Menu

29 Maret 2018: GDP Inggris Dan Kanada, CPI Jerman

Martin

Data berdampak hari ini adalah GDP Inggris, GDP Kanada, CPI Jerman, PCE Price Index AS, Current Account Inggris, Personal Spending, Jobless Claims, dan indeks UoM AS.

Kamis, 29 Maret 2018:

Di Inggris, GDP dirilis tiga kali, masing-masing sebagai data Preliminary, Second Estimate dan Final. Data Preliminary adalah yang paling awal dirilis sehingga cenderung berdampak lebih tinggi. Namun jika rilis Second Estimare dan Final berbeda dari perkiraan, maka keduanya akan berdampak tinggi juga.


 

 

Data Preliminary kuartal ke-4 tahun 2017 yang dirilis 26 Januari lalu, menunjukkan GDP Inggris tumbuh 0.5%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari data Final kuartal ke-3 yang +0.4%. Sementara itu, data Second Estimate yang dirilis 22 Februari lalu direvisi turun ke +0.4%.

Kenaikan GDP kuartal ke-4 disebabkan oleh naiknya pengeluaran konsumen (+0.3%), pengeluaran pemerintah (+0.6%), dan sektor jasa (+0.4%). Akan teta[i, sementara ekspor mengalami penurunan 0.2%. Untuk data Final GDP kuartal ke-4 tahun 2017, diperkirakan akan tetap +0.4%. Jika hasil rilis direvisi naik maka GBP akan cenderung menguat, demikian pula sebaliknya jika direvisi turun.

 

Current Account Inggris dirilis per kuartal dan memuat hasil neraca perdagangan, penerimaan (pembayaran bunga, dividen, dan lainnya), serta pengeluaran (untuk bantuan, pajak, dan lainnya). Jika hasil perdagangan dan penerimaan melebihi pengeluaran, maka Current Account akan surplus. Sebaliknya jika terjadi capital outflow yang lebih besar, maka Current Account akan defisit. Defisit Current Account yang terus-menerus akan cenderung memperlemah mata uang Poundsterling.

Kuartal ke-3 tahun 2017 lalu, Current Account Inggris kembali defisit sebesar £22.8 miliar, lebih rendah dari perkiraan defisit £21.5 miliar, tetapi lebih baik dari kuartal sebelumnya yang defisit £25.8 miliar. Untuk kuartal ke-4 tahun 2017, diperkirakan defisit Current Account akan membengkak ke £24.0 miliar. Angka defisit yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Data yang berdampak di Jerman adalah CPI total, sedangkan CPI inti kurang berdampak. Preliminary CPI adalah data awal tingkat inflasi, sehingga lebih berdampak dari data CPI Final yang dirilis dua minggu setelahnya. Hal ini selalu berlaku kecuali pada data Final terjadi perubahan.

Pada saat yang sama, akan dirilis Preliminary CPI total untuk month over month (m/m), yaitu persentase perubahan yang dibandingkan bulan lalu, serta year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (inflasi tahunan). Baik data m/m maupun y/y berdampak tinggi, karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.


 

 

CPI total y/y Final Jerman bulan Februari lalu menunjukkan kenaikan 1.4%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah sejak bulan November 2016. Sementara untuk basis bulanan (m/m) naik 0.5%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.7%. Naiknya angka inflasi tahunan bulan Februari terutama disebabkan oleh meningkatnya harga energi, makanan, sewa tempat tinggal, dan sektor jasa.

Untuk data awal (Preliminary) bulan Maret 2018, diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan naik 1.7%, dan inflasi bulanan (m/m) diperkirakan kembali naik 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

GDP menunjukkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang hanya merilis data GDP tiap kuartal, Kanada juga merilis GDP tiap bulan dan relatif agak terlambat. Meski demikian, dampak terhadap pergerakan mata uangnya cukup tinggi, terutama data GDP month over month (m/m) yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya.


 

 

Kuartal ke-4 tahun 2017 lalu, GDP Kanada tumbuh 0.4%, lebih rendah dari perkiraan tumbuh 0.5%, dan sama dengan kuartal sebelumnya (terendah sejak kuartal kedua tahun 2016). Pada kuartal ke-4 tahun lalu, ekspor naik 0.7%, dibarengi dengan pengeluaran konsumen yang naik 0.5%. GDP bulan Desember 2017 tumbuh 0.1%, sesuai dengan perkiraan dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tumbuh 0.4%.

GDP kuartal pertama tahun 2018 akan dirilis 31 Mei mendatang. Untuk GDP bulan Januari 2018 yang dirilis hari ini, diperkirakan akan kembali tumbuh 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Data ini dirilis oleh biro analisis ekonomi AS, mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen, dan tidak memperhitungkan harga jenis barang makanan dan energi. Agak berbeda dengan CPI, PCE Price Index hanya mengukur persentase perubahan harga di tingkat konsumen individual. Indikator ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat inflasi.


 

 

Bulan Januari lalu, PCE Price Index naik 0.3% ke angka 114.23 (tertinggi sejak tahun 1959), sesuai dengan perkiraan dan merupakan persentase kenaikan tertinggi dalam setahun terakhir. Untuk bulan Februari 2018, diperkirakan PCE Price Index akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur persentase perubahan pengeluaran konsumen di AS selama periode sebulan, disebut juga dengan Consumer Spending. Data ini penting sebagai pelengkap prediksi inflasi, meski dampaknya tidak begitu tinggi karena data Retail Sales yang juga mencerminkan pengeluaran konsumen telah dirilis sebelumnya. Selain untuk memprediksi tingkat inflasi, pengeluaran konsumen juga mencerminkan daya beli yang merupakan indikator ekonomi penting.

Bulan Januari lalu, pengeluaran konsumen di AS naik 0.2%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Personal Income bulan Januari naik 0.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3%, tapi masih sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Februari 2018, diperkirakan Personal Spending akan kembali naik 0.2% dan Personal Income naik 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


 

 

Minggu lalu, Jobless Claims AS naik 3,000 ke 229,000 klaim dibandingkan minggu sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan 225,000 klaim. Klaim rata-rata 4 mingguan juga naik 2,250 ke 223,750 klaim. Hingga minggu lalu, Jobless Claims di AS masih berada di bawah angka 300,000, mencatatkan pencapaian selama 159 minggu berturut-turut. Hal ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali naik 1,000 ke 230,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data yang dirilis oleh University of Michigan (UoM) setiap bulan pada Jumat terakhir ini mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor, di samping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Indeks ini dibuat berdasarkan survey terhadap 500 konsumen, mengenai kondisi perekonomian AS saat sekarang dan waktu yang akan datang. Angka indeks dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary dan Final atau revised. Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga cenderung lebih berdampak. Namun jika pada rilis selanjutnya (Final) terjadi revisi yang jauh dari perkiraan, maka data ini akan berdampak tinggi juga.


 

 

Indeks Preliminary bulan Maret 2018 yang dirilis tanggal 16 lalu menunjukkan angka 102.0, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Januari 2004. Pada bulan Maret 2018, indeks current economic conditions naik dari 114.9 ke 122.8. Sementara itu, indeks future expectations turun dari 90.0 ke 88.6.

Untuk indeks Final bulan Maret 2018, diperkirakan akan direvisi turun ke angka 101.9. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE