Menu

23 Februari 2018: Inflasi Kanada, Eurozone, Jepang, Pidato Fed Dudley

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah CPI Kanada, Eurozone dan Jepang, Retail Sales Selandia Baru, serta pidato Fed Dudley dan BoE Ramsden.

Jumat, 23 Februari 2018

Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya, Selandia Baru merilis data penjualan ritel sekali dalam tiga bulan atau per kuartal, dan relatif agak terlambat. Namun demikian, data ini tetap penting dan berdampak tinggi. Data yang dirilis adalah penjualan ritel total dan inti yang tidak memperhitungkan otomotif (Core Retail Sales). Penjualan ritel total lebih berdampak. Angka rilis berupa persentase perubahan penjualan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q).





Penjualan ritel total pada kuartal ke-3 tahun lalu naik 0.2%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.4% dan yang terendah sejak kuartal kedua tahun 2015. Penjualan ritel inti naik 0.5%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.9% dan yang terendah sejak kuartal ke-3 tahun 2016.

Untuk kuartal ke-4 tahun 2017, diperkirakan penjualan ritel total akan naik 1.4%, diiringi dengan penjualan ritel inti yang juga diprediksi naik 0.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

Di Jepang ada dua rilis: Tokyo CPI dan National CPI. Masing-masing dirilis dalam 2 versi, yakni CPI inti (Core) yang tidak termasuk bahan makanan dan energi dan CPI total. Tokyo Core CPI yang dirilis oleh Biro Statistik lebih cepat sebulan dianggap mewakili tingkat inflasi di seluruh Jepang, sedangkan National CPI didasarkan atas hasil survey dari beberapa media terkemuka Jepang.

Rilis data berupa persentase perubahan data dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan data bulan yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Yang berdampak tinggi adalah data inflasi tahunan atau National CPI total y/y.




National CPI total y/y bulan Desember 2017 lalu naik 1.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 1.1%, tetapi menjadi yang tertinggi sejak bulan Maret 2015. Naiknya inflasi tahunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar (+5.2%), harga makanan (+1.8%), biaya transportasi dan komunikasi (+0.8%), biaya rekreasi (+0.4%), perawatan kesehatan (+1.6%) serta biaya pendidikan (+0.4%).

Dalam basis bulanan (m/m), inflasi total di Jepang bulan Desember 2017 naik 0.2%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.7%. CPI inti bulan Desember y/y naik 0.9%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi sejak Maret 2015).

Untuk bulan Januari 2018, National CPI total y/y diperkirakan naik 1.3%, diikuti dengan CPI inti y/y yang sama-sama diproyeksi naik 0.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan JPY menguat.

Ada 2 rilis yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori barang makanan, minuman, tembakau dan energi (bahan bakar minyak dan gas). Untuk kawasan Euro yang berdampak tinggi adalah data inflasi tahunan atau CPI total year over year (y/y). Laporan tersebut membandingkan hasil bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Bank Sentral Eropa (ECB) selalu melihat indikator ini untuk menentukan target inflasi dan tingkat suku bunga. Data final biasanya relatif kurang berdampak dibandingkan Flash Estimate, kecuali jika terjadi perubahan yang signifikan.


CPI total Flash Estimate y/y yang dirilis tanggal 31 Januari menunjukkan angka +1.3%, sesuai dengan perkiraan dan yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Pada bulan Januari, harga energi naik 2.1%, sektor jasa naik 1.2%. Sementara itu, harga makanan, minuman beralkohol dan tembakau naik 1.9%. CPI inti Flash Estimate y/y bulan Januari naik 1.0%, juga sesuai dengan perkiraan dan yang tertinggi dalam 4 bulan.

Untuk data final bulan Januari 2018 diperkirakan tidak berubah, CPI total y/y tetap +1.3%, begitu pula dengan CPI inti y/y yang diprediksi tetap +1.0%. Jika terjadi revisi yang lebih tinggi dari perkiraan, maka akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

David Ramsden dijadwalkan berbicara di Cambridge. Isi pidato Ramsden bisa dibaca di sini.

Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. CPI inti (Core CPI) dan CPI total dirilis pada waktu yang bersamaan. CPI inti disebut juga dengan Bank of Canada Core CPI dan tidak memperhitungkan harga makanan serta energi. Masing-masing dirilis untuk month over month (m/m) yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya, juga year over year (y/y) yang dibandingkan dengan data bulan sama pada tahun sebelumnya. Baik CPI inti maupun CPI total (m/m dan y/y) berdampak tinggi.


 

Bulan Desember 2017 lalu, CPI total y/y (inflasi tahunan) naik 1.9%, sesuai dengan perkiraan dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 2.1% (tertinggi sejak Januari 2017). Sementara untuk data m/m turun 0.4% (atau -0.4%), lebih rendah dari perkiraan yang akan turun 0.3%, dan menjadi yang terendah sejak Desember tahun lalu. Kenaikan inflasi tahunan bulan Desember terutama disebabkan oleh peningkatan biaya transportasi (+4.9%), sewa tempat tinggal (+1.4%), harga gas (+6.2%) dan harga makanan (+2.9%).

CPI inti bulan Desember 2017 y/y naik 1.2%, lebih rendah dari perkiraan naik 1.5%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 1.3%. Sementara itu, CPI inti m/m turun 0.5%, terendah sejak Desember tahun lalu.

Untuk bulan Januari 2018, diperkirakan CPI total y/y akan naik 1.5%, CPI inti y/y juga akan naik 1.5%, dan CPI total m/m bisa menguat 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung CAD.


 

Presiden Federal Reserve Bank of New York yang juga anggota FOMC, William Dudley, dijadwalkan hadir di panel diskusi United States Monetary Policy Forum di New York, dan berbicara mengenai neraca The Fed. Isi pidato Dudley bisa dibaca di sini.


Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE