Menu

20 Desember 2019: GDP AS Dan Inggris, Brexit Vote, PCE Price Index AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: GDP AS dan Inggris, voting di parlemen Inggris mengenai Brexit, PCE dan personal spending AS, ritel Kanada, serta Current Account Inggris dan pidato Haskel BoE.

Jumat, 20 Desember 2019:

Di Inggris, GDP dirilis tiga kali, masing-masing sebagai Preliminary, Second Estimate, dan Final. Data Preliminary adalah yang paling awal dirilis sehingga cenderung berdampak paling tinggi. Namun apabila pada rilis Second Estimate dan Final terdapat perbedaan yang signifikan dari perkiraan, maka kedua data itu akan berdampak tinggi juga.

Data Preliminary GDP kuartal ketiga tahun 2019 yang dirilis 11 November lalu menunjukkan kenaikan 0.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.4%, tetapi lebih baik dari kuartal sebelumnya yang turun 0.2% (atau -0.2%). Kenaikan GDP kuartal kedua tersebut disebabkan oleh meningkatnya sektor jasa (+0.4%), sektor konstruksi (+0.6%), ekspor (+5.2%), pengeluaran konsumen (+0.4%), dan pengeluaran pemerintah (+0.3%).

Untuk data Final GDP kuartal ketiga tahun 2019 diperkirakan tetap +0.3%. Jika hasil rilis direvisi naik, maka GBP akan cenderung mengua. Namun jika data direvisi turun, GBP akan cenderung melemah.

 

Current Account Inggris dirilis per kuartal, dan memuat hasil neraca perdagangan, penerimaan (pembayaran bunga, dividen dan lainnya) dan pengeluaran (untuk bantuan, pajak dan lainnya). Jika hasil perdagangan dan penerimaan melebihi pengeluaran maka Current Account akan surplus, dan sebaliknya jika terjadi capital outflow lebih besar maka Current Account akan defisit. Defisit Current Account yang terus-menerus akan cenderung memperlemah mata uang Pound Sterling.

Kuartal keduaa lalu, Current Account Inggris kembali defisit sebesar £25.2 miliar, lebih rendah dari perkiraan defisit £19.2 miliar, tetapi merupakan defisit terendah sejak kuartal keempat tahun 2018.

Untuk kuartal ketiga tahun 2019, diperkirakan defisit Current Account akan menyusut ke £15.7 miliar. Angka defisit yang lebih rendah dari perkiraan atau bahkan surplus akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Jonathan Haskel dijadwalkan berbicara mengenai outlook ekonomi 2020 di London. Isi pidato Haskel bisa dibaca di sini.

 

Data ini dirilis oleh biro analisa ekonomi AS dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Indikator dirilis per kuartal, masing-masing terdiri atas 3 rilis dengan selang waktu sebulan. Ketiganya adalah Advance GDP yang merupakan rilis pertama, Preliminary GDP (rilis kedua), dan Final GDP. Karena seringnya terjadi revisi pada setiap kali rilis data GDP, maka ketiga data tersebut cenderung sama-sama berdampak tinggi. GDP selalu dimonitor oleh bank sentral (The Fed) dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan kebijakan moneter.

Data Advance GDP kuartal ketiga 2019 yang dirilis 30 Oktober lalu menunjukkan angka pertumbuhan +1.9%, lebih tinggi dari perkiraan +1.6%. Sementara itu, data Preliminary GDP yang dirilis 27 November lalu menunjukkan angka pertumbuhan +2.1%, lebih tinggi dari perkiraan +1.9%, dan juga lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang yang +2.0%.

Naiknya GDP kuartal ketiga 2019 terutama disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen (+2.9%), ekspor (+0.9%), dan pengeluaran pemerintah (+3.4%). Sementara itu, investasi bisnis mengalami kontraksi.

Untuk Final GDP kuartal ketiga tahun 2019 yang akan dirilis hari ini, diperkirakan tetap +2.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur pesentasi perubahan volume penjualan ritel selama periode sebulan. Penjualan ritel dianggap berdampak tinggi karena menunjukkan tingkat pengeluaran konsumen yang akan berdampak pada tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Kanada.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti (Core Retail Sales) yang tidak termasuk otomotif, dan penjualan retail total. Biasanya, yang berdampak tinggi adalah data month over month (m/m) atau yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya.

Bulan September lalu, penjualan ritel total m/m di Kanada turun 0.1% (atau -0.1%), lebih baik dari perkiraan turun 0.3%, dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, penjualan ritel inti m/m naik 0.2%, lebih tinggi dari perkiraan turun 0.1%, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Penjualan di toko kendaraan bermotor dan stasiun bahan bakar mengalami penurunan, sementara toko makanan dan material bangunan mengalami kenaikan.

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan Retail Sales total m/m akan naik 0.5%, dan Retail Sales inti m/m akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Data ini mengukur persentase perubahan harga barang (di luar serta makanan dan energi) serta jasa di tingkat konsumen. Agak berbeda dengan CPI, PCE Price Index hanya mengukur persentase perubahan harga di tingkat konsumen individual. Indikator ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Bulan Oktober lalu, PCE Price Index m/m naik 0.1% menjadi 112.17 index points (tertinggi sejak tahun 1959), lebih rendah dari perkiraan naik 0.2%, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang stagnan atau 0.0%. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 1.6%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 1.7%.

Untuk bulan November 2019, diperkirakan Core PCE Price Index m/m akan kembali naik 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

 

Indikator ini mengukur persentase perubahan pengeluaran konsumen di AS selama periode sebulan, disebut juga dengan Consumer Spending. Indikator ini penting sebagai pelengkap prediksi data inflasi, meski dampaknya tidak begitu tinggi karena data Retail Sales yang juga mencerminkan pengeluaran konsumen telah dirilis sebelumnya. Selain untuk memprediksi tingkat inflasi, pengeluaran konsumen juga mencerminkan daya beli yang merupakan indikator ekonomi penting.

Bulan Oktober lalu, pengeluaran konsumen di AS naik 0.3%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, Personal Income bulan Oktober 2019 stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.3%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.5%.

Untuk bulan September 2019, Personal Spending diperkirakan naik 0.4%, dan Personal Income diperkirakan naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE