Menu

21-22 Desember 2021: GDP Dan Kepercayaan Konsumen AS, Notulen RBA

Martin

Data berdampak hari ini adalah notulen RBA dan Retail Sales Kanada. Besok ada GDP, kepercayaan konsumen, dan persediaan minyak AS.

Selasa, 21 Desember 2021

Notulen meeting ini dirilis 11 kali setiap tahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga oleh RBA. Pertama kali dirilis pada Desember 2007, notulen RBA penting diperhatikan karena menyangkut pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Australia pada saat menentukan tingkat suku bunga. Jika hasil meeting secara keseluruhan dianggap hawkish, maka AUD akan cenderung menguat, begitu pula jika sebaliknya.

Pada meeting terakhir tanggal 7 Desember lalu, RBA mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini merupakan rekor terendah sepanjang sejarah RBA. Bank sentral juga mempertahankan pembelian obligasi pemerintah sebesar AUD4 miliar per minggu, dan memutuskan untuk melakukannya sampai Februari 2022.

Bank sentral mencatat bahwa di tengah kenaikan upah yang moderat, inflasi telah meningkat tetapi masih di kisaran rendah (terutama jika dibandingkan dengan beberapa negara lain). Para pejabat bank sentral menegaskan kembali bahwa suku bunga acuan belum akan naik hingga inflasi mencapai target 2% hingga 3%. Untuk itu, diperlukan pertumbuhan upah yang lebih tinggi dan mungkin akan memerlukan waktu. Mengenai virus corona varian Omicron, bank sentral berpendapat jika hal itu tidak akan mengganggu pemulihan ekonomi. Notulen meeting RBA untuk pertemuan 7 Desember 2021 bisa dibaca di sini.

 

Indikator ini mengukur pesentase perubahan volume penjualan rtiel selama sebulan. Penjualan ritel menunjukkan tingkat pengeluaran konsumen yang akan berdampak pada tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Kanada. Ada 2 rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti (Core Retail Sales) yang tidak termasuk otomotif dan penjualan ritel total. Biasanya, yang berdampak tinggi adalah data month over month (m/m) atau angka perbandingan dengan bulan sebelumnya.

Bulan September lalu, penjualan ritel total di Kanada m/m turun 0.6% (atau -0.6%), lebih tinggi dari perkiraan -1.6%, tetapi menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Penjualan ritel inti m/m turun 0.2%, lebih tinggi dari perkiraan turun 1.0%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 2.8%. Penurunan disebabkan oleh merosotnya penjualan kendaraan bermotor, makanan dan minuman, pakaian, serta peralatan elektronik.

Untuk bulan Oktober 2021, Retail Sales total diperkirakan naik 1.0%, sementara Retail Sales inti m/m diperkirakan naik 1.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan CAD.

 

Rabu, 22 Desember 2021

Data ini dipublikasikan oleh biro analisa ekonomi AS dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Indikator ini dirilis per kuartal, masing-masing terdiri atas 3 rilis dengan selang waktu sebulan, yaitu Advance GDP yang merupakan rilis pertama, Preliminary GDP (rilis kedua), dan Final GDP. Karena seringnya terjadi revisi pada setiap kali rilis, maka ketiga jenis data tersebut cenderung berdampak tinggi. GDP selalu dimonitor oleh bank sentral (The Fed) dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan kebijakan moneter.

Data Advance GDP kuartal kedua 2021 yang dirilis pada 28 Oktober lalu menunjukkan angka pertumbuhan +2.0%, lebih rendah dari perkiraan +2.7%, dan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang +6.7%. Sementara itu, Preliminary yang dirilis 24 November lalu menunjukkan +2.1%, lebih rendah dari perkiraan +2.2%, dan merupakan yang terendah sejak kuartal kedua 2020. Kenaikan GDP kuartal ketiga 2021 terutama disumbang oleh naiknya konsumsi rumah tangga, investasi sektor non perumahan, dan perdagangan.

Final GDP kuartal ketiga 2021 yang akan dirilis hari ini diperkirakan tetap +2.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Angka indeks kepercayaan konsumen ini dirilis oleh The Conference Board Inc. (CB) berdasarkan survei pada 5,000 rumah tangga sebagai responden yang mewakili konsumen secara umum. Hasil survei menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap kondisi perekonomian AS saat ini (present situation) dan waktu yang akan datang (expectations), terutama terhadap kondisi bisnis dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Indeks ini mencerminkan kepercayaan finansial dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang mengambil porsi hampir 70% dari aktivitas perekonomian AS.

Pada bulan November, indeks CB Consumer Confidence menunjukkan angka 109.5, lebih rendah dari perkiraan 111.0, dan menjadi yang terendah sejak Februari lalu. Indeks ekspektasi turun dari 89.0 menjadi 87.6, sementara indeks present situation turun dari 145.5 menjadi 142.5.

Untuk bulan Desember 2021, diperkirakan indeks kepercayaan konsumen akan naik menjadi 110.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski dirilis oleh AS, namun indikator ini berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 4.58 juta barel (atau -4.58 juta barel), jauh lebih rendah dari perkiraan berkurang 1.80 juta barel, dan merupakan yang terendah sejak September lalu. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan berkurang 2.08 juta barel.

Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan menyebabkan harga WTI/USD cenderung melemah karena permintaan diasumsikan berkurang. Sebaliknya, rilis persediaan yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan WTI/USD menguat karena permintaan diasumsikan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Omicron Bayangi Prospek Permintaan, Minyak Kembali Turun

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE