Menu

21-22 Februari 2018: Notulen FOMC, Jobless Claims Inggris, PMI Eurozone

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Manufacturing Eurozone, Jobless Claims Inggris,dan dengar pendapat inflasi di Inggris. Besok ada notulen FOMC.

Rabu, 21 Februari 2018

Data ini dirilis oleh biro statistik Australia setiap kuartal, mengukur persentase perubahan upah per jam dari perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Besaran upah merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi besaran inflasi. Meningkatnya upah akan menyebabkan naiknya inflasi di tingkat konsumen (CPI). Rilis data berupa persentase perubahan upah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q), dan perubahan upah kuartal yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y).





Kuartal ke-3 tahun 2017 lalu, upah per jam di Australia naik 0.5% q/q, lebih rendah dari perkiraan naik 0.7%, sama seperti kuartal sebelumnya. Sementara untuk q/y naik 2.0%, juga lebih rendah dari perkiraan 2.2%. Akan tetapi, data tersebut merupakan yang tertinggi sejak kuartal kedua tahun 2016. Kenaikan terbesar terjadi di sektor akomodasi, food services, dan pertambangan.

Untuk kuartal ke-4 tahun 2017, upah per jam q/q diperkirakan akan kembali naik 0.5%, diiringi dengan data q/y yang juga diharapkan naik 2.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit, dan didasarkan pada 5 indikator utama: output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Data yang dirilis oleh Markit ini terdiri dari 2 versi, yaitu Flash dan Final. Bbiasanya, dampak Flash lebih tinggi.

Indeks Flash PMI mulai dirilis sejak Maret 2008 dan merupakan estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survey terhadap 500 purchasing manager, mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Survey tersebut dilakukan untuk hingga mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, juga sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis diatas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, sedangkan rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.





Untuk bulan Februari 2018, indeks Flash Manufacturing PMI Jerman diperkirakan berada pada 60.6, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 61.1 (terendah dalam 3 bulan terakhir). Sementara untuk indeks Flash Services PMI diperkirakan pada 56.9, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 57.3.

Untuk kawasan Euro, indeks Flash Manufacturing PMI bulan Februari 2018 diperkirakan berada pada angka 59.2, sedikit lebih rendah dari Januari yang 59.6 (terendah dalam 3 bulan terakhir). Ssementara untuk Flash Services PMI diperkirakan berada pada angka 57.7, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 58.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

Data yang dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) setiap bulan ini mengukur perubahan tingkat upah rata-rata di Inggris, termasuk bonus dari sektor swasta dan pemerintahan. Rilis data berupa perubahan rata-rata upah mingguan dalam 3 bulan terakhir dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Upah selalu dikaitkan dengan besaran inflasi, guna memperkirakan tingkat biaya hidup. Tingkat upah merupakan salah satu data yang ikut dipertimbangkan BoE dalam menentukan suku bunga.


 

Bulan November 2017 lalu, upah rata-rata per minggu termasuk bonus naik 2.5%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi sepanjang tahun 2017). Untuk bulan Desember 2017, diperkirakan upah rata-rata per minggu termasuk bonus akan kembali naik 2.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

Jobless Claims Change atau Claimant Count Change mengukur perubahan jumlah klaim pengangguran guna memperoleh kompensasi dari pemerintah. Sementara itu, Claimant Count Rate menyatakan persentase perubahan data yang sama dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah klaim tinggi menunjukkan meningkatnya jumlah pengangguran yang akan berpengaruh pada pengeluaran konsumen. Jumlah klaim tunjangan pengangguran Inggris dirilis sebulan lebih cepat dari tingkat pengangguran.





Bulan Desember 2017 lalu, klaim tunjangan pengangguran di Inggris bertambah 8,600, jauh lebih tinggi dari perkiraan yang penambahan 2,300 klaim. Akan tetapi, hasil itu lebih baik dari bulan sebelumnya yang bertambah 12,200 klaim (revisi dari data sebelumnya yang +5,900 klaim).

Untuk bulan Januari 2018, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran di Inggris akan bertambah 2,300. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan atau bahkan berkurang akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

Indikator ini disebut juga dengan ILO Unemployment Rate, mengukur jumlah tenaga kerja usia produktif yang sedang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Di samping pertumbuhan dan tingkat inflasi tahunan, bank sentral (BoE) juga memperhatikan data tingkat pengangguran sebagai acuan dalam mengambil kebijakan, terutama pada perubahan tingkat suku bunga.

Sejak Januari 2014, tingkat pengangguran di Inggris terus menyusut. Bulan November 2017 lalu, data ini berada pada angka 4.3%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah sejak bulan Mei 1975). Sementara itu, tingkat partisipasi bulan November berada pada angka 78.8%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 78.5%.

Untuk bulan Desember 2017, diperkirakan tingkat pengangguran akan kembali berada pada angka 4.3%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

Data ini mengukur perbedaan antara pengeluaran dan pemasukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan perusahaan publik di Inggris. Jika pengeluaran lebih besar dari pemasukan, maka defisit akan dibiayai dengan pinjaman. Membengkaknya pinjaman berarti defisit dalam neraca anggaran dan akan cenderung memperlemah mata uang Pound. Sebaliknya, surplus anggaran akan cenderung memperkuat Pound.




Bulan Desember 2017 lalu, PSNB kembali mengalami defisit sebesar £1.00 miliar, lebih baik dari perkiraan defisit £4.20 miliar. Raihan tersebut merupakan defisit terendah sejak bulan Agustus tahun lalu. Untuk bulan Januari 2018, diperkirakan PSNB akan surplus £11.50 miliar. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

Event ini disebut juga dengan Inflation Report Hearing atau Treasury Committee Hearings. Gubernur BoE Mark Carney dan beberapa anggota Monetary Policy Committee (MPC) akan memberikan testimoni mengenai tingkat inflasi dan prediksi perekonomian Inggris di hadapan parlemen. Seperti diketahui, inflasi tahunan Inggris bulan September 2017 hingga Januari lalu telah mencapai +3.0%, yang merupakan batas atas target BoE. Angka tesebut juga menjadi yang tertinggi sejak 5 tahun terakhir.

Dengar pendapat ini dilakukan setiap kuartal, dan selalu diperhatikan pasar karena bisa memberi petunjuk akan kebijakan moneter BoE pada waktu mendatang. Jika pernyataan gubernur dan para anggota MPC dianggap hawkish, maka GBP akan cenderung menguat. Isi testimoni Carney dan anggota MPC bisa dibaca di sini.

Indikator ini mengukur jumlah penjualan rumah tinggal di AS selama periode satu bulan, di luar perumahan baru. Rilis data ini akan berdampak karena penjualan rumah memicu konsumsi produk-produk lain dan mempengaruhi tingkat inflasi. Selain itu, perusahaan Leasing dan Broker Property juga akan memperoleh penghasilan dari transaksi jual beli rumah.




Bulan Desember 2017 lalu, penjualan rumah di AS mencapai 5.57 juta unit, atau turun 3.6% dari bulan sebelumnya. Angka itu lebih rendah dari perkiraan 5.72 juta unit dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 5.78 juta unit (tertinggi sejak bulan November 2007). Penurunan ini disebabkan oleh merosotnya penjualan rumah untuk single family sebesar 2.6%, dan kondominium yang turun 11.6%.

Untuk bulan Januari 2018, diperkirakan Existing Home Sales akan mencapai 5.61 juta unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.


Kamis, 22 Februari 2018:

Notulen meeting FOMC dirilis 8 kali per tahun, sekitar 3 minggu setelah pengumuman suku bunga The Fed. Data ini mengungkapkan hasil akhir voting dan opini para anggota FOMC pada saat meeting. Perbedaan hasil voting akan berdampak pada pergerakan USD.




Pertemuan tanggal 31 Januari - 1 Februari lalu tidak disertai dengan konperensi pers dan merupakan meeting terakhir dibawah kepemimpinan Janet Yellen. The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level +1.25% hingga 1.50%, sesuai dengan perkiraan pasar. Dalam statement yang dirilis seusai meeting dan dianggap hawkish, disebutkan jika tingkat inflasi tampak bisa terus naik dalam tahun ini, dan membaiknya kondisi ekonomi diharapkan bisa berlanjut untuk mendukung rencana kenaikan suku bunga tetap berjalan sesuai agenda.

Isi notulen diperkirakan hawkish, tetapi pasar akan mencermati sikap beberapa anggota FOMC baru dan hasil voting pada meeting pertama tahun 2018. Ini bisa memberi gambaran frekuensi kenaikan suku bunga sepanjang tahun ini. Jika opini dan pernyataan para anggota komite secara umum dianggap hawkish, maka akan cenderung menyebabkan USD menguat, begitu pula sebaliknya apabila pernyataan bernada dovish.

Statement pada meeting 31 Januari - 1 Februari bisa dibaca di sini, dan notulen meeting bisa diunduh di sini.


Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE