Menu

3 Februari 2022: ECB Dan BoE Meeting, Non Manufacturing AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah statement dan konferensi pers ECB, pengumuman kebijakan BoE, PMI Non Manufaktur ISM, dan Jobless Claims AS.

Kamis, 3 Februari 2022

  1. Data Asset Purchase Facility BoE bulan Februari 2022.

Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian asset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana total yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli asset-asset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir 16 Desember lalu, dana untuk pembelian asset adalah £875 miliar, sesuai perkiraan dan menjadi yang tertinggi sejak pandemi COVID-19 melanda Inggris.

Keputusan ini diambil guna mendukung aktivitas ekonomi yang menurun akibat pandemi COVID-19. Untuk meeting hari ini, pembelian asset diperkirakan tetap £875 miliar. Jika BoE menaikkan nilai pembelian asset, maka GBP akan cenderung melemah.

 

  1. Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan Februari 2022.

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir tanggal 16 Desember lalu, BoE menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.15% pada level +0.25%, sementara pasar memperkirakan suku bunga akan dipertahankan pada level +0.1%. Kenaikan ini adalah yang pertama sejak pandemi COVID-19 melanda Inggris.

Pertimbangan untuk menaikkan suku bunga adalah risiko kenaikan inflasi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Hasil voting menunjukkan mayoritas anggota MPC (8 dari 9 anggota) mengusulkan kenaikan suku bunga. Keputusan tersebut mengejutkan pasar yang mengharapkan tidak ada perubahan karena ancaman virus corona varian Omicron.

Komite mencatat ada risiko seputar prospek inflasi dalam jangka menengah, sehingga kebijakan moneter yang ketat diperlukan guna memenuhi target inflasi 2% secara berkelanjutan. Bank sentral memperkirakan inflasi akan berkisar 5% selama musim dingin, mencapai puncaknya di 6% pada bulan April 2022, dan kembali turun pada paruh kedua tahun depan.

Pada proyeksi ekonomi, bank sentral merevisi turun ekspektasi GDP Inggris kuartal keempat tahun 2021 menjadi sekitar 0.5%, turun dari level sebelum pandemi di 1.5%. Sementara itu, tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi sekitar 4% pada kuartal keempat 2021, lebih rendah dari proyeksi bulan November di 4.5%.

Dengan inflasi bulan Desember yang kembali naik, maka BoE diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% pada level +0.50%. Jika BoE menaikkan suku bunga, GBP akan cenderung menguat. Statement bank sentral Inggris hari ini bisa dibaca di sini.


Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk target pembelian asset dan penentuan suku bunga.

Data dirilis dengan format: X1-X2-X3, di mana X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian asset atau kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian asset atau penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir tanggal 16 Desember lalu, hasil voting untuk pembelian asset adalah 0-0-9. Artinya, seluruh anggota komite menginginkan pembelian asset tetap. Sementara itu, voting suku bunga mencapai 8-0-1, yang berarti ada 8 anggota MPC (atau mayoritas) mengusulkan kenaikan suku bunga sementara 1 anggota lainnya menginginkan suku bunga tetap.

Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk pembelian asset tetap 0-0-9, dan untuk suku bunga adalah 7-0-2. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa dibaca di sini.

 

Andrew Bailey dijadwalkan mengadakan konferenai pers secara online terkait kebijakan moneter dan suku bunga. Isi testimoni Bailey bisa dibaca di sini.

 

Suku bunga ditentukan dengan cara voting antara 6 anggota ECB Executive Board dan 15 dari 19 gubernur bank sentral negara-negara kawasan Euro. Hasil voting akan diumumkan 4 minggu setelah pertemuan dalam notulen meeting.

Pada meeting terakhir 16 Desember lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.00%, sesuai dengan perkiraan. Tingkat suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah ECB.

Statement menyebutkan bahwa bank sentral akan mengurangi pembelian asset pada program dana bantuan untuk pandemi (Pandemic Emergency Purchase Programme/PEPP) hingga di bawah €1.85 triliun pada kuartal depan, dan mengakhiri skema tersebut pada bulan Maret mendatang. Hal ini dilakukan karena adanya kemajuan dalam pemulihan ekonomi dan pencapaian sasaran inflasi jangka menengah.

Akan tetapi, bank sentral akan meningkatkan pembelian obligasi di bawah asset purchase programme (APP) untuk mengimbangi sebagian dari stimulus yang dihilangkan. Dalam hal ini, ECB akan membeli obligasi senilai €40 miliar pada kuartal kedua, €30 miliar pada kuartal ketiga, lalu mulai Oktober dan seterusnya, pembelian akan dipertahankan pada €20 miliar selama diperlukan untuk mendukung perekonomian.

Dalam hal inflasi, para pejabat bank sentral mengatakan bahwa lonjakan inflasi akhir-akhir ini hanya bersifat sementara. Untuk bulan Februari 2022, diperkirakan ECB masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada 0.00%. Jika ECB menaikkan suku bunga acuan, maka EUR akan cenderung menguat. Statement ECB hari ini bisa dibaca di sini.



Konferensi pers terdiri atas dua bagian, yaitu pembacaan statement kebijakan moneter dan proyeksi ekonomi, serta sesi tanya jawab. Acara konferensi pers ECB bisa dipantau di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 30,000 menjadi 260,000 klaim, sesuai dengan perkiraan. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 247,000 klaim, tertinggi sejak bulan November 2021.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun menjadi 245,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI dari Markit. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Desember 2021 lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI turun menjadi 62.0, lebih rendah dari perkiraan 67.0, dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Indeks produksi, new orders, tenaga kerja, dan inventories mengalami kontraksi.

Untuk bulan Januari 2022, diperkirakan indeks akan kembali turun menjadi 59.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE