Menu

24-25 Juli 2018: Manufacturing PMI Eurozone Dan Perdagangan Selandia Baru

Martin

Data berdampak hari ini adalah Manufacturing PMI Jerman, Eurozone, dan AS. Besok ada perdagangan Selandia Baru.

Selasa, 24 Juli 2018:

Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa ini dirilis oleh Markit, dan didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu Output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Data yang dirilis oleh Markit ini terdiri dari 2 versi, yakni Flash dan Final. Biasanya, Flash berdampak lebih tinggi.

Indeks Flas mulai dirilis sejak Maret 2008, dan merupakan estimasi PMI yang dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 500 purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Oleh karena itu, indikator ini sering dianggap sebagai leading indicator dan dianggap penting bagi investor maupun para pelaku bisnis. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor manufaktur (dan jasa) sedang tinggi, sedangkan rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Untuk bulan Juli 2018, indeks Flash Manufacturing Jerman diperkirakan akan berada pada 55.5, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 55.9 (terendah sejak Desember 2016). Sementara untuk Flash Services, PMI diperkirakan naik ke 54.6, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 54.5 (tertinggi dalam 4 bulan).


 

Indeks Flash Manufacturing kawasan Euro bulan Juli 2018 diperkirakan berada pada angka 54.7, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 54.9 (terendah sejak bulan Desember 2016). Sementara untuk Flash Services, PMI diperkirakan berada pada angka 55.0, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 55.2 (tertinggi dalam 4 bulan terakhir). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Di AS, indeks Flash Manufacturing PMI yang dirilis oleh Markit ini kurang berdampak dibandingkan indeks Manufacturing PMI yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM). Bedanya, ISM dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager, sedangkan Markit melakukan survei terhadap 600 purchasing manager di seluruh AS, sehingga hasil akhirnya belum tentu sama.




Menurut survei Markit, bulan Juni lalu, indeks Manufacturing AS turun ke angka 55.4, lebih rendah dari perkiraan 56.3, dan menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Untuk bulan Juli 2018, PMI diperkirakan akan sedikit terkoreksi ke angka 55.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indeks ini dirilis oleh Federal Reserve Bank of Richmond, mengukur kondisi dan ekspektasi bisnis di kawasan industri Richmond yang meliputi District of Columbia, Maryland, North Carolina, South Carolina, dan sebagian besar West Virginia.

Indeks manugaktur Richmond dibuat berdasarkan survei terhadap 100 pelaku industri manufaktur di kawasan tersebut, mengenai kondisi bisnis saat ini dan harapannya untuk waktu mendatang. Angka indeks positif (lebih besar dari nol) mencerminkan kondisi bisnis yang makin baik, sedangkan indeks negatif mencerminkan kondisi yang menurun.


 

Bulan Juni lalu, angka indeks melonjak ke angka +20, lebih tinggi dari perkiraan +15 dan yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya indeks new orders, employment, dan shipments. Untuk bulan Juli 2018, diperkirakan indeks akan turun ke angka +18. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

 

Rabu, 25 Juli 2018:

Pemasukan dari hasil perdagangan internasional sangat penting bagi ekonomi Selandia Baru. Negara ini mengandalkan hasil produk pertanian dan makanan olahan untuk diekspor, sementara impornya terbatas pada energi, mesin-mesin, tekstil, dan plastik. Mitra dagang utamanya adalah Australia, China, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

Neraca perdagangan Selandia Baru mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya jika nilai total impor lebih besar dari ekspor, maka perdagangan mengalami defisit. Neraca yang surplus akan menyebabkan permintaan mata uang NZD meningkat.


 

Perdagangan Selandia Baru bulan Mei lalu mengalami surplus sebesar NZD294.00 juta (y/y), lebih tinggi dari perkiraan surplus NZD100 juta, dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir. Pada bulan Mei 2018, ekspor y/y naik 10.4% ke NZD5.42 miliar, dan impor y/y naik 5.7% ke NZD5.12 miliar. Untuk bulan Juni 2018, diperkirakan perdagangan Selandia Baru y/y akan kembali surplus sebesar NZD200 juta. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE