Menu

3 Maret 2021: ADP Non Farm AS Dan GDP Australia

Martin

Data berdampak hari ini adalah ADP Non Farm AS, GDP Australia, ISM Non Manufacturing AS, dan anggaran belanja tahunan pemerintah Inggris.

Rabu, 3 Maret 2021

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP per kuartal 3 kali (Preliminary, Second Release, dan Final), Australia hanya merilis sekali per kuartal pada sekitar 65 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.

Kuartal ketiga 2020 lalu, GDP Australia mengalami kenaikan 3.3% secara quarter per quarter (q/q), lebih tinggi dari perkiraan +2.5%, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal pertama tahun 1976. Naiknya GDP disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen dan pemerintah setelah adanya pelonggaran aktivitas ekonomi. Sementara untuk basis quarter per year (q/y), GDP mengalami kontraksi 3.8% (atau -3.8%), masih lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang -6.4%.

Untuk kuartal keempat tahun 2020, diperkirakan GDP Australia q/q akan naik 2.4%, sedangkan untuk q/y diperkirakan mengalami kontraksi 1.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Data ini dirilis oleh Departemen Keuangan Inggris setiap setahun, serta memuat perkiraan pemerintah mengenai pengeluaran, penerimaan, pinjaman dalam setahun yang akan datang,juga perencanaan investasi. Hasil rilis bisa dibaca di sini.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data yang dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian oleh ADP Research Institute dan Moody's Analytics. Laporan ADP dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar rilis NFP.

Bulan Januari lalu, hasil riset ADP menyatakan penambahan lapangan pekerjaan di AS sebanyak 174,000 jobs, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 48,000 jobs, dan lebih tinggi dari perkiraan bulan sebelumnya yang berkurang 78,000 jobs (atau -78,000 jobs). Kenaikan lapangan kerja diperkirakan terjadi pada sektor jasa, pendidikan, kesehatan, tenaga profesional, perdagangan, dan transportasi.

Untuk bulan Februari 2021, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP akan bertambah 170,000 jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI rilisan Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Januari lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI naik menjadi 58.7, lebih tinggi dari perkiraan 56.7, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan Februari 2019. Indeks new orders dan tenaga kerja mengalami kenaikan, sementara produksi dan supplier deliveries mengalami penurunan.

Untuk bulan Februari 2021, diperkirakan indeks akan tetap 58.7. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE