Menu

22 Januari 2021: PMI Manufaktur (AS, Inggris, Eurozone), CPI New Zealand

Martin

Data berdampak hari ini adalah data Manufacturing PMI (AS, Inggris, dan Eurozone), CPI Selandia Baru, dan Retail Sales Kanada.

Jumat, 22 Januari 2021

Sama dengan Australia, Biro Statistik Selandia Baru hanya merilis data CPI tiap kuartal dalam format quarter per quarter (q/q) dan quarter per year (q/y) atau inflasi tahunan. Data CPI yang mengukur tingkat inflasi ini selalu diperhatikan oleh RBNZ sebagai pertimbangan dalam menentukan suku bunga.

Kuartal ketiga 2020 lalu, CPI total q/q naik 0.7%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.9%, tetapi lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang turun 0.5% (atau -0.5%). Sementara untuk basis tahunan (q/y), CPI total naik 1.4%, sesuai dengan perkiraan naik 1.7%, dan menjadi yang terendah sejak kuartal pertama 2018. Naiknya inflasi disebabkan oleh meningkatnya harga makanan, perumahan, biaya pendidikan, dan rekreasi.

Untuk kuartal keempat tahun 2020, diperkirakan CPI total q/q akan naik 0.2%, dan q/y akan akan naik 1.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit dan didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Data PMI terdiri dari 2 versi, yaitu Flash dan Final. Biasanya, dampak Flash lebih tinggi daripada Final karena dirilis lebih awal.

Diterbitkan sejak Maret 2008, indeks Flash PMI merupakan estimasi yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 500 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, serta sering dianggap sebagai leading indicator.

Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Dengan adanya pandemi COVID-19 di benua Eropa sejak bulan Maret yang berdampak pada aktivitas manufaktur dan jasa, hampir semua indeks PMI pada bulan April dan Mei anjlok ke rekor terendahnya. Performa data kemudian mulai rebound pada bulan Juni, tetapi kembali terkoreksi karena bertambahnya kasus COVID-19.

Untuk bulan Januari 2021, indeks Flash Manufacturing PMI Prancis diperkirakan turun dari +51.1 ke +50.6, sementara Flash Services PMI diprediksi turun dari +49.1 (tertinggi dalam 4 bulan) ke +48.3. Flash Manufacturing PMI Jerman diproyeksikan turun dari +58.3 ke +57.3, sementara Flash Services PMI diprediksi turun dari +47.0 menjadi +45.1.

Indeks Flash Manufacturing PMI kawasan Euro bulan Januari 2021 diperkirakan turun dari +55.2 (tertinggi sejak bulan Mei 2018) menjadi +54.5, sementara untuk Flash Services PMI diestimasikan turun dari +46.4 ke +44.4. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Indeks PMI (Purchasing Managers Index) Inggris dibuat dan dirilis oleh Markit setiap bulan, didasarkan pada 5 indikator utama yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), dan jumlah tenaga kerja.

Indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karenanya, indeks PMI penting bagi investor dan para pelaku bisnis, serta sering dianggap sebagai leading indicator.

Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Desember lalu, indeks Manufacturing PMI naik menjadi +57.5, lebih tinggi dari perkiraan +55.9, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan November 2017. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya new orders. Sementara itu, indeks Services PMI bulan Desember naik menjadi +49.4, masih lebih rendah dari perkiraan +50.5, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 47.6.

Untuk bulan Januari 2021, diperkirakan indeks Manufacturing PMI akan turun menjadi +53.5, sementara indeks Services PMI diperkirakan turun menjadi +45.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator ini mengukur pesentase perubahan volume penjualan ritel selama periode sebulan. Penjualan ritel menunjukkan tingkat pengeluaran konsumen yang akan berdampak pada tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Kanada.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel total dan penjualan ritel inti (Core Retail Sales) yang tidak termasuk otomotif. Biasanya, yang berdampak tinggi adalah data yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya (month over month atau m/m).

Bulan Oktober 2020 lalu, penjualan ritel total di Kanada m/m naik 0.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1%, tetapi menjadi yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Sementara itu, penjualan ritel inti m/m stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.1%, dan merupakan yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Penjualan pada toko kendaraan bermotor dan material bangunan mengalami kenaikan.

Untuk bulan November 2020, Retail Sales total m/m diperkirakan stagnan atau 0.0%, sementara Retail Sales inti m/m diproyeksikan naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan CAD.

 

Di AS, indeks Flash Manufacturing PMI yang dirilis oleh Markit ini kurang berdampak dibandingkan indeks Manufacturing PMI rilisan Institute for Supply Management (ISM). Indeks ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager, sedangkan Markit melakukan survei terhadap 600 purchasing manager di seluruh AS. Sehingga, hasil akhir keduanya belum tentu sama.

Dari hasil survei Markit, indeks Manufacturing PMI AS naik menjadi +57.1 pada Desember lalu, lebih tinggi dari perkiraan +55.9, dan menjadi yang tertinggi sejak September 2014. Indeks produksi mengalami kenaikan, didukung oleh meningkatnya permintaan domestik dan luar negeri.

Untuk bulan Januari 2021, diperkirakan indeks akan terkoreksi menjadi +56.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE