Menu

25-26 Mei 2023: Core PCE, GDP, Jobless Claims AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah GDP dan Jobless Claims AS. Besok ada Core PCE Price Index dan Durable Goods Orders AS, serta Retail Sales Inggris.

Kamis, 25 Mei 2023

Data yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi AS ini selalu menjadi perhatian pasar karena sering terjadi revisi dari data sebelumnya. Diumumkan per kuartal, GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter over quarter atau q/q). Preliminary GDP adalah rilis kedua (second estimate) setelah Advance GDP (data awal).

Advance GDP AS kuartal pertama 2023 (q/q) yang dirilis pada 27 April lalu menunjukkan pertumbuhan 1.1% (atau +1.1%), lebih rendah dari perkiraan tumbuh 2.0%, dan menjadi yang terendah sejak kuartal kedua 2022. Kenaikan GDP terutama disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen, investasi di luar sektor perumahan, dan ekspor. Di sisi lain, investasi di sektor perumahan mengalami kontraksi.

Data Preliminary (second estimate) GDP untuk kuartal pertama 2023 (q/q) diperkirakan tetap +1.1%. Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka USD akan cenderung menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 22,000 klaim menjadi 242,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 253,000 klaim. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun menjadi 244,250.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 249,000. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 26 Mei 2023

Retail Sales adalah salah satu indikator penting yang bisa menggerakkan mata uang GBP. Data ini merupakan indikator awal untuk pengeluaran konsumen sehingga akan berdampak pada pertumbuhan dan tingkat inflasi. Di Inggris, indikator ini disebut juga sebagai Sales Volume atau All Retailers Sales.

Data terdiri dari 2 jenis, yaitu Retail Sales total dan Retail Sales inti yang tidak termasuk otomotif dan bahan bakar. Masing-masing dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, yang dianggap berdampak tinggi adalah Retail Sales total m/m maupun y/y.

Penjualan ritel total Inggris bulan Maret lalu turun 0.9% (atau -0.9), lebih rendah dari perkiraan turun 0.5%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Sementara untuk basis tahunan (y/y), penjualan ritel turun 3.1%, tertinggi sejak Maret 2022. Penurunan penjualan terjadi pada Department Store, toko pakaian, dan toko makanan. Sementara penjualan di stasiun bahan bakar mengalami kenaikan.

Untuk bulan April 2023, diperkirakan Retail Sales total m/m akan naik 0.3%, sedangkan y/y akan turun 2.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Data ini mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa konsumen di luar harga jenis barang makanan dan energi. Agak berbeda dengan CPI, PCE Price Index hanya mengukur persentase perubahan harga di tingkat konsumen individual. Indikator ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Bulan Maret lalu, Core PCE Price Index m/m naik 0.3% ke 127.24 index points (tertinggi sejak 1959), sesuai dengan perkiraan, tetapi merupakan persentase kenaikan terendah dalam 4 bulan. Dalam basis tahunan (y/y), indeks harga naik 4.6%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 4.7%.

Untuk bulan April 2023, diperkirakan Core PCE Price Index m/m akan kembali naik 0.3%, dan y/y akan naik 4.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Meningkatnya pesanan Durable Goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil, hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut akan sangat berpengaruh pada produksi dan output, sehingga dampaknya sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Ada 2 rilis yang diperhitukan, yaitu pesanan Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi dan pesanan Durable Goods total. Data DGO yang meningkat menunjukkan kepercayaan pasar pada trend pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentase perubahan jumlah pesanan dibandingkan bulan sebelumnya.

Bulan Maret lalu, DGO total naik 3.2%, jauh lebih tinggi dari perkiraan naik 0.7%, dan merupakan persentase kenaikan tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, DGO inti naik 0.3%, lebih tinggi dari perkiraan turun 0.2% (atau -0.2%), dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.3%. Pesanan untuk produk-produk sarana transportasi dan peralatan komputer mengalami kenaikan, sementara pesanan untuk kendaraan bermotor mengalami penurunan.

Untuk bulan April 2023, diperkirakan DGO total akan turun 1.0%, sementara DGO inti akan stagnan atau 0.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE