Menu

30 Januari 2020: BoE Meeting, GDP AS, CPI Jerman

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Statement dan konferensi pers BoE, notulen BoE, GDP AS, CPI Jerman, serta indeks KOF Economic Barometer Swiss.

Kamis, 30 Januari 2020:

KOF atau Konjunkturbarometer adalah indeks leading indicator yang dibuat berdasarkan 12 indikator fundamental mengenai tingkat kepercayaan konsumen dan investor, produksi, order barang, juga perumahan. Indikator yang disebut juga indeks kepercayaan bisnis ini dibuat guna memprediksi arah perekonomian selama 6 bulan ke depan.

Bulan Desember 2019 lalu, indeks KOF Economic Barometer melonjak ke 96.4, lebih tinggi dari perkiraan 94.6, dan menjadi yang tertinggi sejak April 2019. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya prospek pada sektor manufaktur.

Untuk bulan Januari 2020, diperkirakan indeks akan naik menjadi 97.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan CHF.

 

1. Data Asset Purchase Facility BoE bulan Januari 2020:

Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian asset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana total yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli asset-asset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir 19 Desember 2019 lalu, dana untuk pembelian asset ditentukan sebesar £435 miliar, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Januari 2020, Asset Purchase Facility diperkirakan tetap sebesar £435 miliar. Jika jumlah dana untuk pembelian asset dikurangi (lebih kecil dari sebelumnya), maka GBP akan cenderung menguat.


2. Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan Januari 2020:

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting diantara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting 2 Agustus 2018, BoE menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level +0.75%. Kenaikan ini adalah yang kedua kali dalam 10 tahun terakhir, dan merupakan suku bunga tertinggi sejak bulan Maret 2009.

Pada meeting terakhir 19 Desember lalu, BoE mempertahankan suku bunga pada +0.75%, sesuai dengan perkiraan pasar. Keputusan tersebut tidak diambil dengan suara bulat, karena ada 2 anggota MPC yang memilih opsi penurunan suku bunga, sementara 7 anggota lainnya memilih mempertahankan suku bunga pada level +0.75%.

Para pejabat bank sentral mengambil sikap wait and see menyusul kemenangan Perdana Menteri Boris Johnson dalam pemilihan umum, yang bisa mempengaruhi negosiasi proses Brexit yang sedang berlangsung.

Data terakhir menunjukkan, inflasi tahunan bulan Desember 2019 turun ke +1.3%, terendah sejak bulan November 2016, GDP kuartal ketiga 2019 naik ke 0.4% q/q, dan tingkat pengangguran bulan Oktober +3.8%, sama dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, indeks PMI Manufaktur bulan Januari naik ke 49.8, tertinggi sejak April 2019.

Dari komentar beberapa anggota MPC mengenai prospek suku bunga, sebagian analis memperkirakan bulan Januari ini BoE akan memotong suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +0.50%. Sementara itu, sebagian lainnya memperkirakan BoE masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.75%. Jika BoE menurunkan suku bunga, maka GBP akan cenderung melemah. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk target pembelian asset dan penentuan suku bunga.

Notulen dirilis dengan format X1-X2-X3, dimana X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian asset atau kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian asset atau penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir 19 Desember lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 0-2-7, dan pembelian asset 0-0-9. Artinya, ada 2 anggota MPC yang menginginkan penurunan suku bunga, tetapi semua anggota setuju untuk mempertahankan jumlah pembelian asset sebesar £435 miliar.

Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga adalah 0-3-6, dan pembelian asset tetap 0-0-9. Diperkirakan, ada 3 anggota MPC akan memilih opsi menurunkan suku bunga. Jika hasil voting menunjukkan ada anggota MPC yang memilih opsi kenaikan suku bunga dan ada yang ingin mengurangi pembelian asset, maka GBP akan cenderung menguat. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa diunduh di sini.

 


Konferensi pers Mark Carney bisa dipantau di sini.

 

Data inflasi konsumen yang berdampak di Jerman adalah CPI total, sedangkan CPI inti kurang berdampak. Laporan dirilis dua kali dalam satu periode, masing-masing berupa Preliminary CPI dan Final CPI. Karena Preliminary CPI dalah data awal tingkat inflasi, maka dampaknya dianggap lebih tinggi daripada data Final CPI yang dirilis dua minggu kemudian. Hal ini berlaku kecuali pada data Final terjadi perubahan signifikan.

Preliminary CPI total untuk month over month (m/m) dan year over year (y/y) dirilis pada saat yang sama. Data m/m adalah persentase perubahan yang dibandingkan bulan lalu, sementara data y/y merupakan persentase perubahan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya atau inflasi tahunan. Baik data m/m maupun y/y sama-sama berdampak tinggi, karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.

CPI total y/y final Jerman bulan Desember 2019 lalu menunjukkan +1.1%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Juli 2019. Sementara untuk basis bulanan (m/m), inflasi naik 0.5%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.4%, dan merupakan yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir.

Naiknya inflasi tahunan bulan Desember 2019 terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan dan sektor jasa. Di sisi lain, harga energi mengalami kontraksi.

Untuk Preliminary CPI bulan Januari 2020, data inflasi total tahunan (y/y) diperkirakan naik ke +1.7%, sedangkan inflasi bulanan (m/m) diperkirakan turun 0.6% (atau -0.6%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Data yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi AS ini digunakan sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Indikator GDP dirilis per kuartal, masing-masing terdiri atas 3 rilis dengan selang waktu sebulan, yaitu Advance GDP yang merupakan rilis pertama, Preliminary GDP (rilis kedua), dan Final GDP. Dalam hal ini, Advance GDP biasanya lebih berdampak dari Preliminary dan Final. Data GDP AS selalu dimonitor oleh bank sentral (The Fed) dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan kebijakan moneter.

GDP final kuartal ketiga tahun 2019 tumbuh 2.1%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 2.0%. Sementara untuk basis tahunan (q/y), data ini tumbuh 2.1%, terendah sepanjang tahun 2019. Kenaikan GDP kuartal ketiga 2019 disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen, pengeluaran pemerintah, investasi pada sektor perumahan, dan ekspor.

Data awal (Advance) GDP kuartal keempat tahun 2019 q/q diperkirakan kembali tumbuh 2.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE