Menu

26-27 Juni 2019: Durable Goods AS, Inflasi Inggris, ANZ Selandia Baru

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Durable Goods Orders dan persediaan minyak AS, inflation hearings di Inggris, dan kepercayaan konsumen Jerman. Besok ada kepercayaan bisnis Selandia Baru.

Rabu, 26 Juni 2019:

Indeks kepercayaan konsumen di Jerman ini dirilis oleh Gfk dan dibuat berdasarkan survei terhadap 2000 responden, mengenai keadaan ekonomi saat ini dan perkiraan untuk beberapa waktu ke depan. Pertanyaan yang diajukan termasuk keadaan finansial dan produk kebutuhan pokok yang dikonsumsi.

Indeks ini adalah indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas perekonomian pada umumnya. Meski demikian, indikator ini dampaknya tidak sebesar indeks IFO Business Climate, karena cakupan responden IFO lebih besar dan lebih berpengaruh pada pasar.


Indeks kepercayaan konsumen Jerman bulan Mei lalu berada pada angka 10.1, lebih rendah dari perkiraan 10.4, dan menjadi yang terendah sejak bulan Mei 2017. Untuk bulan Juni 2019, diperkirakan indeks akan berada pada angka 10.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Event ini disebut juga Inflation Report Hearings atau Treasury Committee Hearings, dimana gubernur BoE Mark Carney dan beberapa anggota Monetary Policy Committee (MPC) akan memberikan testimoni mengenai tingkat inflasi dan prediksi perekonomian Inggris di hadapan parlemen. Seperti diketahui, inflasi tahunan Inggris terus turun dari level tertingginya (+3.1%) pada akhir 2017. Bulan Mei lalu, data ini bahkan berada pada ­+2.0%.

Dengar pendapat ini dilakukan setiap kuartal, dan selalu diperhatikan pasar karena bisa memberi petunjuk akan kebijakan moneter BoE pada waktu mendatang. Jika pernyataan gubernur dan para anggota MPC dianggap hawkish, maka GBP akan cenderung menguat, begitu pula sebaliknya jika cenderung dovish. Statement dengar pendapat inflasi dari BoE bisa dibaca di sini.

 

Meningkatnya pesanan Durable Goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil, hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut akan sangat berpengaruh pada produksi dan output, serta sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu pesanan Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi, dan pesanan Durable Goods total. Data DGO yang meningkat menunjukkan kepercayaan pasar pada trend pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentase perubahan jumlah pesanan dibandingkan bulan sebelumnya.


Bulan April lalu, DGO total turun 2.1% (atau -2.1%), lebih rendah dari perkiraan turun 2.0% dan bulan sebelumnya yang naik 1.7%. Sementara itu, DGO inti stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.1%, tetapi menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Pada bulan April 2019, pesanan peralatan sarana transportasi merosot hingga 5.9%.

Untuk bulan Mei 2019, diperkirakan DGO total akan stagnan atau 0.0%, dan DGO inti akan naik 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 3.11 juta barel (atau -3.11 juta barel), lebih rendah dari perkiraan berkurang 1.50 juta barel, dan merupakan yang terendah sejak awal Mei lalu. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan akan berkurang 2.89 juta barel.

Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Timur Tengah Masih Bergejolak, Harga Minyak Bertahan Di Level Tinggi

 

Kamis, 27 Juni 2019:

Indikator ini dirilis setiap bulan kecuali bulan Januari dan disebut juga dengan NBNZ Business Confidence. Dibuat berdasarkan survei terhadap sejumlah pelaku industri dan pebisnis, indeks kepercayaan ini berfokus pada kondisi bisnis di Selandia Baru dalam 12 bulan mendatang. Angka indeks yang positif (lebih besar dari nol) mencerminkan optimisme para pelaku bisnis, sedangkan indeks negatif mencerminkan pesimisme.


Bulan Mei lalu, indeks kepercayaan bisnis berada pada angka -32.0, lebih baik dari perkiraan -42.7, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Untuk bulan Juni 2019, diperkirakan indeks akan naik ke -22.7. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan NZD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE