, diperkirakan CPI total y/y kawasan Euro akan naik menjadi +5.6%, dan CPI inti y/y akan naik menjadi +2.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) berdasarkan hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian oleh ADP Research Institute dan Moody's Analytics. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, namun pengaruhnya tidak sebesar rilis NFP.

Bulan Januari lalu, perkiraan dari ADP untuk lapangan pekerjaan di AS menunjukkan pengurangan 301,000 jobs (atau -301,000 jobs), jauh lebih rendah dari perkiraan bertambah 185,000 jobs, dan menjadi yang terendah sejak April 2020 (ketika pandemi COVID-19 mulai melanda AS). Pengurangan lapangan kerja diperkirakan terjadi pada sektor transportasi, pendidikan, kesehatan, informasi, keuangan, perdagangan, manufaktur, dan konstruksi.

Untuk bulan Februari 2022, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP akan bertambah 378,000. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jerome Powell dijadwalkan mengadakan testimoni mengenai laporan kebijakan moneter The Fed di hadapan House Financial Services Committee.

Testimoni Jerome Powell bisa dipantau secara live di sini. Isi testimoninya bisa dibaca di sini.

 

Suku bunga BoC dijadwalkan update 8 kali dalam setahun dengan konsensus (permufakatan) antara anggota dewan gubernur bank sentral.

Pada tahun 2018, telah terjadi 3 kali kenaikan suku bunga, masing-masing sebesar 0.25%. Januari 2018, suku bunga Kanada naik sebesar 0.25% menjadi +1.25%. Pada 11 Juli, suku bunga kembali ditingkatkan ke +1.50%. Sementara pada 24 Oktober, suku bunga meningkat level +1.75%. Tingkat suku bunga ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2008.

Merebaknya kasus COVID-19 yang melanda Kanada selama bulan Februari dan Maret 2020 telah berdampak pada terhentinya aktivitas ekonomi. Sehingga, BoC memangkas suku bunga sebesar 0.50% ke level +1.25% pada 4 Maret 2020. Selanjutnya, suku bunga acuan kembali diturunkan sebesar 0.50% ke level +0.75% pada 13 Maret, menyusul langkah darurat The Fed yang juga kembali memangkas suku bunga acuan, serta anjloknya harga minyak yang merupakan andalan ekspor Kanada.

Aksi pelonggaran bank sentral Kanada tidak berhenti sampai di situ saja. Dengan semakin bertambahnya kasus COVID-19 baik di Kanada maupun di AS yang merupakan mitra dagang utama, maka BoC kembali mengadakan rapat darurat pada 27 Maret lalu untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 0.50%.

Dengan demikian, level suku bunga acuan saat ini adalah +0.25%, sama dengan level pada bulan April 2009, dan menjadi yang terendah sejak tahun 1990. Selain menurunkan suku bunga, BoC juga meluncurkan program pembelian Commercial Paper untuk mendukung pemulihan aktivitas bisnis.

Pada meeting terakhir tanggal 26 Januari lalu, BoC mempertahankan suku bunga pada level +0.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Statement mengisyaratkan bahwa bank sentral tidak akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah; pemulihan ekonomi dari dampak pandemi telah membuka jalan bagi kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2018.

Bank sentral juga akan menjaga kepemilikan obligasi pemerintah Kanada pada neracanya, setidaknya hingga kenaikan suku bunga dimulai. Pada proyeksi ekonomi, inflasi diperkirakan mendekati 5% pada paruh pertama 2022, dan akan terus menurun hingga 3% pada akhir tahun ini. Bank sentral mengharapkan perekonomian Kanada tumbuh 4% pada tahun 2022 dan sekitar 3.5% pada 2023.

Dengan inflasi bulan Januari yang +5.1% (tertinggi sejak tahun 1991), maka BoC diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +0.50% pada pertemuan bulan Maret 2022 ini. Jika BoC menaikkan suku bunga acuan, maka CAD akan cenderung menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE