Menu

29 Maret 2019: GDP Inggris Dan Kanada, PCE Index Dan Chicago PMI AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah GDP dan Current Account Inggris, GDP Kanada, PCE Price Index, Chicago PMI, Personal Spending dan kepercayaan konsumen AS.

Jumat, 29 Maret 2019:

GDP Inggris dirilis tiga kali, masing-masing adalah Preliminary, Second Estimate, dan Final. Data Preliminary adalah yang paling awal dirilis sehingga cenderung berdampak lebih tinggi. Namun demikian, jika pada rilis Second Estimate dan Final terdapat perbedaan signifikan dari ekspektasi, maka kedua data itu akan berdampak tinggi juga.


Data Preliminary kuartal keempat tahun 2018 yang dirilis 11 Februari lalu, menunjukkan GDP Inggris tumbuh 0.2%, lebih rendah dari perkiraan +0.3%, dan menjadi yang terendah sejak kuartal pertama tahun 2018. Kenaikan GDP kuartal keempat disebabkan oleh naiknya pengeluaran konsumen (+0.4%), pengeluaran pemerintah (+1.4%), dan sektor jasa (+0.4%).

Untuk data final GDP kuartal keempat 2018, diperkirakan akan tetap +0.2%. Jika hasil rilis direvisi naik, maka GBP akan cenderung menguat. Sebaliknya jika direvisi turun, maka GBP akan cenderung melemah.

 

Current Account Inggris dirilis per kuartal dan memuat hasil neraca perdagangan, penerimaan (pembayaran bunga, dividen, dsb.), serta pengeluaran (untuk bantuan, pajak, dsb.). Jika hasil perdagangan dan penerimaan melebihi pengeluaran, maka Current Account akan surplus, sedangkan bila terjadi capital outflow lebih besar, maka Current Account akan defisit. Defisit Current Account yang terus-menerus akan cenderung memperlemah mata uang Pound Sterling.


Kuartal ketiga 2018 lalu, Current Account Inggris kembali defisit sebesar £26.5 miliar, lebih rendah dari perkiraan defisit £21.7 miliar, dan merupakan defisit tertinggi sejak kuartal ketiga 2016. Untuk kuartal keempat tahun 2018, diperkirakan defisit Current Account akan menyusut ke £22.9 miliar. Angka defisit yang lebih rendah dari perkiraan atau bahkan surplus akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

GDP menunjukkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang hanya merilis data GDP tiap kuartal, Kanada juga merilis GDP tiap bulan dan relatif agak terlambat. Meski demikian, dampak terhadap pergerakan mata uangnya cukup tinggi, terutama data GDP month over month (m/m) yang membandingkan data bulan ini dengan bulan sebelumnya.


Kuartal keempat 2018 lalu, GDP Kanada tumbuh 0.1%, lebih rendah dari perkiraan yang akan tumbuh 0.4%, dan menjadi yang terendah sejak kuartal kedua 2016. Pada kuartal keempat 2018, pengeluaran konsumen naik 0.2%, sedangkan ekspor mengalami kontraksi 0.1%. Sementara itu, GDP bulan Desember 2018 mengalami pertumbuhan -0.1%, lebih rendah dari perkiraan stagnan atau 0.0%, dan sama dengan bulan sebelumnya.

GDP kuartal pertama 2019 akan dirilis 31 Mei 2019, sementara GDP bulan Januari 2019 yang akan dirilis hari ini diperkirakan mengalami pertumbuhan 0.1% (atau +0.1%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Data ini dirilis oleh biro analisis ekonomi AS dan mengukur persentase perubahan harga barang serta jasa di tingkat konsumen, yang mengecualikan harga jenis barang makanan dan energi. Agak berbeda dengan CPI, PCE Price Index hanya mengukur persentase perubahan harga di tingkat konsumen individual. Indikator ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat inflasi.


Bulan Desember 2018 lalu, PCE Price Index m/m naik 0.2% ke angka 110.92 index points (tertinggi sejak tahun 1959), sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya. Dalam basis tahunan (y/y), inflasi PCE naik 1.9%, sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Januari 2019, diperkirakan Core PCE Price Index m/m akan kembali naik 0.2%, dan y/y akan naik 1.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur persentase perubahan pengeluaran konsumen di AS selama periode sebulan, disebut juga dengan Consumer Spending. Indikator ini penting sebagai pelengkap prediksi data inflasi, meski dampaknya tidak begitu tinggi karena data Retail Sales yang juga mencerminkan pengeluaran konsumen telah dirilis sebelumnya. Selain untuk memprediksi tingkat inflasi, pengeluaran konsumen juga mencerminkan daya beli yang merupakan indikator ekonomi penting.

Bulan Desember 2018 lalu, pengeluaran konsumen di AS turun 0.5% (atau -0.5%), lebih rendah dari perkiraan turun 0.2%, dan merupakan yang terendah sejak bulan September 2009. Personal Income bulan Desember 2018 turun 0.1%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.3%, dan menjadi yang terendah sejak November 2015.

Untuk bulan Januari 2019, diperkirakan Personal Spending dan Personal Income akan naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indikator yang juga disebut Chicago Business Barometer ini dibuat berdasarkan survei terhadap 200 purchasing manager di kawasan industri sekitar Chicago, yang meliputi negara bagian Illinois, Indiana, dan Michigan. Responden dimintai tanggapan terhadap kondisi ekonomi dan bisnis AS saat ini, terutama yang menyangkut tenaga kerja, produksi, harga, dan penjualan produk. Indeks ini sering dianggap sebagai indikator awal bagi ISM Manufacturing PMI. Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan ekspansi, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan kontraksi.


Bulan Februari lalu, indeks Chicago PMI berada pada angka 64.7, lebih tinggi dari perkiraan 57.3, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan Desember 2017. Pada bulan Februari 2019, indeks new orders dan output produksi mengalami kenaikan. Untuk bulan Maret 2019, diperkirakan indeks akan terkoreksi ke angka 61.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Data yang dirilis oleh University of Michigan (UoM) setiap bulan pada Jumat terakhir ini mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor di samping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Indeks ini dibuat berdasarkan survei terhadap 500 konsumen mengenai kondisi perekonomian AS sekarang dan waktu yang akan datang. Angka indeks dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary dan Final atau revised. Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga cenderung lebih berdampak. Namun jika pada rilis Final terjadi revisi yang jauh dari perkiraan, maka data itu akan berdampak tinggi juga.


Indeks Preliminary bulan Maret 2019 yang dirilis tanggal 15 Maret lalu menunjukkan angka 97.8, lebih tinggi dari perkiraan 95.5, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Pada bulan Maret 2019, indeks current economic conditions naik dari 108.5 ke 111.2, sementara indeks future expectations naik dari 84.4 ke 89.2.

Untuk indeks Final bulan Maret 2019, diperkirakan akan tetap pada angka 97.8. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE