Menu

20-21 Oktober 2021: Inflasi Inggris Dan Kanada, Jobless Claims AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah CPI Inggris dan Kanada serta persediaan minyak di AS. Besok ada Jobless Claims AS.

Rabu, 20 Oktober 2021

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga. Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, dan energi (bahan bakar minyak dan gas).

Data CPI dirilis dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Yang paling berdampak adalah CPI total y/y (inflasi tahunan) karena digunakan sebagai acuan oleh BoE.

Disamping CPI, juga dirilis data Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI) y/y yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama serta biaya sewa tempat tinggal. Dampak CPI jauh lebih tinggi daripada kedua data tersebut.

Bulan Agustus lalu, inflasi tahunan Inggris melonjak 3.2%, lebih tinggi dari perkiraan +2.9%, dan menjadi yang tertinggi sejak Maret 2012. CPI inti y/y naik 3.1%, lebih tinggi dari perkiraan naik 3.0%, dan merupakan yang tertinggi sejak November 2011. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya transportasi, rekreasi, harga perumahan, makanan, dan tarif hotel.

Sementara untuk basis bulanan (m/m), infasi naik 0.7%, tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Untuk bulan September 2021, diperkirakan CPI total y/y akan kembali naik 3.2%, m/m akan naik 0.4%, dan CPI inti y/y akan naik 2.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. Data terdiri dari dua laporan yang dirilis secara bersamaan, yakni CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti disebut juga dengan Bank of Canada Core CPI, dan tidak memperhitungkan harga makanan serta energi. Masing-masing data dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Semua jenis data CPI Kanada dianggap berdampak tinggi.

Bulan Agustus lalu, CPI total y/y naik menjadi +4.1%, lebih tinggi dari perkiraan +3.9%, dan merupakan yang tertinggi sejak Maret 2003. CPI inti y/y naik 3.5%, lebih tinggi dari perkiraan +3.3%, dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 2003. Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar dan biaya transportasi.

Sementara untuk m/m, CPI inti naik 0.2%, terendah sejak bulan Januari lalu. CPI total m/m naik 0.2%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1%, tetapi merupakan yang terendah sepanjang tahun ini.

Untuk bulan September 2021, diperkirakan CPI total y/y akan naik 4.3%, m/m akan naik 0.1%, dan CPI inti y/y akan kembali naik 3.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski dirilis oleh AS, indikator ini berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah 6.09 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 1.10 juta barel, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Maret lalu. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan bertambah 2.10 juta barel.

Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan menyebabkan harga WTI/USD cenderung melemah, karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Namun jika rilis data lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Output Industri AS Turun, Harga Minyak Melemah Terbatas

 

Kamis, 21 Oktober 2021

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 36,000 menjadi 293,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 315,000 klaim, dan merupakan yang terendah sejak bulan Maret 2020 (ketika pandemi COVID-19 melanda AS). Klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun menjadi 334,250 klaim, juga terendah sejak Maret 2020.

Untuk minggu ini, klaim tunjangan pengangguran diperkirakan naik menjadi 298,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE