Menu

20-21 Juni 2018: Pidato Powell, Draghi, Kuroda, Lowe, GDP Selandia Baru

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: pidato Powell, Draghi, Kuroda dan Lowe, persediaan minyak, Current Account dan Existing Home Sales AS. Besok ada GDP Selandia Baru.

Rabu, 20 Juni 2018:

Current Account mengukur perbedaan nilai impor dan ekspor barang dan jasa, aliran modal yang masuk, serta dana yang ditransfer keluar selama periode waktu tertentu. Neraca perdagangan adalah bagian dari Current Account. Jika hasil perdagangan dan penerimaan melebihi pengeluaran, maka Current Account akan surplus. Sebaliknya jika dana yang keluar lebih besar, maka Current Account akan defisit. Surplus Current Account akan menyebabkan permintaan US Dollar meningkat, sedangkan defisit Current Account akan cenderung memperlemah US Dollar.


 

 

Current Account AS mengalami defisit sebesar USD128.20 miliar pada kuartal ke-4 tahun lalu, lebih rendah dari perkiraan defisit USD125.00 miliar, dan merupakan defisit tertinggi sejak kuartal ke-4 tahun 2008. Untuk kuartal pertama tahun 2018, diperkirakan defisit akan membengkak ke USD129.00 miliar. Defisit yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 


 

 

Powell, Draghi, Kuroda, dan Lowe dijadwalkan berbicara pada panel diskusi di ECB Forum on Central Banking di Sintra, Portugal. Jadwal acara lengkap dan tema ECB Forum on Central Banking bisa dibaca di sini.

 

Indikator ini mengukur jumlah penjualan rumah tinggal di AS selama periode satu bulan, di luar perumahan baru. Rilis data ini akan berdampak karena penjualan rumah memicu konsumsi produk-produk lain dan mempengaruhi tingkat inflasi. Selain itu, perusahaan Leasing dan Broker Property juga akan memperoleh penghasilan dari transaksi jual beli rumah tersebut.


 

 

Bulan April lalu, penjualan rumah di AS mencapai 5.46 juta unit atau turun 2.5% dari bulan sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan 5.56 juta unit, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya penjualan rumah untuk Single Family sebesar 3.0%. Untuk bulan Mei 2018, diperkirakan Existing Home Sales akan naik dan mencapai 5.55 juta unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


 

 

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 4.14 juta barel, lebih rendah dari perkiraan berkurang 1.40 juta barel, dan menjadi yang terendah sejak akhir Maret lalu. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan akan kembali berkurang 2.60 juta barel. Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia. Baca juga: Harga Minyak Lesu Karena Rusia Berencana Naikkan Produksi

Kamis, 21 Juni 2018:

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP 3 kali per kuartal (Preliminary, Second Release, dan Final), Selandia Baru hanya merilis sekali per kuartal pada sekitar 80 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.

 

 

 

Kuartal ke-4 tahun lalu, GDP Selandia Baru tumbuh 0.6%, lebih rendah dari perkiraan tumbuh 0.8%, dan sama dengan kuartal sebelumnya (terendah sepanjang tahun 2017). Naiknya pertumbuhan kuartal ke-4 terutama disebabkan oleh sektor konsruksi yang meningkat 0.7%, sektor manufaktur yang naik 0.1%, dan sektor jasa yang tumbuh 1.1%. Untuk kuartal pertama tahun 2018, diperkirakan GDP akan naik 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE