Menu

27 Juni 2019: GDP AS Dan CPI Jerman

Martin

Data ekonomi berdampak hari ini adalah Final GDP AS, CPI Jerman, dan Jobless claims AS. Berikut ulasan selengkapnya mengenai data-data tersebut.

Kamis, 27 Juni 2019:

Di Jerman, data inflasi konsumen yang berdampak adalah CPI total, sedangkan CPI inti kurang berdampak. Preliminary CPI adalah data awal tingkat inflasi, sehingga lebih berdampak dari data CPI final yang akan dirilis dua minggu kemudian, kecuali pada data final terjadi perubahan.

Preliminary CPI total untuk month over month (m/m) dan year over year (y/y) dirilis secara bersamaan. Data m/m menyatakan persentase perubahan yang dibandingkan bulan lalu, sementara y/y adalah laporan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (inflasi tahunan). Baik data m/m maupun y/y sama-sama berdampak tinggi, karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.

CPI total y/y final Jerman bulan Mei lalu berada di +1.4%, sesuai dengan perkiraan dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang +2.0%. Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI naik 0.2%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.3%, dan menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Naiknya inflasi tahunan bulan Mei 2019 disebabkan oleh meningkatnya harga energi, makanan, dan tembakau.

Untuk data awal (Preliminary) bulan Juni 2019, diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan kembali naik 1.4%, dan inflasi bulanan (m/m) diperkirakan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Data ini dirilis oleh biro analisa ekonomi AS, dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Indikator ini dirilis per kuartal, masing-masing terdiri atas 3 rilis dengan selang waktu sebulan, yaitu Advance GDP yang merupakan rilis pertama, Preliminary GDP (rilis kedua) dan Final GDP. Karena seringnya terjadi revisi pada setiap kali rilis data GDP, maka semua data tersebut cenderung akan berdampak tinggi. GDP selalu dimonitor oleh bank sentral (The Fed) dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan kebijakan moneter.


Data Advance GDP kuartal pertama 2019 yang dirilis 26 April lalu menunjukkan angka pertumbuhan +3.2%, lebih tinggi dari perkiraan dan data Final kuartal sebelumnya yang +2.2%. Sementara itu, data Preliminary (second estimate) yang dirilis 30 Mei lalu menunjukkan +3.1%, sesuai dengan perkiraan.

Naiknya GDP kuartal pertama 2019 disebabkan oleh pengeluaran konsumen (PCE) yang naik 1.3%, fixed investment yang meningkat 1.0%, pengeluaran pemerintah yang naik 2.5%, dan ekspor yang naik 4.8%.

Untuk Final GDP kuartal pertama tahun 2019 yang akan dirilis hari ini, diperkirakan akan tetap +3.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Maka dari itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 6,000 ke 216,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 220,000 klaim, dan merupakan yang terendah dalam sebulan terakhir. Sementara itu, klaim rata-rata 4 mingguan bertambah 1,000 dan menjadi 218,750 klaim. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan bertambah 6,000 ke 220,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE