Menu

2-3 Mei 2022: Suku Bunga RBA, Manufaktur PMI Dan JOTS AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah ISM Manufacturing PMI AS. Besok ada statement dan suku bunga RBA serta JOLTS AS.

Senin, 2 Mei 2022

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI. Hanya saja, datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari rilisan Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini; termasuk di dalamnya adalah output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan Maret lalu, indeks ISM Manufacturing AS turun menjadi 57.1, lebih rendah dari perkiraan 58.9, dan merupakan yang terendah sejak September 2020. Indeks new orders, produksi, dan supplier deliveries mengalami kontraksi, sementara indeks tenaga kerja mengalami kenaikan.

Untuk bulan April 2022, diperkirakan indeks ISM Manufacturing akan sedikit naik menjadi 57.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Selasa, 3 Mei 2022

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

Perubahan suku bunga acuan terakhir terjadi pada bulan November 2020 lalu, ketika RBA memangkas suku bunga sebesar 0.15% menjadi +0.10% karena merosotnya aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19. Level suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah RBA.

Pada meeting terakhir tanggal 5 April lalu, RBA mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%, sesuai dengan perkiraan pasar. Statement menyebutkan bahwa inflasi Australia telah meningkat dan diharapkan ada kenaikan suku bunga yang berkelanjutan.

Para pejabat bank sentral mengatakan ingin melihat bukti aktual bahwa inflasi secara berkelanjutan berada pada kisaran target 2% hingga 3% sebelum menaikkan suku bunga. Selain itu, pertumbuhan tenaga kerja perlu konsisten dengan inflasi yang berkelanjutan sesuai target.

Dengan inflasi kuartal pertama 2022 yang mencapai 5.1% (tertinggi dalam hampir 20 tahun dan melebihi target bank sentral), maka RBA diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.15% ke level +0.25% pada pertemuan bulan Mei 2022. Jika RBA menaikkan suku bunga acuan, maka diperkirakan AUD akan menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Data yang dirilis setiap bulan oleh biro statistik tenaga kerja AS ini mengukur jumlah lapangan pekerjaan baru yang tersedia di luar sektor pertanian selama kurun waktu sebulan. Informasi jenis pekerjaan baru tersebut bisa diperoleh dari Job Fair yang diadakan secara rutin di seluruh negara bagian. Meski dirilis sebulan lebih lambat dari perubahan jumlah tenaga kerja (Non-Farm Payrolls), tetapi The Fed menganggap JOLTS sebagai salah satu indikator awal bagi kondisi tenaga kerja secara keseluruhan.

Bulan Februari lalu, jumlah lapangan pekerjaan baru di AS mencapai 11.27 juta jobs, lebih tinggi dari perkiraan 11.00 juta jobs, tetapi menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Dibandingkan bulan sebelumnya, lapangan pekerjaan yang mengalami kenaikan adalah sektor rekreasi, pendidikan, entertainment, dan pegawai pemerintah federal. Sementara itu, lapangan pekerjaan di sektor keuangan, asuransi, dan manufaktur mengalami penurunan.

Untuk bulan Maret 2022, diperkirakan jumlah lapangan pekerjaan baru akan mencapai 11.19 juta jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE