Menu

23 September 2020: Testimoni Powell, RBNZ Meeting, PMI Manufaktur AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah testimoni ketua The Fed, Statement RBNZ, serta PMI Manufaktur AS, Inggris, dan Eurozone.

Rabu, 23 September 2020:

Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau yang lazim disebut Official Cash Rate (OCR) setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan dirilis 8 kali dalam setahun.

Pada meeting terakhir 12 Agustus lalu, RBNZ mempertahankan OCR pada level +0.25%, sesuai perkiraan pasar. Level suku bunga ini adalah yang terendah sejak tahun 1985. Sebelumnya, RBNZ telah memangkas OCR sebesar 0.75% pada bulan Maret lalu sebagai langkah darurat mengatasi dampak pandemi COVID-19. Selain itu, bank sentral juga mempertahankan program pembelian asset (LSAP) sebesar NZD60 miliar.

Para pejabat bank sentral mengisyaratkan kemungkinan suku bunga bisa turun hingga di bawah nol (negatif) jika kondisi lockdown kembali diberlakukan di berbagai wilayah. Pemulihan ekonomi yang berkelanjutan akan bergantung pada sejauh mana wabah COVID-19 bisa dibendung dengan efektif. Secara keseluruhan, statement RBNZ pada meeting bulan Agustus bernada dovish.

Untuk meeting bulan September ini, pelaku pasar memperkirakan RBNZ masih akan mempertahankan suku bunga pada level +0.25%. Jika RBNZ kembali memangkas OCR atau menaikkan pembelian asset dalam skala besar, maka NZD akan cenderung melemah. Statement bisa dibaca di sini.

 

Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit dan didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Data yang dirilis oleh Markit ini terdiri dari 2 versi,yaitu Flash dan Final. Biasanya, dampak Flash lebih tinggi, daripada data Final.

Indeks Flash PMI mulai dirilis sejak Maret 2008 dan merupakan estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 500 purchasing manager. Fokusnya adalah mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan.

Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, dan sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Dengan adanya pandemi COVID-19 di benua Eropa sejak bulan Maret yang berdampak pada aktivitas manufaktur dan jasa, hampir semua indeks PMI di kawasan anjlok ke rekor terendah pada bulan April dan Mei. Rebound baru mulai terbentuk pada bulan Juni.

Untuk bulan September 2020, indeks Flash Manufacturing PMI Prancis diperkirakan naik dari +49.8 ke +50.6. Sementara itu, Flash Services PMI diprediksi naik dari +51.5 menjadi +52.2. Flash Manufacturing PMI Jerman diperkirakan turun ke dari +52.2 ke +52.0 dibandingkan bulan sebelumnya , sementara Flash Services PMI-nya diprediksi naik dari +52.5 menjadi +53.0.

Indeks Flash Manufacturing PMI kawasan Euro bulan September 2020 diperkirakan turun dari +51.7 (tertinggi sejak Februari 2019) menjadi +51.5. Sementara itu, Flash Services PMI diperkirakan naik dari +50.5 ke +51.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Indeks PMI (Purchasing Managers Index) dibuat dan dirilis oleh Markit setiap bulan, didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu produksi, ketersediaan produk (inventory), aktivitas pengiriman (delivery), jumlah pesanan (orders), dan jumlah tenaga kerja.

Di Inggris, indeks ini dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 600 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, juga sering dianggap sebagai leading indicator.

Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur sedang tinggi, sementara rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Agustus lalu, indeks Manufacturing PMI naik menjadi +55.2, lebih tinggi dari perkiraan +54.0, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Februari 2018. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya indeks output produksi, new orders, dan ekspor.

Untuk bulan September 2020, diperkirakan indeks akan turun menjadi +54.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indeks Services PMI Inggris yang dirilis oleh Markit ini dibuat berdasarkan survei terhadap sejumlah purchasing manager. Fokusnya adalah mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan.

Indeks PMI untuk sektor jasa didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor jasa sedang tinggi, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Agustus lalu, indeks Services PMI naik menjadi +58.8, lebih tinggi dari perkiraan +57.0, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan April 2015. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya indeks new business akibat pelonggaran lockdown yang memungkinkan dimulainya kembali aktivitas bisnis.

Untuk bulan September 2020, diperkirakan indeks akan turun menjadi +57.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Di AS, indeks Flash Manufacturing PMI yang dirilis oleh Markit ini kurang berdampak jika dibandingkan indeks Manufacturing PMI yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM). ISM membuat survei terhadap 400 purchasing manager, sedang Markit melakukan survei terhadap 600 purchasing manager di seluruh AS, sehingga hasil akhir data dari kedua lembaga tersebut belum tentu sama.

Menurut survei Markit, indeks Manufacturing PMI AS naik menjadi +53.1 pada bulan Agustus lalu, lebih tinggi dari perkiraan +51.9, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Januari 2019. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pelonggaran lockdown di beberapa negara bagian, yang memungkinkan dimulainya kembali aktivitas bisnis termasuk di sektor manufaktur.

Untuk bulan September 2020, diperkirakan indeks akan turun menjadi +52.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jerome Powell dijadwalkan memberi testimoni mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian AS di hadapan House Select Committee. Dalam konferensi pers minggu lalu, Powell mengisyaratkan bahwa perekonomian akan membutuhkan lebih banyak dukungan fiskal untuk mengatasi kemerosotan akibat COVID-19. Acara testimoni Powell bisa dipantau secara live di sini, dan isi testimoninya bisa dibaca di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE