Menu

25-26 April 2019: BoJ Meeting Dan Durable Goods Orders AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Statement dan konferensi pers BoJ, serta Durable Goods Orders dan Jobless Claims AS. Besok ada perdagangan Selandia Baru.

Kamis, 25 April 2019:

Suku bunga diumumkan bersamaan dengan Statement kebijakan moneter (Monetary Policy Statement) rata-rata 14 kali dalam setahun. Di samping suku bunga, Statement juga berisi perkiraan kondisi ekonomi Jepang untuk waktu mendatang.


Bulan Januari 2016 lalu, BoJ memotong suku bunganya menjadi negatif dari 0.0% ke -0.1%, penurunan pertama sejak tahun 2010 dan merupakan rekor suku bunga terendah. Tujuan pemotongan tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan menaikkan inflasi. Bulan September 2016, BoJ mengumumkan kebijakan yield curve control, dan pada bulan Juli 2017, bank sentral ini menaikkan besaran stimulus dengan menambah pembelian bond pemerintah.

Karena laju inflasi belum juga naik, pada bulan Juli 2017, BoJ juga memutuskan untuk mengundurkan batas pencapaian target inflasi 2.0%, dari tahun 2018 menjadi 2019. Bulan Januari 2018 lalu, BoJ secara di luar dugaan mengurangi pembelian obligasi pemerintah untuk jangka panjang.

Pada meeting terakhir 15 Maret lalu, BoJ mempertahankan suku bunga acuan pada level -0.1%, dan target yield bond pemerintah untuk jangka waktu 10 tahun tetap dipatok pada 0.0%. Statement menyebutkan ekspor yang mengalami pelemahan di tengah perlambatan ekonomi global. Meski demikian, tren permintaan domestik mengalami kenaikan, dan inflasi y/y diperkirakan akan naik secara bertahap. Tidak ada perubahan proyeksi pertumbuhan dan inflasi pada meeting kali ini.

Dari data terakhir, inflasi Jepang bulan Maret y/y naik ke +0.5%, tertinggi dalam 4 bulan, tetapi masih di bawah target 2.0%. Sementara GDP kuartal keempat 2018 naik 0.5%. Untuk bulan April 2019 ini, diperkirakan BoJ masih akan mempertahankan suku bunga sebesar -0.1%. Statement kebijakan moneter BoJ bisa dibaca di sini.

 

Outlook Report ini dirilis setiap kuartal, berisi pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Jepang saat ini dan perkiraan untuk tingkat inflasi, pengangguran, serta pertumbuhan. Outlook Report kuartal kedua tahun 2019 bisa dibaca di sini.

 

Kuroda akan menjelaskan kebijakan moneter yang baru jika terjadi perubahan seperti suku bunga, stimulus, atau kebijakan lainnya, termasuk juga jika terjadi perubahan proyeksi ekonomi. Isi konferensi pers bisa dibaca di sini.

 

Meningkatnya pesanan Durable Goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil, hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut akan sangat berpengaruh pada produksi dan output, dan sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu pesanan Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi, dan pesanan Durable Goods total. Data DGO yang meningkat menunjukkan kepercayaan pasar pada trend pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentase perubahan jumlah pesanan dibandingkan bulan sebelumnya.

Bulan Februari lalu, DGO total turun 1.6% (atau -1.6%), lebih rendah dari perkiraan turun 1.1%, dan menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Sementara itu, DGO inti naik 0.1%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.3%, tetapi lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun 0.1%. Pada bulan Februari 2019, pesanan untuk peralatan sarana transportasi anjlok hingga 4.8%.

Untuk bulan Maret 2019, diperkirakan DGO total akan naik 0.7%, dan DGO inti akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang dirilis, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 5,000 ke 192,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 207,000 klaim, dan menjadi yang terendah dalam 50 tahun terakhir. Sementara itu, klaim rata-rata 4 mingguan berkurang 6,000 ke 201,250 klaim. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan bertambah 7,000 ke 199,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Jumat, 26 April 2019:

Pemasukan dari hasil perdagangan internasional sangat penting bagi perekonomian Selandia Baru. Negara ini mengandalkan hasil produk pertanian dan makanan olahan untuk diekspor, sementara impornya terbatas pada energi, mesin-mesin, tekstil, dan plastik. Partner dagang utama Selandia Baru adalah Australia, China, AS, Uni Eropa, dan Jepang. Indikator ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan, yang dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).

Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya jika nilai total impor lebih besar dari ekspor, maka perdagangan mengalami defisit. Perdagangan yang surplus akan menyebabkan permintaan mata uang NZD meningkat.

Bulan Februari lalu, perdagangan Selandia Baru mengalami surplus sebesar NZD12.0 juta (y/y), jauh lebih tinggi dari perkiraan defisit NZD200.0 juta dan bulan sebelumnya yang defisit NZD948.0 juta. Pada bulan Februari 2019, ekspor y/y naik 8.3% ke NZD4.82 miliar, sementara impor y/y juga naik 12.9% ke NZD4.80 miliar.

Untuk bulan Maret 2019, diperkirakan perdagangan Selandia Baru y/y akan kembali surplus sebesar NZD131 juta. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE