Menu

26-27 April 2018: ECB Meeting Dan Durable Goods Orders AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: statement dan konferensi pers ECB, Durable Goods Orders AS, Jobless Claims AS dan indeks kepercayaan konsumen Jerman.

Kamis, 26 April 2018:

Indeks kepercayaan konsumen di Jerman ini dirilis oleh Gfk dan dibuat berdasarkan survei terhadap 2000 responden, mengenai keadaan ekonomi saat ini dan perkiraan untuk beberapa waktu ke depan. Pertanyaan yang diajukan termasuk keadaan finansial dan produk kebutuhan pokok yang dikonsumsi.

Indeks ini adalah indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas perekonomian pada umumnya. Meski demikian, indeks kepercayaan konsumen versi Gfk dampaknya tidak sebesar indeks IFO Business Climate, karena cakupan responden IFO lebih besar dan lebih berpengaruh pada pasar.


 

 

Indeks kepercayaan konsumen Jerman bulan Maret lalu berada pada angka 10.9, lebih tinggi dari perkiraan 10.7, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 10.8. Hasil ini terjadi akibat melonjaknya indeks business expectations. Untuk bulan April 2018, diperkirakan indeks akan tetap berada pada angka 10.9. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Suku bunga ditentukan dengan cara voting. Enam anggota Executive Board ECB dan 15 dari 19 gubernur bank sentral negara-negara kawasan Euro ikut memberikan suara. Hasil Voting akan diumumkan 4 minggu setelah meeting dalam rilis notulen.

 

 

Pada rapat terakhir 8 Maret lalu yang diadakan di Frankfurt, Jerman, ECB mempertahankan suku bunga acuan 0.00%, suku bunga deposito -0.40% dan suku bunga pinjaman (lending rate) sebesar +0.25%. Pembelian aset akan tetap berlanjut hingga bulan September mendatang.

Dalam statement disebutkan bahwa bank sentral merisaukan apresiasi mata uang Euro yang bisa mempengaruhi target inflasi. Saat ini, inflasi memang masih rendah, tetapi bank sentral yakin akan bisa naik. Meningkatnya ketegangan geopolitik, dampak proteksi perdagangan, dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa juga menjadi perhatian. Secara umum tidak ada perubahan pada proyeksi ekonomi dan forward guidance bank sentral.

Dengan inflasi y/y bulan Maret yang masih di kisaran 1.3%, dan data fundamental kawasan yang masih belum menunjukkan perbaikan, maka untuk bulan April 2018 ini diperkirakan suku bunga acuan masih akan dipertahankan 0.0%. Pernyataan meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 


 

 

Konferensi pers terdiri atas 2 bagian yaitu pembacaan statement kebijakan moneter dan proyeksi ekonomi, serta acara tanya jawab. Masih lemahnya data fundamental ekonomi kawasan diperkirakan akan membuat Mario Draghi bersikap dovish. Acara konferensi pers ECB bisa dipantau di sini.

 

Meningkatnya pesanan Durable Goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil, hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut akan sangat berpengaruh pada produksi dan output, serta sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu order Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi, dan order Durable Goods total. Data DGO yang meningkat menunjukkan kepercayaan pasar pada tren pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentase perubahan jumlah order saat ini dibandingkan bulan sebelumnya.

 

 

 

Bulan Februari lalu, DGO total naik 3.1%, jauh lebih tinggi dari perkiraan naik 1.6% dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Juni tahun lalu. Sementara itu, DGO inti naik 1.2%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.5%, dan menjadi yang tertinggi sejak Oktober tahun lalu. Pada bulan Februari, order sarana transportasi naik hingga 7.1%.

Untuk bulan Maret 2018, diperkirakan DGO total akan naik 1.6% dan DGO inti akan naik 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


 

 

Minggu lalu, Jobless Claims AS turun 1,000 ke 232,000 klaim dibandingkan minggu sebelumnya. Hasil tersebut lebih tinggi dari perkiraan 230,000 klaim, tetapi menjadi yang terendah dalam 3 minggu terakhir. Klaim rata-rata 4 mingguan naik 1,250 ke 231,250 klaim.

Hingga minggu lalu, Jobless Claims di AS telah berada di bawah angka 300,000 selama 163 minggu berturut-turut, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun 2,000 ke 230,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jumat, 27 April 2018:

Pemasukan dari hasil perdagangan internasional sangat penting bagi perekonomian Selandia Baru. Negara ini mengandalkan hasil produk pertanian dan makanan olahan untuk diekspor, sementara impornya terbatas pada energi, mesin-mesin, tekstil, dan plastik. Mitra dagang utamanya adalah Australia, China, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

Indikator ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya jika nilai total impor lebih besar dari ekspor, maka perdagangan mengalami defisit. Perdagangan yang surplus akan menyebabkan permintaan untuk mata uang NZD meningkat.


 

 

Perdagangan Selandia Baru bulan Februari lalu surplus sebesar NZD216.86 miliar (y/y), jauh lebih tinggi dari perkiraan defisit NZD100.00 miliar, serta lebih baik dari bulan sebelumnya yang defisit hingga NZD654.67 miliar. Pada bulan Februari 2018, ekspor y/y naik 11% ke NZD4.46 miliar dan impor y/y naik 4.60% ke NZD4.24 miliar.

Untuk bulan Maret 2018, diperkirakan perdagangan Selandia Baru y/y akan kembali surplus sebesar NZD270.00 miar. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE