Menu

2-3 Januari 2019: PMI Manufaktur AS Dan Inggris, ADP Non Farm AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah Manufacturing PMI Inggris. Besok ada ISM Manufacturing PMI, ADP Non Farm, dan Jobless Claims AS.

Rabu, 2 Januari 2019:

Indeks ini dibuat dan dirilis oleh Markit setiap bulan. Indeks PMI (Purchasing Managers Index) untuk sektor manufaktur didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), dan jumlah tenaga kerja.

Di Inggris, indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, juga sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sedangkan rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

 

Bulan November lalu, indeks Manufacturing PMI berada pada angka 53.1, lebih tinggi dari perkiraan 51.6 dan bulan sebelumnya yang 51.1. Pada bulan November, indeks new orders, output, dan tenaga kerja mengalami kenaikan setelah anjlok akibat ketidakpastian proses negosiasi Brexit.

Untuk bulan Desember 2018, diperkirakan indeks akan turun ke angka 52.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Kamis, 3 Januari 2019:

Hari libur bank-bank di Jepang.

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data yang dirilis Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dilakukan oleh oleh ADP Research Institute dan Moody’s Analytics. Laporan ADP dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.

 

Bulan November lalu, perkiraan dari ADP untuk jumlah pekerjaan di AS bertambah 179,000, lebih rendah dari perkiraan bertambah 195,000 jobs, dan merupakan perkiraan terendah dalam 3 bulan terakhir. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada sektor manufaktur, pertambangan, konstruksi, tenaga profesional dan bisnis, keuangan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, transportasi, serta sektor jasa.

Untuk bulan Desember 2018, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP Report akan bertambah 180,000 jobs . Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data initial.



Minggu lalu Jobless Claims AS berkurang 1,000 ke 216,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan dan minggu sebelumnya yang 217,000 klaim. Sementara klaim rata-rata 4 mingguan berkurang 4,750 ke 218,000 klaim. Untuk minggu ini diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali berkurang 1,000 ke 215,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari yang dirilis Markit.

Laporan PMI Manufaktur dari ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS. Fokusnya adalah mengenai kondisi bisnis saat ini termasuk output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.


 

Bulan November lalu, indeks ISM Manufacturing AS naik ke angka 59.3, lebih tinggi dari perkiraan 57.5, dan bulan sebelumnya yang 57.7. Pada bulan November, indeks new orders, produksi, tenaga kerja, dan inventories mengalami kenaikan.

Untuk bulan Desember 2018, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan turun ke angka 58.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE