Menu

29-30 April 2021: FOMC Meeting, GDP Dan Jobless Claims AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Statement dan konferensi pers FOMC, GDP serta Jobless Claims AS. Besok ada Manufacturing PMI China.

Kamis, 29 April 2021

FOMC memberikan statement mengenai kebijakan moneter bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, statement juga berisi kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.

Pada meeting terakhir tanggal 17-18 Maret lalu, The Fed mempertahankan suku bunga pada level +0.00% hingga +0.25%, sesuai dengan perkiraan. Tingkat suku bunga ini adalah rekor terendah sejak tahun 1971. The Fed juga mempertahankan kepemilikan atas obligasi pemerintah sebesar USD80 miliar per bulan, dan obligasi sektor perumahan sebesar USD40 miliar per bulan. Kebijakan tersebut akan dipertahankan hingga tercapai kemajuan signifikan terutama pada pasar tenaga kerja dan target inflasi.

Bank sentral mencatat bahwa indikator kegiatan ekonomi dan lapangan kerja telah mengalami kemajuan akhir-akhir ini, meskipun sektor yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19 belum menunjukkan perbaikan signifikan. Dalam hal kebijakan moneter, The Fed mengisyaratkan tidak ada kenaikan suku bunga hingga tahun 2023.

The Fed menaikkan estimasi GDP untuk tahun ini dari +4.2% menjadi +6.5% karena persetujuan paket pemulihan ekonomi sebesar USD1.9 triliun dari Presiden Biden. Untuk tahun 2022, GDP diproyeksikan +3.3%, naik dari estimasi Desember yang +3.2%. PCE inflation tahun 2021 diperkirakan +2.4%, sementara estimasi untuk tahun 2022 turun menjadi +2.0%. Tingkat pengangguran tahun 2021 diproyeksikan melemah dari 5.0% menjadi 4.5%, begitu pula dengan forecast tahun 2022 yang turun menjadi 3.9%.

Untuk bulan April 2021 ini, diperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.00% hingga +0.25%. Pelaku pasar akan fokus pada pernyataan Jerome Powell dalam konferensi pers. Statement bank sentral AS hari ini bisa dibaca di sini.

 

Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada pernyataan Powell terutama mengenai prospek suku bunga, kemungkinan perubahan stimulus, dan kebijakan lainnya. Jika pernyataan dan komentar Powell dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Namun jika pidato Powell dianggap dovish, USD akan cenderung melemah. Konferensi pers Jerome Powell bisa dipantau di sini.

 

Data yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi AS ini digunakan sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. GDP dirilis 3 kali per kuartal dengan selang waktu sebulan, yaitu Advance GDP yang merupakan rilis pertama, Preliminary GDP (rilis kedua), dan Final GDP. Dalam hal ini, Advance GDP biasanya lebih berdampak dari Preliminary dan Final. Data GDP AS selalu dimonitor oleh bank sentral (The Fed) dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan kebijakan moneter.

Final GDP kuartal keempat 2020 mengalami kenaikan 4.3%, lebih tinggi dari perkiraan +4.2%, tetapi jauh lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang naik 33.4% (rekor tertinggi sejak indikator ini dirilis tahun 1947). Sementara untuk basis tahunan (q/y), GDP mengalami kontraksi 2.4% (atau -2.4%), lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang -2.8%. Hasil GDP pada periode ini dipengaruhi oleh meningkatnya investasi swasta dan terhentinya aktivitas ekonomi oleh kenaikan kasus COVID-19.

Data Advance GDP kuartal pertama 2021 (q/q) diperkirakan naik menjadi +6.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 39,000 menjadi 547,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 607,000 klaim, dan menjadi yang terendah sejak bulan Maret 2020 ketika pandemi COVID-19 mulai melanda AS. Klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 678,750 klaim, terendah sejak Maret 2020.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali turun menjadi 545,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 30 April 2021

Indeks Manufacturing dan Non-Manufacturing PMI versi China Federation of Logistics and Purchasing (CFLP) ini dirilis setiap bulan dan dampaknya hampir sama dengan data Markit (indeks Caixin Manufacturing PMI). Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi sektor manufaktur atau sektor jasa, sedangkan rilis di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Maret lalu, indeks Manufacturing PMI naik menjadi 51.9, lebih tinggi dari perkiraan 51.3, dan merupakan yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Indeks output, new orders, tenaga kerja, dan ekspor mengalami kenaikan. Sementara itu, indeks Non Manufacturing PMI bulan Maret naik menjadi 56.3, tertinggi dalam 4 bulan terakhir.

Untuk bulan April 2021, diperkirakan indeks Manufacturing PMI China akan kembali naik menjadi 55.9, sedangkan Non Manufacturing akan turun menjadi 51.8. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan berdampak positif pada mata uang AUD, CAD dan NZD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE