Menu

25-26 Mei 2021: RBNZ Meeting, Kepercayaan Konsumen AS, IFO Jerman

Martin

Data berdampak hari ini adalah indeks kepercayaan konsumen AS dan kepercayaan bisnis IFO Jerman. Besok ada statement dan konferensi pers RBNZ serta persediaan minyak AS.

Selasa, 25 Mei 2021

Indikator ini dirilis oleh IFO atau Information and Forschung, lembaga riset ekonomi di Munich yang merupakan think-tanks terbesar dan terpenting bagi perekonomian Jerman khususnya dan kawasan Eropa pada umumnya. Indeks dibuat dengan melakukan survei pada sekitar 7000 perusahaan dan pelaku bisnis di Jerman mengenai kondisi perekonomian saat ini (current condition) dan perkiraan untuk 6 bulan ke depan (future expectations).

Indeks sentimen bisnis IFO dianggap berdampak pada pertumbuhan karena merupakan indikator awal bagi pengeluaran untuk investasi baru (ekspansi) dan perekrutan tenaga kerja. Indeks ini menggunakan angka 100 sebagai patokan. Indeks di atas 100 berarti sentimen bisnis positif, sedangkan di bawah 100 menandakan sentimen bisnis negatif.

Bulan April lalu, indeks kepercayaan bisnis Jerman naik menjadi 96.8, lebih rendah dari perkiraan 97.8, tetapi menjadi yang tertinggi sejak Juni 2019. Indeks current situation mengalami kenaikan dari 93.1 menjadi 94.1, tetapi indeks expectation turun dari 100.3 menjadi 99.5 akibat kekhawatiran terhadap pandemi COVID-19 gelombang ketiga.

Untuk bulan Mei 2021, diperkirakan indeks IFO akan kembali naik menjadi 98.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Angka indeks kepercayaan konsumen dirilis oleh The Conference Board Inc. (CB) berdasarkan survei pada 5,000 rumah tangga sebagai responden yang mewakili konsumen secara umum. Hasil survei ini menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap kondisi perekonomian AS saat ini (present situation) dan waktu yang akan datang (expectations), terutama terhadap kondisi bisnis dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Indeks yang dirilis mencerminkan kepercayaan finansial dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang mengambil porsi hampir 70% dari aktivitas perekonomian AS.

Indeks CB Consumer Confidence bulan April lalu menunjukkan angka 121.7, lebih tinggi dari perkiraan 113.0, dan merupakan yang tertinggi sejak Maret 2020 (ketika pandemi COVID-19 mulai melanda AS). Indeks ekspektasi naik dari 108.3 menjadi 109.8, dan indeks present situation naik dari 110.1 menjadi 139.6.

Untuk bulan Mei 2021, diperkirakan indeks kepercayaan konsumen akan turun menjadi 119.4. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Rabu, 26 Mei 2021

Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau yang lazim disebut Official Cash Rate (OCR) setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan rilis 8 kali dalam setahun.

Pada meeting terakhir 14 April lalu, RBNZ mempertahankan OCR pada level +0.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini adalah yang terendah sejak tahun 1985. Bank sentral juga mempertahankan program pembelian asset skala besar (LSAP) sebesar NZD100 miliar untuk mendukung perekonomian akibat pandemi COVID-19, serta mengucurkan Funding for Lending Program (FLP).

Para pejabat bank sentral menyatakan bahwa mereka belum berencana menghentikan stimulus moneter sampai target inflasi di tingkat konsumen tercapai dan pasar tenaga kerja menunjukkan perbaikan yang signifikan. Statement juga menyebutkan bahwa dengan ketidakpastian yang masih tinggi, butuh waktu yang cukup lama untuk mencapai tujuan tersebut.

Saat ini, bank sentral akan bertindak sesuai dengan faktor-faktor sementara yang mendorong tingkat inflasi. Mereka juga siap untuk menurunkan OCR jika diperlukan. Untuk bulan Mei 2021, diperkirakan RBNZ masih akan mempertahankan suku bunga pada level +0.25%. Jika RBNZ kembali memangkas OCR atau menaikkan pembelian asset skala besar, maka NZD akan cenderung melemah. Statement kebijakan moneter bisa dibaca di sini.


Konferensi pers Adrian Orr bisa dipantau secara live di sini.

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski ini dirilis oleh AS, indikator persediaan minyak berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah 1.32 juta barel, lebih rendah dari perkiraan bertambah 1.50 juta barel, tetapi menjadi yang tertinggi dalam 2 bulan terakhir. Untuk minggu ini, analis tidak memberikan perkiraan.

Jika hasil rilis lebih tinggi dari minggu sebelumnya, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Namun jika persediaan minyak lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Ketegangan AS-Iran Mencair, Harga Minyak Bearish

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE