Menu

23-24 Mei 2019: PMI Manufaktur Eurozone Dan Notulen ECB

Martin

Data berdampak hari ini adalah Manufacturing PMI Eurozone dan Jerman, notulen ECB, indeks kepercayaan bisnis IFO Jerman, dan New Home Sales AS. Besok ada perdagangan Selandia Baru.

Kamis, 23 Mei 2019:

Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit dan didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Data yang dirilis oleh Markit ini terdiri dari 2 versi, yaitu Flash dan Final. Biasanya, dampak Flash lebih tinggi daripada Final.

Indeks Flash PMI mulai dirilis sejak Maret 2008, dan merupakan estimasi indeks PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 500 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, serta sering dianggap sebagai leading indicator. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, sedangkan rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Untuk bulan Mei 2019, indeks Flash Manufacturing PMI Perancis diperkirakan naik dari 50.0 ke 50.1, sementara Flash Services PMI diprediksi naik dari 50.5 ke 50.7.

Flash Manufacturing PMI Jerman diperkirakan naik dari 44.4 ke 44.9, dan untuk indeks Flash Services PMI diperkirakan turun dari 55.7 (tertinggi 7 bulan) ke 55.2.


Indeks Flash Manufacturing PMI kawasan Euro bulan Mei 2019 diperkirakan berada pada angka 48.2, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 47.9. Sementara untuk Flash Services PMI diperkirakan berada pada angka 53.0, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 52.8. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Indikator ini dirilis oleh IFO atau Information and Forschung, lembaga riset ekonomi di Munich yang merupakan think-tanks terbesar dan terpenting bagi perekonomian Jerman khususnya, serta kawasan Eropa pada umumnya. Indeks dibuat dengan melakukan survei pada sekitar 7000 perusahaan dan pelaku bisnis di Jerman. Fokusnya adalah mengenai kondisi perekonomian saat ini (current condition) dan perkiraan untuk 6 bulan ke depan (future expectations).

Indeks sentimen bisnis IFO ini merupakan indikator awal bagi pengeluaran untuk investasi baru (ekspansi) dan perekrutan tenaga kerja, sehingga akan berdampak pada pertumbuhan.Menggunakan angka 100 sebagai patokan, indeks di atas 100 berarti sentimen bisnis positif, sedangkan di bawah 100 menandakan sentimen bisnis negatif.


Bulan April lalu, indeks kepercayaan bisnis Jerman turun ke angka 99.2, lebih rendah dari perkiraan 99.9 dan bulan sebelumnya yang 99.7. Pada bulan April 2019, indeks business expectations turun dari 95.6 ke 95.2, sementara indeks current conditions turun dari 103.9 ke 103.3. Penurunan sentimen kepercayaan bisnis terjadi pada sektor manufaktur, wholesaler, dan retailer.

Untuk bulan Mei 2019, diperkirakan indeks IFO akan kembali berada pada angka 99.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Notulen meeting ECB dirilis 8 kali per tahun, sekitar 4 minggu setelah meeting penentuan suku bunga. Notulen ini akan mengungkap secara detail rapat dewan yang menentukan suku bunga, besaran stimulus, dan pandangan anggota dewan mengenai kondisi perekonomian kawasan di waktu mendatang.

Pada meeting terakhir tanggal 10 April lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada 0.0%, lending rate +0.25%, dan deposit rate -0.40; semuanya sesuai dengan perkiraan. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global, bank sentral Eropa tersebut menegaskan lagi akan mengundur kenaikan suku bunga paling tidak hingga akhir tahun ini. ECB juga berencana menawarkan program TLTRO baru pada bulan September mendatang untuk memacu pertumbuhan.

Jika secara keseluruhan hasil meeting dianggap hawkish, maka EUR akan cenderung menguat. Sebaliknya jika dianggap dovish, maka EUR akan cenderung melemah. Notulen meeting tanggal 7 Maret 2019 bisa diunduh di sini.

 

Data ini dirilis oleh Biro Sensus AS, mengukur jumlah penjualan rumah baru di AS selama periode satu bulan. Rilis data ini berdampak tinggi, karena penjualan rumah baru akan memicu konsumsi produk-produk lainnya. Di samping itu, perusahaan leasing dan broker property juga akan memperoleh penghasilan dari transaksi jual beli rumah tersebut.

Indikator ini sering digunakan sebagai konfirmator untuk trend penjualan perumahan dan pengeluaran konsumen. Jika perekonomian sedang mengalami kontraksi atau resesi, New Home Sales adalah salah satu indikator fundamental yang mengisyaratkan keadaan tersebut.


Bulan Maret lalu, penjualan rumah baru di AS naik 4.5% ke 692,000 unit, lebih tinggi dari perkiraan 647,000 unit, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan November 2017. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penjualan rumah baru di bagian Midwest yang melonjak 17.6%, bagian barat yang naik 6.7%, dan bagian selatan yang naik 3.6%.

Untuk bulan April 2019, diperkirakan penjualan rumah baru akan mencapai 678,000 unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 24 Mei 2019:

Pemasukan dari hasil perdagangan internasional sangat penting bagi perekonomian Selandia Baru. Negara ini mengandalkan hasil produk pertanian dan makanan olahan untuk diekspor. Sementara impornya terbatas pada energi, mesin-mesin, tekstil, dan plastik. Partner dagang utama Selandia Baru adalah Australia, China, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

Indikator neraca perdagangan mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya jika nilai total impor lebih besar dari ekspor, maka perdagangan mengalami defisit. Perdagangan yang surplus akan menyebabkan permintaan mata uang NZD meningkat.


Bulan Maret lalu, perdagangan Selandia Baru mengalami surplus sebesar NZD922.0 juta (y/y), jauh lebih tinggi dari perkiraan surplus NZD131.0 juta, dan merupakan surplus tertinggi sejak bulan Mei 2011. Pada bulan Maret 2019, ekspor y/y naik 19.0% ke NZD5.70 miliar, sementara impor y/y turun 3.5% ke NZD4.77 miliar.

Untuk bulan April 2019, diperkirakan perdagangan Selandia Baru y/y akan kembali surplus sebesar NZD450.0 juta. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE