Menu

20-21 Juni 2019: BoJ Dan BoE Meeting, Retail Sales Inggris

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: Statement dan konferensi pers BoJ, Statement dan notulen BoE, Retail Sales Inggris, Philly Fed dan Jobless Claims AS serta pidato Lowe. Besok ada pidato Carney.

Kamis, 20 Juni 2019:

Philip Lowe dijadwalkan berbicara mengenai pasar tenaga kerja dalam acara yang diadakan oleh Committee for the Economic Development of Australia, di Adelaide. Isi pidato Lowe bisa dibaca di sini.

 

Suku bunga diumumkan bersamaan dengan Statement kebijakan moneter (Monetary Policy Statement) rata-rata 14 kali dalam setahun. Di samping suku bunga, Statement juga berisi perkiraan kondisi ekonomi Jepang untuk waktu mendatang.


Bulan Januari 2016 lalu, BoJ memotong suku bunganya menjadi negatif dari 0.0% ke -0.1%, penurunan pertama sejak tahun 2010 dan merupakan rekor suku bunga terendah. Tujuan pemotongan tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan menaikkan inflasi. Bulan September 2016, BoJ mengumumkan kebijakan yield curve control, lalu pada bulan Juli 2017, bank sentral ini menaikkan besaran stimulus dengan menambah pembelian bond pemerintah.

Karena laju inflasi belum juga naik, BoJ memutuskan untuk mengundurkan batas pencapaian target inflasi 2.0%, yang semula sampai tahun 2018, menjadi diperpanjang hingga tahun 2019. Namun pada bulan Januari 2018 lalu, BoJ secara tiba-tiba mengumumkan pengurangan pembelian obligasi pemerintah untuk jangka panjang.

Pada meeting terakhir 25 April lalu, BoJ mempertahankan suku bunga acuan pada level -0.1%, dan target yield bond pemerintah untuk jangka waktu 10 tahun pada 0.0%. Statement menyebutkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga rendah paling tidak hingga pertengahan tahun 2020, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan rendahnya inflasi.

Dari data terakhir, inflasi bulan April y/y naik ke +0.9%. Meski mencapai level tertinggi dalam 6 bulan terakhir, tetapi tingkat inflasi tersebut masih di bawah target 2.0%. Sementara itu, GDP kuartal pertama 2019 tumbuh 0.6%. Pasar memperkirakan bahwa untuk bulan Juni 2019 ini, BoJ masih akan mempertahankan suku bunga di -0.1%. Statement kebijakan moneter BoJ bisa dibaca di sini.

 

Kuroda akan menjelaskan kebijakan moneter yang baru jika terjadi perubahan mengenai suku bunga, stimulus, atau kebijakan lainnya, termasuk juga jika terjadi perubahan proyeksi ekonomi. Isi konferensi pers bisa dibaca di sini.

 

Retail Sales adalah salah satu indikator penting yang bisa menggerakkan mata uang GBP. Di Inggris, indikator ini disebut juga dengan Sales Volume atau All Retailers Sales. Ada 2 jenis rilis yang diperhatikan, yakni Retail Sales total dan Retail Sales inti yang tidak termasuk otomotif dan bahan bakar. Masing-masing data dirilis untuk versi month over month (m/m) yaitu persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.

Penjualan ritel merupakan indikator awal untuk pengeluaran konsumen dan akan berdampak pada pertumbuhan serta tingkat inflasi. Di Inggris, yang berdampak tinggi adalah Retail Sales total, baik m/m maupun y/y.


Penjualan ritel total Inggris bulan April lalu stagnan atau 0.0%, masih lebih baik dari perkiraan turun 0.3% (atau -0.3%), tetapi menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Sementara untuk basis tahunan (y/y), Retail Sales total bulan April naik 5.2%, lebih tinggi dari perkiraan naik 4.6%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 6.7%. Pada bulan April 2019, kenaikan penjualan terbesar terjadi pada stasiun bahan bakar dan toko pakaian.

Untuk bulan Mei 2019, diperkirakan Retail Sales total m/m akan turun 0.5% (atau -0.5%), sedangkan y/y akan naik 2.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

1. Data Asset Purchase Facility BoE bulan Juni 2019:

Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian asset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana total yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli asset-asset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir 2 Mei lalu, dana untuk pembelian asset adalah sebesar £435 miliar, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Juni 2019, Asset Purchase Facility diperkirakan tetap sebesar £435 miliar. Jika jumlah dana untuk pembelian asset dikurangi (lebih kecil dari sebelumnya), maka GBP akan cenderung menguat.

 

2. Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan Juni 2019:

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting 2 Agustus 2018, BoE menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% pada level +0.75%. Kenaikan ini adalah yang kedua kali dalam 10 tahun terakhir, dan menjadi suku bunga tertinggi sejak bulan Maret 2009.


Pada meeting terakhir 2 Mei lalu, BoE mempertahankan suku bunga pada +0.75%, sesuai dengan perkiraan pasar. Statement menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga di waktu mendatang akan dilakukan secara bertahap dan terbatas. Masalah Brexit akan tetap menjadi perhatian utama, di samping perlambatan ekonomi global yang tengah berlangsung. Proyeksi GDP untuk kuartal pertama tahun ini adalah 0.5%, dan akan melambat ke 0.2% pada kuartal kedua. Sementara itu, tingkat inflasi diharapkan akan bisa mendekati target 2% pada beberapa bulan ke depan.

Data terakhir menunjukkan, inflasi tahunan bulan Mei mencapai +2.0%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang +2.1%. GDP kuartal pertama 2019 tumbuh 0.5% q/q, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang 0.2%. Di sisi lain, tingkat pengangguran bulan April +3.8%, sama dengan bulan sebelumnya.

Dari data tersebut, dan dengan proses Brexit yang belum mencapai kesepakatan, maka BoE diprediksi masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level +0.75% di bulan Juni 2019 ini. Jika BoE menaikkan suku bunga, maka GBP akan cenderung menguat. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk target pembelian asset dan penentuan suku bunga.

Notulen dirilis dengan format: X1-X2-X3, dengan X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian asset atau kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian asset atau penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir 2 Mei lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 0-0-9, dan pembelian asset juga 0-0-9. Artinya, seluruh anggota MPC setuju untuk mempertahankan suku bunga dan jumlah pembelian asset. Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga dan pembelian asset akan tetap 0-0-9; seluruh anggota MPC akan memilih opsi mempertahankan suku bunga pada level +0.75%, dan pembelian asset tetap sebesar £435 miliar.

Jika hasil voting menunjukkan ada anggota MPC yang memilih opsi kenaikan suku bunga dan/atau mengurangi pembelian asset, maka GBP akan cenderung menguat. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa diunduh di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 3,000 ke 222,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 215,000 klaim, dan merupakan yang tertinggi dalam 5 minggu terakhir. Sementara itu, klaim rata-rata 4 mingguan bertambah 2,750 ke 225,500 klaim. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan berkurang 2,000 ke 220,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS, dan menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor.

Angka indeks yang positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian yang membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi yang sedang menurun.


Bulan Mei lalu, indeks Philly Fed Manufacturing naik ke +16.6, lebih tinggi dari perkiraan yang +10.0, dan menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya indeks tenaga kerja dan shipment.

Untuk bulan Juni 2019, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan turun ke +10.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan mendukung penguatan USD.

 

Jumat, 21 Juni 2019:

Mark Carney dijadwalkan berbicara pada acara yang diadakan oleh Mansion House dinner di London. Isi pidato Carney bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE