Menu

29-30 Januari 2020: FOMC Meeting Dan Persediaan Minyak AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah persediaan minyak dan Pending Home Sales di AS, serta indeks kepercayaan konsumen Jerman. Besok ada Statement FOMC dan konferensi pers ketua The Fed.

Rabu, 29 Januari 2020:

Indeks kepercayaan konsumen di Jerman ini dirilis oleh Gfk, dan dibuat berdasarkan survei terhadap 2000 responden mengenai keadaan ekonomi saat ini serta perkiraan untuk waktu ke depan. Pertanyaan yang diajukan termasuk keadaan finansial dan produk kebutuhan pokok yang dikonsumsi.

Indeks ini adalah indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas perekonomian pada umumnya. Meski demikian, indikator ini dampaknya tidak sebesar indeks IFO Business Climate karena cakupan responden IFO lebih besar dan lebih berpengaruh pada pasar.

Bulan Desember 2019 lalu, indeks kepercayaan konsumen Jerman berada pada angka 9.6, lebih rendah dari perkiraan 9.8 dan bulan sebelumnya yang 9.7. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya indeks economic expectation. Untuk bulan Januari 2020, diperkirakan indeks akan tetap 9.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

Data ini mengukur persentase perubahan penjualan rumah yang sudah deal (dalam bentuk kontrak jual-beli) tetapi transaksinya belum final atau masih tertunda. Meski dirilis seminggu setelah Existing Home Sales, kontrak jual-beli telah ditandatangani beberapa minggu sebelumnya, sehingga data ini bisa dianggap sebagai leading indicator bagi pasar perumahan AS. Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y), dan yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau month over month (m/m).

Bulan November 2019 lalu, Pending Home Sales AS y/y naik 7.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 5.8%, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan Juni 2015. Kenaikan terjadi akibat meningkatnya jumlah kontrak penjualan di bagian barat dan timur laut. Dalam basis m/m, data ini naik 1.2%, lebih rendah dari perkiraan naik 1.5%, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 1.3% (atau -1.3%).

Untuk bulan Desember 2019, diperkirakan Pending Home Sales y/y akan naik 4.4% dan m/m akan naik 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Data yang disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS.

Meski dirilis oleh AS, indikator ini bisa berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 0.40 juta barel, lebih rendah dari perkiraan berkurang 0.10 juta barel, tetapi lebih baik dari minggu sebelumnya yang berkurang 2.55 juta barel. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan bertambah 0.20 juta barel.

Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Namun jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

 

Kamis, 30 Januari 2020:

FOMC memberikan Statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam Statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, Statement juga berisi mengenai kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.

Pada meeting terakhir 11-12 Desember 2019 lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level +1.50% hingga +1.75%, sesuai dengan perkiraan pasar. Para pejabat The Fed menyatakan bahwa kebijakan moneter kemungkinan akan tetap berada di posisi saat ini untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

Pada proyeksi ekonomi, The Fed tidak mengubah estimasi GDP tahun ini di +2.0, dan PCE inflation tetap diekspektasikan +1.9%. Akan tetapi, proyeksi untuk tingkat pengangguran turun dari 3.7% menjadi 3.5%.

Pada proyeksi suku bunga (dot plot), hanya ada 4 dari 17 anggota FOMC yang memperkirakan bahwa tingkat suku bunga acuan akan naik sebesar 0.25% pada tahun ini. Perkiraan ini berkurang dari dot plot bulan September 2019, yang mana ada 9 anggota FOMC memperkirakan bahwa suku bunga acuan akan dinaikkan setidaknya sekali pada tahun ini.

Dalam konferensi pers, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tingkat suku bunga masih akan dipertahankan pada level saat ini, sampai ada kenaikan inflasi. Pernyataan ini mengisyaratkan masih belum adanya rencana kenaikan suku bunga sepanjang tahun 2020.

Data ekonomi terakhir menunjukkan, inflasi y/y untuk bulan Desember 2019 naik ke +2.3%, tertinggi sejak Oktober 2018, dan GDP kuartal ketiga 2019 naik dari +2.0% ke +2.1%. Tingkat pengangguran bulan Desember 2019 masih +3.5%, terendah dalam 50 tahun terakhir.

Dari data-data penting tersebut, maka The Fed diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga pada level +1.50% hingga +1.75% pada pertemuan FOMC bulan Januari 2020. Fokus perhatian akan tertuju pada isi Statement yang dirilis seusai meeting. Isi konferensi pers Jerome Powell juga menjadi sorotan, terutama terkait dengan penandatanganan kesepakatan dagang tahap pertama AS-China. Jika Statement dianggap hawkish, maka USD akan menguat, sedangkan jika dianggap dovish, USD akan melemah. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 


Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada keterangan Powell mengenai prospek suku bunga tahun ini. Jika pernyataan dan komentar Powell dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Namun apabila dianggap dovish, USD akan cenderung melemah. Konferensi pers Jerome Powell bisa dipantau di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE