Menu

21-22 Mei 2020: PMI Manufaktur Dan Jobless Claims AS, Pidato Powell

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah PMI manufaktur AS, Inggris dan Eurozone, Jobless Claims AS, serta pidato Lowe RBA. Besok ada pidato Powell Fed.

Kamis, 21 Mei 2020:

Philip Lowe dijadwalkan berbicara pada panel diskusi di Financial Services Institute of Australasia, Sydney. Isi pidato Lowe bisa dibaca di sini.

 

Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit dan didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Data yang dirilis oleh Markit ini terdiri dari 2 versi, yaitu Flash dan Final. Biasanya, dampak Flash lebih tinggi.

Indeks Flash PMI mulai dirilis sejak Maret 2008, dan merupakan estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 500 purchasing manager. Fokusnya adalah mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, juga sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Dengan adanya wabah Covid-19 di benua Eropa selama bulan April 2020 yang berdampak pada aktivitas manufaktur dan jasa, hampir semua indeks PMI di kawasan anjlok ke rekor terendahnya. Untuk bulan Mei 2020, indeks Flash Manufacturing PMI Prancis diperkirakan naik ke +36.0 dibandingkan bulan sebelumnya yang +31.5 (rekor terendah). Sementara itu, Flash Services PMI diprediksi naik dari +10.2 (rekor terendah) menjadi +27.9. Untuk Flash Manufacturing PMI Jerman diperkirakan naik ke +39.3 dibandingkan bulan sebelumnya yang +34.5 (terendah sejak Maret 2009), sementara Flash Services PMI diprediksi naik dari +16.2 (rekor terendah) ke +26.3.

Indeks Flash Manufacturing PMI kawasan Euro bulan Mei 2020 diperkirakan naik menjadi +38.0 dibandingkan bulan sebelumnya yang +33.4 (rekor terendah sejak Juni 1997). Sementara untuk Flash Services PMI diperkirakan naik dari +12.0 (rekor terendah) ke +25.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Dibuat dan dirilis oleh Markit setiap bulan, indeks PMI (Purchasing Managers Index) untuk sektor manufaktur ini didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), dan jumlah tenaga kerja.

Di Inggris, indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, serta sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan April lalu, indeks Manufacturing PMI turun menjadi +32.6, lebih rendah dari perkiraan +42.0, dan merupakan rekor terendah sejak survei ini diadakan pada Januari 1992. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh merosotnya indeks new orders, output produksi, tenaga kerja, dan ekspor ke rekor terendah akibat wabah Covid-19 yang menghentikan aktivitas manufaktur.

Dengan masih adanya wabah Covid-19 di Inggris, maka indeks untuk bulan Mei 2020 diperkirakan masih rendah, tetapi naik menjadi +35.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indeks Services PMI Inggris yang dirilis oleh Markit ini dibuat berdasarkan survei terhadap sejumlah purchasing manager di seluruh Inggris. Fokusnya adalah mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan.

Indeks PMI untuk sektor jasa didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor jasa sedang tinggi, sementara di bawah 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan April lalu, indeks Services PMI turun ke +13.4, jauh lebih rendah dari perkiraan +28.5, dan merupakan rekor terendah sejak survei ini dimulai pada Juli 1996. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya indeks new orders dan tenaga kerja ke rekor terendah, di tengah merebaknya wabah Covid-19 yang menghentikan aktivitas bisnis.

Untuk bulan Mei 2020, diperkirakan indeks akan naik menjadi +24.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 195,000 menjadi 2,981,000 klaim, masih lebih tinggi dari perkiraan 2,500,000 klaim, tetapi menjadi yang terendah dalam 2 bulan terakhir (sejak krisis wabah Covid-19 di AS). Terhentinya aktivitas ekonomi telah menyebabkan pemutusan hubungan kerja besar-besaran di berbagai negara bagian. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir juga turun ke 3,617,000 klaim.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali turun menjadi 2,400,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Sebaliknya, jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka USD akan cenderung melemah.

 

Di AS, indeks Flash Manufacturing PMI yang dirilis oleh Markit ini kurang berdampak jika dibandingkan dengan indeks Manufacturing PMI rilisan Institute for Supply Management (ISM). ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager, sedangkan Markit melakukan survei terhadap 600 purchasing manager di seluruh AS, sehingga hasil akhirnya belum tentu sama.

Menurut survei Markit, indeks Manufacturing PMI AS bulan April lalu turun menjadi +36.1, masih lebih tinggi dari perkiraan +35.1, tetapi merupakan rekor terendah sejak tahun 2009. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya indeks new orders, output, tenaga kerja, dan ekspor ke level terendah akibat aktivitas industri dan manufaktur yang praktis terhenti karena wabah Covid-19 di AS.

Untuk bulan Mei 2020, indeks diperkirakan naik menjadi +37.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Jumat, 22 Mei 2020:

Jerome Powell dijadwalkan berbicara dalam acara dengar pendapat mengenai wabah Covid-19 yang diadakan oleh The Fed melalui satelit. Isi pidato Powell bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE