Menu

20 September 2018: SNB Meeting, Retail Sales Inggris, GDP Selandia Baru

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Statement SNB, Retail Sales Inggris, GDP New Zealand, indeks Philly Fed AS, dan pidato presiden Bundesbank.

Kamis, 20 September 2018:

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP per kuartal 3 kali (Preliminary, Second Release, dan Final), Selandia Baru hanya merilis sekali per kuartal, sekitar 80 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.


 

Kuartal pertama lalu, GDP Selandia Baru tumbuh 0.5%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah sejak tahun 2017. Naiknya pertumbuhan kuartal pertama tersebut disebabkan oleh sektor manufaktur yang naik 0.7%, dan sektor jasa yang naik 0.6%. Untuk kuartal kedua tahun 2018, diperkirakan GDP akan naik 0.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

Tidak seperti bank sentral negara-negara mata uang utama lainnya yang mengumumkan suku bungaa per bulan, SNB mengumumkan suku bunga per 3 bulan (per kuartal). Kebijakan moneter SNB adalah menetapkan London Interbank Offered Rate (Libor) untuk jangka waktu 3 bulan pada mata uang CHF.


 

Sejak menerapkan suku bunga 0.0% pada Agustus 2011, SNB telah memotong suku bunga sebanyak 2 kali, masing-masing sebesar -0.25% pada 18 Desember 2014, dan -0.50% pada 15 Januari 2015. Penurunan suku bunga kedua dilakukan bersamaan dengan pelepasan pegging CHF terhadap EUR yang telah berjalan selama 3 tahun. Pada meeting terakhir 21 Juni lalu, tidak ada perubahan apapun, sehingga suku bunga acuan SNB terbaru tetap -0.75%.

Statement meeting terakhir menyebutkan suku bunga negatif dan intervensi bank sentral di pasar uang masih diperlukan guna menjaga nilai tukar CHF dari apresiasi. Bank sentral menilai nilai tukar CHF saat ini masih cukup tinggi. Pada proyeksi ekonomi, ada kenaikan tingkat inflasi untuk tahun 2018 sebesar 0.3% akibat naiknya harga minyak.

Untuk bulan September 2018 ini, diperkirakan suku bunga acuan akan tetap -0.75%. Jika SNB menaikkan suku bunga, maka CHF akan cenderung menguat. Statement dan poyeksi ekonomi untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Retail Sales adalah salah satu indikator penting yang bisa menggerakkan mata uang GBP. Di Inggris, indikator ini disebut juga dengan Sales Volume atau All Retailers Sales. Ada 2 jenis rilis yang diperhatikan, yakni Retail Sales total dan Retail Sales inti yang tidak termasuk otomotif serta bahan bakar. Masing-masing data dirilis dalam 2 versi: month over month (m/m) yang merupakan persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.

Penjualan ritel merupakan indikator awal untuk pengeluaran konsumen, dan akan berdampak pada pertumbuhan serta tingkat inflasi. Di Inggris, yang berdampak tinggi adalah Retail Sales total m/m dan y/y.


 

Penjualan ritel total Inggris bulan Juli lalu naik 0.7%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.2% dan bulan sebelumnya yang turun 0.5% (atau -0.5%). Sementara untuk basis tahunan (y/y), Retail Sales bulan Juli naik 3.5%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 2.9%.

Pada bulan Juli 2018, kenaikan terjadi pada sektor bisnis online. Untuk bulan Agustus 2018, diperkirakan Retail Sales total m/m akan turun 0.2% (atau -0.2%), sedangkan y/y akan naik 2.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks ini dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia, mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS. Indeks Manufaktur Philly Fed akan menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor. Angka indeks yang positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi yang sedang menurun.


 

Bulan Agustus lalu, indeks Philly Fed Manufacturing merosot ke angka +11.9, jauh lebih rendah dari perkiraan yang +21.9, dan merupakan yang terendah sejak bulan November 2016. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya new orders, employment, dan shipments. Untuk bulan September 2018, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan naik ke angka +17.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan USD.

 

Jens Weidmann dijadwalkan berbicara di Center for European Politics, di Freiburg. Isi pidato Weidmann bisa dibaca di sini.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE