Menu

3 Februari 2023: Non Farm Payrolls Dan PMI Non Manufaktur AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah Non Farm Payroll, upah, tingkat pengangguran, dan ISM Non Manufacturing AS.

Jumat, 3 Februari 2023

Data Non-Farm Payrolls (NFP) dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS untuk mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian selama periode sebulan. Data ini merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, dan menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan tingkat suku bunga.

Bulan Desember 2022 lalu, NFP bertambah 223,000 jobs, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 200,000 jobs, dan merupakan penambahan tenaga kerja yang terendah dalam 2 tahun terakhir. Penambahan lapangan pekerjaan terbanyak ada pada sektor rekreasi, pelayanan kesehatan, konstruksi, perdagangan, manufaktur, dan pegawai pemerintah federal.

Untuk bulan Januari 2023, diperkirakan NFP akan bertambah 193,000 jobs. Perkiraan dari Automatic Data Processing Inc.(ADP) yang dirilis tanggal 1 Februari kemarin menunjukkan penambahan 106,000 jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.


Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS setiap bulan ini mengukur perubahan upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) di luar industri pertanian. Rilis data berupa persentase perubahan rata-rata upah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Upah dikaitkan dengan besaran inflasi guna memperkirakan tingkat biaya hidup, sehingga The Fed selalu memperhatikan data upah rata-rata per jam sebagai pertimbangan untuk menentukan suku bunga acuan.

Bulan Desember 2022 lalu, upah rata-rata per jam di AS naik 9 Sen USD atau 0.3%, lebih rendah dari perkiraan dan bulan sebelumnya yang naik 0.4%. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 4.6%, lebih rendah dari perkiraan naik 5.0%, dan merupakan persentase kenaikan terendah sejak Agustus 2021.

Untuk bulan Januari 2023, diperkirakan upah rata-rata per jam m/m akan kembali naik 0.3%, dan y/y diperkirakan naik 4.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur persentase total tenaga kerja produktif yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Meski dianggap sebagai indikator lagging, jumlah pengangguran tetap berdampak pada pengeluaran konsumen, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kepercayaan.

Bulan Desember 2022 lalu, tingkat pengangguran di AS turun menjadi 3.5%, lebih rendah dari perkiraan 3.7%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, tingkat partisipasi bulan Desember 2022 berada pada angka 62.3%, tertinggi dalam 3 bulan.

Untuk bulan Januari 2023, diperkirakan tingkat pengangguran akan naik menjadi 3.6%, dan tingkat partisipasi tetap 62.3%. Hasil rilis tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI dari Markit. Data dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Desember 2022 lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI berada pada angka 49.6, lebih rendah dari perkiraan 55.0, dan menjadi yang terendah sejak Mei 2020 (saat pandemi COVID-19 melanda AS). Permintaan mengalami penurunan akibat isu ketidakpastian ekonomi global. Indeks new orders, inventories, tenaga kerja, dan supplier deliveries semuanya mengalami penurunan.

Untuk bulan Januari 2023, diperkirakan indeks akan naik menjadi 50.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE